6

14.7K 1.2K 120
                                    

KRIS POV

Aku berharap Park Chanyeol dapat mengerti maksudku, tapi aku juga tak peduli jika dia tidak. Pokoknya aku tak akan membiarkan baekhyun dekat-dekat dengannya lagi.

Ngomong-ngomong soal baekhyun, dia harusnya sudah pulang sekarang, tapi kenapa dia belum sampai rumah?

"Baekhyunnie menolak di jemput, dia pasti ingin berjalan kaki sampai rumah dengan luhan dan kyungsoo, Kris."

Kurasa suho hyung tau kekhawatiranku yang daritadi mondar mandir di ruang tamu.

"Tapi bukankah ini terlalu lama? Memangnya berapa jauh jaraknya dari sekolah sampai rumah?"

"Mereka biasanya mampir ke minimarket, kedai es krim atau kedai toppoki. Jadi kurasa wajar selama ini Kris"

Aku tahu suho hyung mencoba menenangkan ku, aku dan suho hyung memang sudah dekat dari kecil. Suho hyung tau segalanya tentang kami, dan bagiku ia tidak hanya sekedar butler, tapi dia juga teman sekaligus hyungku. Aku pun bingung kenapa ia selalu menolak tawaran orang tua kami untuk diadopsi, walau orang tua kami pun sudah menganggap nya seperti anaknya juga.

"Suho hyung, apa baekhyun bercerita tentang sesuatu akhir-akhir ini?"

"Hm? Wae? Tidak biasanya kau menanyakan itu.. apa ada sesuatu?"

"Tidak ada, lupakan saja"

"Aku pulang..."

Ah itu dia..

"Baek.. kenapa kau baru pul- Tunggu! Kenapa mukamu pucat? Kau sakit?"

Baekhyun benar-benar terlihat pucat, kusentuh keningnya, tapi tak demam, tangannya gemetar. Dia lebih seperti orang yang ketakutan.

"Baekhyunnie.. kau tak apa? Kau butuh sesuatu?" Suho hyung juga menghampirinya sepertiku

"A..aku..tak apa-apa.. hanya lelah.. ya hanya lelah"
Kulihat ia tersenyum terpaksa

"Baekkie.. jangan berbohong pada hyung. Apa yang terjadi?"

"Baekkie tak berbohong, hyung. Baekkie hanya lelah"

"Kalau begitu kenapa tidak memanggil supir? Atau kau bisa hubungi hyung atau suho hyung.."

"Sudahlah kris. Lebih baik baekhyunnie ganti baju dulu lalu beristirahat di kamar. Hyung antar ya.."

"Baiklah, kau perlu obat baek? Mau hyung bawakan sesuatu?"

"Aku tak apa hyung, sungguh. Sudah ya.. baekkie ke kamar dulu"

Firasatku tetap bilang kalau memang ada sesuatu, tapi tak biasanya ia menyembunyikannya padaku. Mungkin dia perlu waktu? Mungkin nanti aku akan mencoba berbicara lagi padanya.

*beberapa jam kemudian*

Tok tok!

"Baek? Hyung masuk ya"

Kulihat dia meringkuk di kasurnya sambil memeluk sebuah boneka rilakuma besar. Rasanya aku baru melihat boneka itu.

"Hey.. kau sungguh tak apa? Besok tak usah sekolah saja jika kau sakit"

"Baekkie tak apa-apa kok hyung. Apalagi jika hyungie tidur bersamaku lagi, maka baekkie semakin baik. Hehe"

"Kau ini bisa saja. Baiklah, geser sedikit. Biar hyung peluk kau sampai sesak"

"Aahk hyuuung.. sesaaakk.. hahahaha"

Saat-saat seperti ini adalah salah satu waktu paling bahagia bagiku, tak ada orang-orang yang menantangku berkelahi, tak ada musuh-musuh yang mencoba menjatuhkan ku, tak ku rasakan beban berat melindungi tao dan teman-temanku juga XOXO. Sungguh aku tak ingin jika baekhyun ikut masuk kedalam dunia itu, terlebih dengan Park Chanyeol.

I Am The School Jjang! (CHANBAEK) | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang