"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam. Audi kamu sudah besar ya. Makin cantik deh." ucap bu Nila mengelus rambut panjang Audi dan kemudian Audi, Nara, dan Davin menyalimi tangan beliau.
"Iya tante makasih"
"Kamu masih lancar ya Bahasa Indonesia nya". "Nara anterin Audi ke kamarnya ya"
"Iya ma"
Nara mengantar Audi ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Nara.
Setelah mengantar Audi dan membiarkannya istirahat. Nara kembali ke bawah menemui Davin."Davin"
"Apaan" Davin menjawab dengan raut wajah andalannya. Datar.
"Lo nggak ada cita-cita buat beliin gue boneka minion gitu? "
"Nggak tuh" jawabnya dengan mempertahankan raut datar miliknya
"Yahh vinn. Satuu aja. Pliiss"
"Ha apa? Dari dulu satu satu mulu. Di kamar lo yang beliin minion segede badan lo itu siapa? Arka? Gue kan"
"Yaudah sih santai aja. Nggak ikhlas ya lo? Kalo nggak ikhlas bilang, gue balikin!"
"Emang nggak ikhlas gue. Emang lo mau balikin ke gue?"
"Ya enggak lah. Itu kan udah jadi punya gue kan lo udah beliin buat gue. Ya jadi punya gue lah"
"Oh"
Nara memejamkan matanya menahan emosi yang hampir meledak.
"Lo pulang aja ini udah jam 10"
Tanpa menjawab Nara, Davin melangkah keluar dengan tidak bersalahnya.
"Untung gue sabar. Tau ah gue mau tidur"
*****
"Nara Nara wake up pleaseee. Bangun Nara. Ayo kita jalan jalan." Audi terus mengguncang tubuh Nara.
Nara berdecak. "Kenapa sih. Gue ngantuk" Nara menutup wajahnya dengan boneka minionnya.
"Ayo jalan-jalan. Ajakin Davin sekalian deh. Ayoo"
"Emang ini jam berapa sih"
"Jam 3 sore. Udah ayoo"
"Ck iya gue mau mandi dulu"
"Lo telfon Davin pake hp gue"
"Halo Davin?". "Loh ini siapa kok kayak bukan suaranya Nara?". "Gue Audi. Sekarang bisa nggak kita jalan-jalan. Gue pengen liat liat jakarta. Sama Nara juga kok". "Sekarang? Oh oke."
Davin memutuskan sambungan teleponnya dan bergegas mandi.
*****
"Mau kemana lagi nih?"
"Ke Mall yuk. Gue pengen beli boneka Minion. Lo nggak keberatan kalo kita ke Mall di?"
"Boleh boleh. Gue juga mau beli baju deh" Audi sangat antusias. Sedangkan Davin hanya mengehala nafas berat.
"Ra lo nggak bosen beli minion mulu? Nanti kamar lo mau dijadiin kandang minion? Atau negara minion?"
"Diem aja deh. Gue juga nggak minta lo beliin kok. Gue beli sendiri. Pake uang gue sendiri kenapa lo yang sewot. Kalo nggak ikhlas gue bisa turun sama Audi. Kita naik taksi". Nara hendak membuka pintu mobil tetapi tangannya dicekal oleh Davin. "Gue anter. Maaf. Gausah ngegas juga kali. Oiya gue lupa lo lagi PMS". Nara tersenyum.
"Jadi nggak nih? Apa main drama aja sekalian gausah ke Mall?" Audi memutar bola matanya malas.
Davin dan Nara hanya menunjukkan cengiran tak berdosa nya.
*****
"Ra, vin gue mau pilih baju ya. Kalian berdua aja deh gue nggak papa sendirian"
"Lo nggak papa sendirian?"
"Its okay"
"Yee Audi kan mandiri nggak manja kayak lo"
"Ih nyamber aja kek bajaj wlee" Nara menjelurkan lidahnya ke arah Davin kemudian berjalan mendahuluinya.
"Dasar"
Nara dan Davin berjalan beriringan.
"Anterin gue pilih-pilih boneka minion"
Davin hanya mengangguk."Davinnnn ya ampun itu lucu banget sumpah ih couple an gituu bajunya lucuuu" Nara berteriak histeris kemudian menarik Davin masuk ke dalam toko boneka tersebut. Sedangkan Davin hanya memutar bola matanya jengah.
"Wahh lucu bangett. Ini juga lucu minionnya kuncir dua. Vinn liat deh jangan main game mulu. Matiin nggak hp nya sekarang. Atau gue ambil paksa.
"Iya iya gue matiin"
"Nahh gitu dong. Eh liat deh bagus kan"
"Iya. Lo mau beli yang mana?
"Hmm gatau. Semuanya gue suka"
"Yang couple lo beli semua nggak?"
"Nggak deh yang cewek aja. Lucu pake rok"
"Yaudah ayo ke kasir"
"Eh sama yang kuncir dua juga deh"
"Yaudah deh. Lo nggak kesusahan bawa dua boneka. Nggak mau gue bantu? Ini besar lo Ra"
"Ah iya iya nih bawain"
Mereka berjalan ke kasir beriringan.
"Mbak berapa semuanya?". "Ini yang couple ya mbak?". "Iya mbak kenapa?". Kalo ini harus beli dua-duanya mbak". Nara melirik ke arah Davin. "Hm kalo gitu saya balikin mbak. Saya jadi beli yang kuncir dua ini aja"."Nggak jadi mbak. Saya beli beli dua-duanya"
Davin menoleh pada Nara dan berkata, "Gue bayarin". Nara menggeleng.
"Enggak mbak. Saya beli satu aja yang ini"
"Enggak mbak saya beli tiga sama yang couple itu juga mbak. Jadi ada tiga."
"Eng-
"Sudah-sudah mbak mas nya ini kenapa jadi berantem di sini sih. Jadi beli yang mana ini saya bingung"
"Beli tiga mbak. Nggak ada penolakan"
Nara membiarkannya saja. Dia sudah lelah bertengkar dengan Davin.
Setelah membayar Nara dan Davin mencari Audi.
"Di, udah?""Udah kok ini. Lo beli boneka minion banyak banget. Besar besar lagi"
Nara tersenyum. "Nggak papa. Nara emang suka minion"
"Bukannya di kamar lo udah banyak ya? "
"Enggak. Mungkin cuma ada 20 an" jawab Nara santai.
"20?! Untung kamar lo gede"
"Hehehe"
*****
Haloo gaiss
Berjumpa lagi ya wkwk :3Jangan lupa vote and commentnya:D
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINARA
Teen Fiction"Seperti halnya kaca yang retak, diperbaiki bagaimanapun pasti tidak akan bisa menyatu seperti awal, tetapi membiarkannya begitu saja juga tak akan membuatnya utuh kembali". -Dinara Elya Zahirah- "Selama ini kamu hanya terlalu fokus kepada s...