PART 1 : 19 Agustus 2019

2.4K 332 338
                                    

UCAPKAN SALAM SEBELUM MULAI MEMBACA

Teruntuk kamu,
cuma mau bilang, ngasih komen dan vote nggak bayar lho. Jadi, boleh dong nyumbang komen sebanyak-banyaknya. Wkwk

Persembahan untuk mantan:

Dan pada akhirnya, kita hanya lah kepingan masa lalu yang memilih berhenti merangkai masa depan.

IOIOIOI

19 Agustus 2019.

Menjadi hari yang akan selalu Diamanda ingat untuk selamanya.

Ada dua hal yang menjadi alasan tanggal ini tidak akan mudah melupakan begitu saja.

Pertama. Hari ini seharusnya menjadi perayaan tiga bulan hubungannya dengan Jasper. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Mereka berdua berakhir, putus dengan alasan klise. Tidak cocok.

Kedua. Di hari ini, Diamanda resmi mengundurkan diri dari Robotik --ekstrakurikuler yang sangat disukainya, demi totalitasnya menjadi seorang ketua Kopsis. Ekstrakurikuler yang diikutinya tanpa sengaja.

Sampai saat ini, Diamanda masih bertanya-tanya. Mengapa anggota Kopsis lebih memilih dirinya menjadi ketua dibandingkan Lazuardi, Shappira dan Garnatta? Padahal semua anggota Kopsis tahu, Diamanda sangat sering bolos acara kumpul Kopsis dengan alasan yang selalu sama. Robotik. Berbeda jauh dengan trio LaShaGa (Lazuardi-Shappira-Garnatta). Tiga anggota Kopsis itu selalu aktif membantu keberlangsungan Kopsis.

Meskipun otak Diamanda berkali-kali menolak semua ketidak-seharusan yang terjadi hari ini, nyatanya, dia tetap mengikuti acara pelantikannya dengan senyum terkembang di bibir.

"Diamanda, Diamanda. Naas sekali nasib kamu terpilih jadi ketua Kopsis. Bapak sampai bingung harus ngasih ucapan selamat atau belasungkawa?" gurau Pak Siswo, guru Ekonomi sekaligus pembimbing baru Kopsis sejak beberapa bulan belakangan ini.

"Pak guru!" jerit Diamanda tidak terima. Tega sekali pembimbingnya berkata seperti itu di hari sepenting ini.

Pak Siswo tersenyum tipis. "Semangat berjuang. Jangan menangis di tengah jalan! Kalo kamu sudah tidak kuat, segera lambaikan bendara putih ke arah kamera."

Guru yang satu ini memang selalu memiliki cara sendiri untuk memberi dukungan pada murid-muridnya. Nasihatnya, candaannya, amarahnya, dan semua kata-katanya selalu terdengar seperti kalimat penyemangat di telinga muridnya. Seolah-olah kalimat yang diucapkan Pak Siswo adalah: "semangat! Kamu pasti bisa. Jangan khawatir, Bapak akan selalu bersama kalian."

Surat Dari AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang