Suara mesin motor berhenti ketika motor itu sudah memasuki pekarangan rumah. Tanpa perintah, Ayleen langsung turun dari motor dan langsung masuk ke dalam rumah.
Tahan, Ayleen ditahan oleh Zidan untuk masuk ke dalam rumah.
"Jangan baper!! Jangan harap aku minta maaf tulus. Nggak bakalan!"
Heran, Ayleen mengernyitkan dahi. Lalu wajah siapa yang ia pasang ketika meminta maaf seperti wajah manusia paling bersalah di dunia?."Dasar munafik!!!" jerit Ayleen dalam hati.
"Oh, berarti mereka gitu juga??!!"
Zidan menjawabnya dengan menaikkan alis dan bibir yang tersenyum paksa.
"Menurutmu??!!!"
"Munafik semua!!!" begitu Ayleen lontarkan kata-kata itu, dengan berani Ayleen meludah tepat di wajahnya.
"Cuih!!! Lelaki nggak bermoral!!" katanya.Tentu saja Zidan tak tinggal diam. Zidan mengelap air liur yang menempel di wajahnya itu dan langsung mendorong Ayleen dengan keras dan perasaan marah. Tak segan, dia menarik kerah baju Ayleen dan memukul Ayleen.
Astaga!. Ya, memang itu yang Zidan lakukan. Seperti dia tidak merasa berhadapan dengan seorang perempuan.
"Mau kamu apa?!!!! Kurang puas???" Ayleen berdiri tegap dengan berani menentang Zidan.
Ayleen bisa galak juga, buktinya.
"Jruot!!!!"
Ayleen membalas pukulan itu dua kali. Wajah dan tepat di perut Zidan.Tetangga yang mendengar kericuhan itu menegur mereka agar menyudahi pertengkaran.
"Heeee! Kok tonyo-tonyonan ki pie toooo" tetangga yang memakai daster bicara dalam bahasa Jawa.Penampilan Zidan dan Ayleen sudah tak keruan. Acak-acakan semua dari seragam serta rambut.
"Astaga!!!! He nduk nduk!!" tetangga itu seperti memberi isyarat kepada Ayleen.
"Astaga!!!" Ayleen terkejut.
Rupanya, kancing Ayleen terbuka dua petak. Dia berpikiran pasti Zidan sudah melihatnya.Tak mau berurusan lagi, Ayleen mengambil kembali tas yang sempat dilemparnya.
"Brakk!!!" Ayleen menendang motor Zidan yang tak bersalah.
"Nggak guna!!!" katanya, lalu pergi.Ayleen yang baru saja memasuki lantai rumah, dikejar oleh Zidan yang mulai memuncak lagi kemarahannya. Zidan yang marah itu membalikkan tubuh Ayleen dengan kasar.
Sempat mereka memantulkan bola mata cukup lama. Pandang-pandangan kesal. Hingga tiba-tiba Zidan mendorong Ayleen.
"Pyar!!!!!"
Tubuh Ayleen terlempar mengenai meja kaca di ruang tamu. Akibatnya, kaca tersebut pecah sedikit. Gauri yang mendengar suara itu langsung turun.Ayleen diam sejenak, entah apa yang dia lakukan. Namun begitu Ayleen mengangkat kepalanya, kaca itu sudah dihiasi dengan bercak darah. Ayleen merintih kesakitan. Kepalanya terkena kaca meja itu.
"Ayleen!!" Gauri yang panik terburu-buru menuruni anak tangga.
"Ulah mas ya?!!!" kata Gauri begitu dia sudah memangku Ayleen.Sebenarnya, dari raut wajah Zidan itu terpampang jika Zidan juga khawatir akan keadaan Ayleen. Entah apa yang ada dipikiran Zidan ini. Kadang baik, kadang juga jahat kepada adik tirinya ini. Entahlah, Tuhan maha membolak-balikkan hati seseorang.
Zidan juga buru-buru berlari.
"Mas, jangan kabur!!!" teriak Gauri.Gauri pergi meninggalkan Ayleen sebentar saja untuk mengambil kotak obat.
Rumah yang sepi, tak ada om Iman juga ibu Ayleen. Hanya Gauri yang dirumah. Entah kemana perginya mereka berdua. Mungkin sedang berkencan.
"Mas???" Gauri berpapasan dengan Zidan yang sedang membawa kotak obat.
Gauri paham, untuk apa kotak obat itu.
"Nih!!! Urusin tuh!!!"Ya, Gauri pasti terheran.
Sesaat menjadi malaikat, sesaat menjadi maut. Itulah Zidan.
Kepala Ayleen sudah tertutupi oleh plester. Ayleen yang berada di kamar sendirian karena ditinggal Gauri pergi ke rumah teman dengan alasan kerja kelompok itu sedang mengetik sesuatu di laptop miliknya.
Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamar.
"Kalo mau masuk masuk aja kali nggak usah sok sopan" kata Ayleen.
Tak mendengar teriakan Ayleen, ketukan itu terdengar lagi.
"Ihhh, apaansi!!! Gauri kamu sengaja ya" teriaknya lagi.
Bandel, ketukan itu masik terdengar.Saat itulah Ayleen terpaksa menangani ini. Berdiri dengan kesal dan membuka pintu dengan berat hati.
"Ap...." terpotong karena terkejut Zidan telah didepan pintu.
"Nih!!!" dia menyodorkan kantong plastik hitam pada Ayleen.
Zidan yang masih memakai jaket dan celana panjang itu berdiri di depan pintu kamar Ayleen namun masih dengan wajah yang jutek.Perasaan yang semestinya tak bertemu dalam waktu bersamaan, kini terjadi pada Ayleen. Rasa kesal, marah, kecewa, sebal, penasaran, bingung, heran semua campur aduk. Kesal sudah ditunjukkan dengan raut wajahnya kini. Tangannya yang menerima kantong plastik hitam dari Zidan itu tanda dia memiliki perasaan penasaran dengan sikap Zidan dan dengan apa isi dari kantong hitam itu.
Tanoa mengucap "Terima kasih" Ayleen menutup pintu kamar.Dengat cepat dan terburu-buru Ayleen kembali ke kasurnya. Kantong itu ia buka. Ternyata ada dua kantong. Yang satu berisi bungkusan nasi dan satu cup plastik jus jambu. Sedangkan kantong satunya berisikan salep, plester, serta antiseptik didalamnya.
Apa ini?? Perlakuan apa yang Zidan berikan pada Ayleen saat ini?
Ada yang tahu?

KAMU SEDANG MEMBACA
Punk-eran
Teen FictionBukan kakak tirinya yang membuat dirinya resah, melainkan seorang laki-laki yang tak ada bandingannya dengan tukang becak yang lusuh. Siapakah laki-laki yang membuat gadis yatim ini terombang-ambing jalan hidupnya?