12-

68 4 1
                                    

"Vinn bangun woy. Bangunnn. Katanya mau ajak gue jalan-jalan. Woyy bangun kebo banget sih lo" Nara terus mengguncang tubuh Davin dan melemparinya bantal.

"Apaan sih Ra. Ngantuk banget gue"

"Makanya ngegame aja terus sampe mata lo bengkak"

"Bawel amat. Tau ah gue ngantuk" Davin menutupi wajahnya dengan bantal dan kembali tidur.

"Vin bangun napa sih!"

"Iya iya gue bangun. Gue mau mandi"

"Yaudah sana"

"Yakin mau disini. Mau liat gue mandi lo ya"

"Ih najis"

***

"Mau kemana lagi? Belanja udah makan udah"

"Terserah lo aja"

"Lo mau eskrim nggak Ra?"

"Mau mau. Tapi yang banana"

"Suka banget sama yang kuning kuning. Heran gue. Kuning kan jijik Ra"

"Maksud lo apa hah?!"

Davin yang sedang menyetir langsung tersentak karena Nara sedikit berteriak.

"Yaudah iya beli es krim"

"Nahh daritadi kek"

Kini mereka telah sampai di sebuah kedai es krim favorite mereka sejak lama.
Seperti biasa, Davin dan Nara memilih duduk di bangku yang bersebelahan dengan jendela.

Davin terus memperhatikan Nara yang sedang makan es krim dengan memainkan ponselnya dan sesekali tersenyum. Entah apa yang membuat Nara tersenyum ketika melihat layar ponselnya.

"Kalo makan ya makan jangan main handphone mulu."

Merasa diajak bicara, Nara mendongakkan kepalanya. "Apaan?"

Davin menarik ponsel dari genggaman Nara. "Kalo makan ya makan"

"Iya bawel" Nara menjulurkan lidahnya.

"Jangan lucu-lucu nanti gue suka"

Nara menatap Davin dengan tatapan bingung. "Ha? Gimana?". Davin hanya tersenyum.

"Yuk pulang Vin"

"Udah?"

"Iya"

Mereka berdua pergi meninggalkan kedai es krim dan pulang menuju rumah Davin.

Hanya butuh beberapa menit mereka telah sampai dan disambut dengan hangat oleh Sarah, mama Davin

"Aduh habis darimana ini. Belanja apa sayang?"

"Ini bunda, Nara beli baju sama sepatu couple sama Davin. Bagus nggak bunda?"

"Wah bagus selera kamu. Kamu dari dulu ga berubah ya masih suka kuning?" Sarah terkekeh sambil geleng geleng kepala.

"Iya bunda"

"Tapi bagus kok. Imut pasti kalo kamu yang pake". Nara tersenyum menunjukkan sederet giginya.

"Kebiasaan banget kalo cewek ketemu cewek. Ngobrol depan pintu aja dijabanin. Masuk dulu kek"

"Yeuu sewot aja kaya emak emak nagih kontrakan lo".

***

"Ra tunggu, aku mau bicara sama kamu."

"Ada apa?"

"Kenapa kamu ngejauh dari aku?"

"Aku?"

"Iya. Kamu ngejauhin aku. Kenapa?"

DAVINARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang