We Call Them a Parent

187 21 0
                                    

Hujan .... 

Rencana refreshing ke Kebun Teh Nglinggo sepertinya harus ditunda, Samigaluh sudah di tempat, namun Kebun Teh Nglinggo masih terlalu jauh, sepertinya turun kembali ke Kota Yogyakarta tidak masalah. Pelarian gagal ini namanya,  alih-alih ingin mendinginkan otak dengan melihat hamparan kebun teh malah gagal karena hujan deras yang tidak mengizinkan. 

Akh bukan ... mungkin Tuhan marah karena ummatnya melalaikan tanggungjawab dan amanah dan memilih pelarian, tapi hidup bukan tentang amanah bukan? aish ... manusia memang selalu ingin pembenaran atas dirinya.

Dingin .... 

Duduk di depan toserba sembari menghitung motor yang lewat mungkin menyenangkan, sesekali berdiri melongok anggrek berwarna ungu yang melambai ingin dipetik. Ingin ... tapi kurasa anggrek itu hanya akan berguna sebagai pelengkap nilai. Sial sekali ... jatah saku bisa habis hanya demi anggrek pelengkap nilai. Tidak terbersitkah bahwa itu memotong jatah hidup tumbuhan dan hewan hanya demi ilmu dunia yang bahkan tidak akan diujikan di akhirat. 

Bimbang ....

Hujan terlihat menggiurkan, teringat saat kecil suka bermain di bawah hujan lantas berakhir dengan flu dan batuk ringan. Hujan terlihat menggoda, membuat tubuh rasanya tidak tahan untuk tidak terguyur hujan yang berinai sedang itu. 

Tiba-tiba ....

Sebuah motor berhenti di depan toko, ada tiga orang di atas motor. Bukan kawan, namun sebuah keluarga kecil. Seorang ayah dan ibu yang memiliki putri kecil. Ibu itu berlari ke dalam toko, langsung meminta jas hujan kepada penjaga toko tak ingin masuk barang sebentar untuk memastikan, namun di toserba itu memang ada. Sempat ingin membeli tapi urung karena terlalu sayang, dana rasanya sudah terkuras hanya karena anggrek pelengkap nilai. 

Tertegun ....

Jika dipikir, seharusnya ibu itu membeli dua atau setidaknya jas hujan yang besar yang akan melingkupi suami, anak dan dirinya. Namun sepertinya tidak ... sang ibu malah membeli jas hujan paling murah yang terbuat dari plastik dan melingkupi seluruh tubuh putri kecilnya dengan itu. Jas hujan itu bahkan terlalu besar untuk putri kecilnya namun sang ibu melindungi bagaimana pun caranya hingga putri kecilnya terlindungi. Tidak ada jas hujan untuk sang ibu dan sang ayah, padahal rinainya masih deras. 

Lantas ....

Semua itu tiba-tiba menghangat di hati, dingin tidak terasa. Semua orang menyebut ayah dan ibu itu orang tua.Mereka melindungi putri kecil mereka seperti yang biasa orang tua lakukan kepada anaknya. Orang tua adalah manusia luar biasa yang akan melakukan apapun untuk anaknya. Melakukan apapun yang terbaik menurutnya ... karena begitulah orang tua ... meskipun salah jika itu demi kebaikan anaknya rasanya tidak masalah. 

Jadi ....

Teringat saat ada cerita kalau seorang ayah rela masuk penjara demi biaya kuliah anaknya. Itu yang terbaik, namun jalannya salah. Orang tua bahkan rela makan nasi dan garam demi melihat anaknya tumbuh sehat di perantauan. Itu salah, namun menurut mereka benar. 

Yaah ... karena sejatinya kesalahan dan kebenaran itu tergantung perspektif manusia. 

Jika dipikir ... tidak ada orang tua yang tidak menyayangi anak-anaknya, mereka ingin melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya, namun tak semua orang menerima perspektif mereka. 

Orang tua bekerja keras siang dan malam untuk memberi masa depan lebih baik dari mereka, kasih sayang mereka berupa materi meskipun anak lebih butuh afeksi. Menurut mereka itu benar, meskipun masyarakat menghakimi bahwa itu salah. 

Benar dan salah adalah pandangan manusia, bukan? 

Orang tua seolah-olah pilih kasih, namun tentang siapa yang hidup lebih lama dan memiliki harapan hanya mereka yang tahu. Mereka menganggap bahwa mereka benar, meskipun jutaan ummat menghakimi. 

Sekali lagi ...

Benar dan salah adalah pandangan manusia, bukan? 

Orang memanggil sepasang ayah dan ibu itu sebagai orang tua, namun bagaimana pun  semulianya orang tua, mereka tetaplah manusia biasa yang melakukan kesalahan, yang membutuhkan penopang, dan membutuhkan sandaran. 


Berbicara lebih baik bukan? 


Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta

10 November 2018

Struggle 'Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang