11. Jalan-jalan

4.9K 725 28
                                    

Happy Reading 📖
----------------------

Hari minggu, merupakan hari yang digunakan untuk melepas semua penat dan mengistiratkan pikiran dari berbagai macam kegiatan yang menguras tenaga. Tapi di hari libur Jevan sendiri masih saja berkutat dengan pekerjaan kantornya. Pria tersebut bahkan membawa tumpukan kertas laporan itu ke rumah. Bukannya bersantai untuk menghilangkan stres, Jevan malah sekarang duduk di depan sebuah laptop yang menemaninya di ruang tv siang itu.

"Ayah, Hanin bosan." Ucap Hanin kemudian duduk di samping Jevan yang sangat sibuk.

"Bosan kenapa Sayang? Itu kartun kesukaannya udah mulai." Balasnya tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun dari layar laptop.

"Ayah ini hari minggu. Hanin mau jalan-jalan!"

Jevan menghentikan kegiatannya dan beralih menatap Hanin, "Hanin, hari ini Ayah gak bisa. Besok aja ya pas Ayah punya waktu luang. Main aja sama boneka atau ajak Bi Santi pergi beli es krim. Ayo sana."

Gadis kecil itu menggeleng. Apa ayahnya ini tidak tau kalau Hanin hanya ingin menghabiskan waktu bersamanya?

"Gak! Hanin maunya sama Ayah!"

"Hanin jangan nakal. Ayah gak bisa. Ayah bener-bener sibuk." Hanin terus merengek sambil memeluk kaki ayahnya membuat Jevan tidak bisa bekerja dengan fokus.

Setelah beberapa menit perhatian Jevan kembali teralihkan kala melihat Bi Santi keluar dari dapur.

"Bibi mau kemana?" Tanya Jevan saat melihat penampilan Bibi Santi terlihat rapi, berbeda dari biasanya.

"Oh ini Pak, saya mau belanja bulanan dulu. Bahan-bahan di dapur sama perlengkapan lainnya udah mulai menipis. Gak akan cukup sampai lusa."

Jevan nampak berfikir sejenak. Pria itu sesekali melihat Hanin yang tentu masih merengek memeluk kakinya lucu. Kasihan juga anak itu, tentu saja dia ingin keluar dengan ayahnya bukan?

Tiba-tiba Jevan tersenyum menatap Bi Santi yang terlihat bingung, "Kenapa Pak?"

"Uhm Bibi hari ini gak usah pergi belanja. Biar saya sama Hanin aja yang pergi. Bibi tolong jaga rumah sama sekalian tulisin daftar belanjaannya ya."

Bi Santi mengernyit bingung. Karena seumur hidupnya bekerja disana tumben sekali majikannya mau pergi berbelanja sendiri.

"Beneran gak apa-apa Pak?"

Jevan tersenyum tipis seraya mengangguk kemudian menatap Hanin sebentar, "Iya. Soalnya saya mau ajak Hanin jalan-jalan sekalian." Seketika wajah anak kecil yang sedari tadi muram sekarang membentuk sudut garis senyum bahkan memperlihatkan gigi susunya yang berderet rapi.

"Yeay! Jalan-jalan sama Ayah!"

➖➖➖

Sudah setengah jam Jevan dan Hanin berada di supermarket dalam sebuah pusat perbelanjaan. Sudah berkali-kali mereka memutari setiap rak namun selama itu juga belum ada satupun barang yang terisi di dalam troli yang pria itu dorong.

Jevan menggaruk kepalanya sedari tadi sambil terus membaca daftar belanjaan yang Bi Santi berikan padanya. Selai, ayam, bayam, daging, telur, keju, susu, dan bahan pokok lainnya membuat pria itu bingung. Maklum saja, selama ini dia tidak pernah belanja seperti sekarang.

Pria itu berjalan mendorong troli dan Hanin di dalamnya menuju bagian sayuran. Oke hal pertama yang akan Jevan beli adalah sayur.

"Nah itu dia!" Seru Jevan bersemangat begitu melihat sayuran hijau yang memang ada dalam daftar.

"Nah ini dia bayamnya."

Jevan memilih-milih sayuran hijau tersebut kemudian memasukkannya kedalam plastic bag yang sudah tersedia.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang