Aman-aman aja dua, tiga hari aku jadi pacarnya Jeno. Gak ada yang tau. Termasuk Nancy ataupun Shuhua. Kukira Jeno bakal nekat dan ngumbar tapi ternyata gak, bagus deh. Jeno suka ngechat aku random kayak:
143
Waktu kutanya artinya apa, dia bilang itu artinya i love you.
i : 1
love : 4
you : 3
143 = i love you
Gak tau aku yang bego atau Jeno yang gila.
"Jel, pinjem pulpen." kata yang di belakang.
Aku ngeluarin pulpen dari tempat pensilku dan ngasih ke yang belakang tanpa balik badan. Jaemin bukan ngambil pulpennya doang malah ngambil pulpennya dengan tanganku.
"Eh salah, sorry." katanya.
Gak sengaja aku noleh ke Jeno. Ngapain juga dia lihatin aku begitu?
✨
"Jel," ini kata Nakyung.Aku noleh.
"Nancy deket sama Haechan?" tanyanya.
"Katanya." jawabku sambil bersihin bawah meja guru.
"Masa ada yang minta kontak Nancy sama gue." kata Nakyung yang lagi hapus papan tulis.
"Cowok?"
"Cewek."
"Buat apa?" tanyaku.
"Gue tanya mau apa katanya mau ngomong baik-baik aja sama yang namanya Nancy. Gak tau Nancy aja."
"Siapa namanya?" tanyaku.
"Somi."
"Lah? Anak kelas dua?" tanyaku.
"Iye, kasian kalo beneran ngobrol sama Nancy."
Dengar itu aku ketawa. Jadi inget dulu. Jadi sama Nakyung, Nancy, Shuhua, aku emang sekelas sama mereka semua dari kelas dua. Sama Nancy dari pertama masuk sih selalu sekelas. Nancy pernah berantem sama kakak kelas gara-gara cowok doang masa?
Aku sama Nakyung repot misahin mereka, sementara Shuhua antara bego dan gak sadar malah manggil guru. Yang menang siapa? Jelas preman kita, dong.
"Balik sama siapa lo?" tanyaku yang udah selesai.
"Nunggu Jinyoung selesai basket."
"Gue duluan, ya." kataku.
Nakyung ngangguk.
"Jangan diem di kelas, Kyung. Ada yang liatin."
"Anjing."
✨
Aku sendiri di rumah. A Dery, Mama, sama Papa, masih belum pulang. Udah sore, hampir gelap bentar lagi. Aku main ponsel doang, lagi bahas anak kelas dua yang minta kontak Nancy ke Nakyung. Tapi ada telepon.
Incoming call...
jeno📞"Halo?"
📞"Gue depan rumah lo."
Aku buru-buru turun ke bawah tanpa matiin sambungan teleponnya. Bener aja, Jeno ada disana pake motor dengan hp yang masih ditempelin ke telinga. Aku samperin, Jeno turun dari motornya dan nyamperin aku (helmnya gak dilepas).
"Lo bikin risih tau gak?
"Mana tangan lo?" tanyanya.Apa sih? Aku nunjukin tangan kananku, tapi Jeno malah narik tanganku dan dia genggam.
"Lo 'kan pacar gue! Ngapain lo pegangan gini sama Jaemin?!"
"'Kan gak sengaja. Lagian siapa juga yang niat pegangan?"
"Lo gak ngerti apa? Gue cemburu!" katanya.
Aku diem.
"Lo 'kan pacar gue! Gak boleh dipegang-pegang yang laen!"
"Terus lo ngapain ini megang tangan gue?!" tanyaku.
"Kalo gue bebas."
"Apaan sih bangsat?!"
"Pergi, yuk." katanya.
HEH KEMANA?!
"Dih, kemana?"
"Makan. Belum makan 'kan?"
Aku mendelik.
"Dihitung sampe tiga, kalo masih disini traktiran batal."
Aku noleh.
"Satu!"
"Ehㅡiya iya, tunggu! Gue pake jaket dulu!"
Dia malah nyengir. Bisaan nih buaya darat.
"gue cemburu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE 📖 (✔)
FanfictionSUDAH TERBIT/DIBUKUKAN 📖 - part masih lengkap cinta masa SMA? bodoh ©anyanunim