Kok nggak bilang kalau ikut fashion show?
Pesan itu baru saja ia buka setelah mengganti baju adat dengan seragam sekolahnya. Make up yang dipakai belum sempat ia hapus secara bersih, karena Bella lupa kembawa make up remover. Sedangkan make up yang dipakaikan Bella padanya adalah waterproof.
Mendadak banget
Gantiin temen yang sakitCentang dua berwarna abu-abu itu kini berubah menjadi warna biru. Di atas layar memberikan petunjuk kalau seseorang di sana sedang mengetik.
Arusha:
O gitu, semoga menang ya 😊🙏Shafira:
Aamiin
Makasih Aru 😉Arusha:
Udah makan?
Kantin?Kebetulan ia juga belum makan siang, sedangkan sekarang sudah pukul dua siang. Tumben sekali perutnya tidak merasa lapar, mungkin karena ia menahan rasa gugup sehingga ia lupa akan rasa lapar.
Shafira:
BolehArusha:
Mau makan apa? Biar gue pesenin duluWow, cepat sekali Aru membalas pesannya itu.
Shafira:
Pengen makan mie tek-teknya bu'eArusha:
Oke, Boss 👍"Dat, laper nih. Kantin yuk," ajak Bella pada Shafira. Gadis itu terlonjak kaget saat tiba-tiba saja Bella sudah berada di sampingnya.
"Eh?" Shafira bingung apakah ia harus menyetujui ajakan Bella atau tidak. Masalahnya ia sudah terlanjur janji dengan Aru. "Yaudah ayo." Akhirnya Shafira menyetujui itu. Toh kalau pun ia menolak, keduanya juga pasti bertemu di sana.
Suasana kantin sudah sepi, hanya ada dua orang yang sedang makan di bangku paling ujung. Shafira dan Bella memilih bangku di tengah-tengah kantin. Letak yang strategis.
"Lo mau pesen apa, Dat? Gue mau pesen pecel lele."
"Aku udah pesen tadi."
Kening Bella mengerut, namun ia tak terlalu menanggapi ucapan Shafira. Ia pun langsung berjalan ke warung Mpok Tini untuk memesan pecel lele.
Tinggal Shafira yang terduduk sendiri. Ia mengeluarkan handphonenya dari saku untuk menghubungi Aru yang tidak terlihat di kantin. Namun gerakannya terhenti, saat seseorang menghampirinya.
"Hai cantik," sapa seorang laki-laki yang memakai seragam berwarna sama dengannya. Shafira mengerutkan kening karena tidak tahu siapa laki-laki itu.
"Siapa ya?"
Laki-laki itu tertawa terbahak mendengar pertanyaan Shafira. "Lo nggak tau gue? Gue itu ketua band sekolah ini."
Shafira menggaruk belakang lehernya karena salah tingkah. Bukan karena ia malu, tapi ia merasa risih dengan kehadiran Gio. Tatapan mata itu sungguh melihatnya dengan cara yang tidak biasa.
"Gue Gio, nama lo siapa?" laki-laki itu mengulurkan tangan ke depan, berharap Shafira pun membalasnya. Namun belum sempat Shafira mengucapkan namanya, sebuah suara menginterupsi.
"Gue Arusha Liem," kata Aru sambil menyambut uluran tangan Gio yang berada di hadapan Shafira.
"Lo lagi," seru Gio malas.
"Sorry ya kalau lama. Itu mie tek-tek lo udah gue pesenin," tukas Aru pada Shafira. Shafira mengikuti arah pandang Aru di mejanya. Dua piring mie dengan asap yang masih mengebul sudah tersedia.
![](https://img.wattpad.com/cover/164753216-288-k848422.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUSHAFIRA
SpiritualGadis cantik di dalam bus kota, berhasil menarik perhatian Arusha. Tidak disangka ternyata mereka satu sekolah. Di saat perempuan lain mengejar cintanya, termasuk sahabatnya sendiri. Gadis itu malah menghindarinya, dan sukses membuat Aru penasaran s...