40. Karyawisata (3)

6.4K 1.3K 113
                                    

"Kamu mau kemana?"

Tapi Jeno cuma diem.

"Jeno, kamu mau kemana?"

Jeno gak jawab, malam itu rasanya aku mendadak deg-degan lebih dari sebelumnya. Aku bisa rasain keadaan berubah dingin dan mulai bikin aku gak nyaman.

"Mau ke Mars ketemu sodara. " jawabnya sambil cengengesan.

Sialan.

"Dasar alien!"

"Tapi kalau kita gak bisa ketemu, aku bukan gak ada. Tapi aku berubah jadi udara, atau jadi langit, atau jadi air hujan atau air jeruk. Jadi apa aja yang kamu mau." katanya.

"Jangan ngomong gitu," kataku. "Aku gak suka..."

Beberapa saat kita saling diem, tapi gak lama Jeno berdiri.

"Ayo, udah mau jam sepuluh."

Aku kembali sama Jeno itu di jam 21:55. Lima menit lagi celaka!

"Masuk, gih!" katanya waktu kita sampai di pintu kamarku.

Kamar Jeno ada diujung sana, aku ngangguk dan mulai ngetuk pintu.

"Udah kamu kesana,"

"Kamu masuk dulu,"

Ini kok gak ada yang bukain? Jeno masih berdiri di belakangku nunggu pintu kamarku dibuka. Saat itu aku hubungi Nakyung, Eunbin sama Mia.

"Udah pada tidur kali?"

"Ya masa dikunci, 'kan aku belum pulang."

Nakyung gak angkat teleponku tapi pintu kebuka. Mia yang buka pintunya.

"Kalo lo gak ngomong gimana gue bisa tau?"

"Ya lo gak ada sadar sekali aja?!"

"Gue udah minta maaf tapi apa? Lo malah dianter pulang 'kan sama si Felix? Lo mau gue gimana?"

"Itu juga lo tau 'kan? Gue gak nyembunyiin apa-apa jelas beda sama lo yang bilangnya sama anak-anak tapi melipir berdua, cocok lo sama si Somi. Sama-sama tukang ngibul."

"Gue yang tukang ngibul atau lo yang gak mau sama-sama?!"

Aku dan Jeno masuk ke kamarku, ada Haechan sama Nancy lagi debat. Eunbin duduk di pojokan deket lubang chargeran, Nakyung nenangin Nancy, Mia sekarang dibelakang aku dan Jeno.

"Chan, udah." kata Jeno.

"Gue selalu nanya gue ada salah gak kalo ada kasih tau karena siapa tau gue ngerasa biasa aja. Tapi lo gak pernah mau ngomong, Nancy! Kita udah bahas ini lo mau gue kasih tau berapa kali lagi hah?!"

"Dah lah. Gak ngerti gue sama pikiran lo."

"Gue sama Somi kemarin gak berdua, Nancy! Tanya Sanha kalo lo gak percaya!"

"Chan, kita putus aja."

Hening saat itu juga. Gak ada yang bicara. Jeno kemudian nyamperin Haechan tapi Haechan nyamperin Nancy.

"Nancy, yang kayak gini bukan apa-apa. Jangan begini, aku minta maafㅡ"

"Enggak, enggak. Bukan soal ini aja, yang lain juga. Gue gak bisa, Chan. Lupain aja."

"Hah?"

"Lupain gue."

"Ini ada apa rame-rame begini?"

Pak Yuta, jam sepuluh malam berdiri di ambang pintu kamarku.

BLUE 📖 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang