Park Chanyeol adalah orang terkuat di sekolah khusus pria XOXO High School. Terkenal dingin dan sangat cuek, namun berubah menjadi monster saat berkelahi, saat ini belum pernah ada yang bisa mengalahkannya.
Bagaimana jika seorang pria mungil nan ma...
Chanyeol sampai di sebuah gedung tinggi di pusat kota Seoul. Ia memarkirkan motornya sembarangan di depan lobby dan masuk ke dalam. Setiap langkah nya diikuti dengan lirikan setiap orang yang di lewatinya. Kebanyakan menatap aneh, untuk apa seorang anak SMA berada disini, terlebih XOXO?
Ia menuju lift dan menekan lantai teratas gedung itu. Setelah pintu lift terbuka ia segera menuju satu-satu nya ruangan di lantai itu. Sebuah ruangan dengan pintu kayu berukiran sangat megah. Tanpa basa-basi ia masuk.
"Apa maumu.... Ayah...?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana sopan santun mu huh?" Ucap pria paruh baya itu dengan dingin dan tatapan sinis pada anak semata wayangnya itu.
Yang di tanya hanya bergumam 'entahlah' dan berjalan menuju kursi di depan meja kerja ayahnya. Di atas meja kerja itu tertulis nama sang ayah, Park Woosung. Seorang CEO perusahaan raksasa di korea, yang bahkan selalu masuk dalam daftar perusahaan terbesar dan terkaya se asia. Park Enterprises.
"Bagaimana kabar kekasihmu itu hm? Byun Baekhyun bukan?" Woosung mengangkat sebuah file dengan foto baekhyun di atasnya. Membuat chanyeol menjadi waspada.
"Jangan ganggu dia"
"Huh? Kau bercanda? Bukankah kau sendiri yang tak becus menjaga kekasihmu sendiri?"
Kata-kata itu menampar telak chanyeol. Karena memang kenyataannya baekhyun berada di rumah sakit itu karena ia tak becus melindunginya. Bahkan baekhyun sendiri yang harus melindunginya.
"Dengar Park Chanyeol. Ayah selalu memaklumi kelakuan mu selama ini karena ayah ingin melihat sejauh mana kemampuanmu. Tapi kurasa ini sudah cukup. Ayah akan memindahkanmu"
"APA?! APA MAK-"
"Kau akan belajar dengan baik dan benar, dan berhenti menjadi berandalan. Semua ini demi kebaikanmu"
"PERSETAN!" Tatapan woosung menggelap ketika anaknya mengeluarkan kata-kata kasar di depannya, namun hal itu yak menggentarkan niat sang anak melanjutkan kalimatnya.
"Tau apa kau tentang kebaikanku?"
"Duduk.."
"Tidak!"
"Baiklah.. bertaruh denganku, nak.. "
Chanyeol keluar dari gedung itu dengan tatapan yang menyeramkan. Membuat siapapun yang berpapasan dengannya mundur menjauh. Ia sampai di depan motornya yang ia parkir di depan lobby, ia hendak pergi sebelum suara telepon mengintrupsinya.
"Mwoya?" Jawabnya dengan sedikit kasar
Tatapan matanya semakin menggelap mendengar penjelasan seseorang di balik panggilan itu.
"Baik, aku dan kris akan kesana"
Ia menutup teleponnya dan menghubungi kris tentang hal itu.
