3-

63 9 0
                                    

Selesai makan malam Nara langsung pergi menuju kamarnya. Ia mencari-cari ponselnya di tas sekolahnya. Saat dia menemukannya ia langsung mencharger nya.

Tok tok tok....

"Masuk aja ma nggak Nara kunci pintunya" ucap nara selagi membereskan buku buku di meja belajarnya.

Bu Nila duduk di tepi ranjang Nara. "Nara, sini sebentar nak" ujar Bu Nila. Nara menurut dan duduk di samping beliau.

"Kemaren-kemaren mana udah bilang kan kalo lusa Audi bakalan tinggal disini. Soalnya orang tuanya bakalan sering dipindah tugaskan. Jadi, Om Indra sama Tante Ani nitip Audi sama kita. Kamu yang baik ya sama Audi. Barusan mama di telfon sama Tante Ani kalo Audi besok udah sampe sini"

"Besok ma?"

"Iya. Dia udah nggak sabar pengen ketemu kamu katanya."

"Yaudah. Kira-kira sekitar jam berapa aku jemputnya di bandara?"

"Tadi sih katanya jam 9 pagi"

"Iyadeh ma. Nanti selesai aku jogging aku ngajakin Davin buat jemput Audi di bandara"

"Iya udah. Kamu nggak tidur?"

"Iya bentar lagi kalo udah beres-beres"

Bu Nila menanggapi dengan tersenyum manis dan melangkah menjauh dari kamar Nara.

*****

KRIIIIIINGGGGG

"Duh apaan sih ini berisiiik" Nara menutup telinga nya dengan bantal.

Nara mematikan jam weker nya. Waktu sudah menunjukkan pukul 4.30 WIB.
Dia baru ingat bahwa dia ada janji dengan Davin untuk mengajaknya jogging pagi ini. Nara bergegas ke lantai bawah untuk menghampiri mamanya yang pasti sudah lebih dulu bangun.

"Mamaa"

"Tumben udah bangun. Ini kan hari sabtu. Kamu lupa atau gimana"

"Enggak kok ma. Nara mau lari pagi. Kan tadi malam Nara udah bilang. Udah ah Nara mau mandi dulu. Jawab Nara sambil berjalan ke arah kamar mandi.

"Kenapa nggak mandi di kamar mandi kamar kamu aja Ra"

"Nggak papa ma. Lagi pengen mandi di kamar mandi bawah"

"Iya deh" timpal Bu Nila.

*****

Davin baru saja selesai mandi. Dia hendak menjemput Nara. Nara mengajaknya lari pagi hari ini. Davin hanya memakai training navy dan kaos lengan pendek berwarna putih agar menambah kesan casual.
Tak lupa ia membawa headset yang akan ia gunakan Ketika lari nanti.

Ketika sampai di depan gerbang rumah Nara. Davin tersenyum ketika melihat Nara memainkan ponselnya dan mengenakan headset. Ia terlihat cantik. Nara juga memakai training tapi berwarna baby pink dengan kaos lengan pendek berwarna putih polos sama dengannya. Eh tunggu, Davin terkejut ketika Nara mengenakan kaos berwarna sama dengannya. Ia tersenyum. "Mungkin jodoh kali ya" batinnya.

"Naraa Naraa" teriak Davin.

Tidak ada respon.

"Nara kan pake headset bego" Davin menepuk jidatnya pelan.

Davin membuka pagar dan menghampiri Nara. "Naaarrraa" teriak davin sambil besedekap dada.

Nara tetap tidak merespon. "Nih anak ngapain sih perasaan gue udah kenceng deh teriaknya" Davin akhirnya menarik poni Nara.

"Eh aduh siapa sih. Oh elo rupanya. Gue udah tungguin daritadi tau gak. Lama banget sih lo"

"Gue juga daritadi manggil lo tau. Lo aja yang nggak denger"

"Masak sih. Lo boongin gue ya"

"Terserah lo" Davin lebih baik mengalah saja. Jika dia berdebat mungkin acara lari pagi ini menjadi lari siang kalo dia harus ngeladenin Nara. Untung Davin sabar.

"Jadi nggak?" tanya Davin. Nara mengabaikannya dan berjalan meninggalkannya.

"Udah ditungguin malah ninggal. Cewek emang maha benar. Dan dimata cewek, cowok emang selalu salah" ucap davin dan kemudian menyusul Nara.

Davin menambah kecepatan larinya. Nara sedikit susah mengimbangi Davin. "Viin jangan cepet cepet napa. Emang lo dikejar anjing?! Gue capek ngimbangi kecepatan lo" Nara langsung ngegas.

Mendengar suara Nara yang mulai ngegas Davin berhenti dan menoleh.

"Lo kok tiba tiba ngegas sih Ra. Lo kan dulu atlit lari masak udah capek. Ini gue masih jogging gini kok bukan lari."

*****

Hayolooo lanjutannya gimanaaa
Nara sampe ngegas gitu ya wkwk :p

Vote and comment yaa:D

Sampai jumpa temantemannn di part selanjutnyaa:))

DAVINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang