PART 4 : Sisi Manis Lazuardi

821 152 153
                                    

BERDOALAH SEBELUM MULAI MEMBACA

Teruntuk kamu,
yuk jadi bagian dari cerita ini, dengan memberi banyak komentar dan menekan tanda bintang. Jangan lupa bahagia ya teman!

Untuk seseorang:

Jadi, kamu sukanya sama siapa? Pedekatenya sama aku, tapi perhatiannya sama dia. Gimana sih!

IOIOIOI

SETELAH memastikan Intan pulang dengan aman, Diamanda berbalik menuju sekretariat Kopsis. Seperti yang dijanjikan Amberlyn, hari ini, sang mantan ketua Kopsis itu akan menyerahkan semua dokumen Kopsis pada Diamanda dan Lazuardi.

Langkah Diamanda terhenti beberapa meter dari pintu sekretariat Kopsis, Lazuardi berdiri tepat dihadapannya. Menghalangi langkah cewek manis itu dengan sengaja. Diamanda bergeser selangkah ke kanan. Sialnya, Lazuardi dengan gesit mengikuti pergerakan Diamanda dan kembali menghambat perjalanannya.

Ini sangat menyebalkan. Lazuardi tidak akan berhenti jika keinginannya belum terpenuhi. "Kenapa lagi, Di?"

"Jadi, Intan alasan kamu keluar Robotik?"

"Punya bukti apa ngomong kaya gitu?"

"Aku denger pembicaraan kamu dan Jasper di rooftop sekolah."

"Kamu tahu?" Diamanda menatap tenang Lazuardi. "Secara nggak langsung, kamu sedang membuat pengakuan dosa. Nguping pembicaraan orang lain termasuk perbuatan buruk tahu."

"Aku nggak akan nguping kalo kalian nggak bawa-bawa nama Kopsis."

"Nggak usah bohong! Dari awal kamu emang niat ngikutin kami ke atas."

Diamanda bukan gadis lugu yang mudah dibodoh-bodohi. Dia sadar, mata Lazuardi terus mengawasinya sejak dia dan Kristal memasuki Kopsis di jam istirahat.

Diamada juga tahu, saat Lazuardi mengendap-endap mengikutinya dan Jasper ke rooftop sekolah. Hingga akhirnya, lelaki itu panik karena mendengar suara bel dan tanpa sadar membanting pintu rooftop.

Lazuardi salah jika memandang Diamanda sebelah mata. Selama ini dia diam bukan karena takut. Dia hanya sedang mengalah. Tetapi jika Lazuardi tetap ingin ribut, Diamanda siap.

"Dulu aku bingung. Kenapa Shappira selalu nolak kamu? Padahal semua kriteria pacarable ada di kamu. Tampan, baik, pinter, perhatian, penyayang. Tapi sekarang aku ngerti..."

Mata Diamanda menatap lekat Shappira dan Garnatta yang berjalan ke luar ruang sekretariat. Mendekat ke arahnya dan Lazuardi. "...kamu sering memilih cara yang salah untuk nunjukin rasa sayang dan pedulimu."

Garnatta dan Shappira menghampiri dua petinggi baru Kopsis, menginterupsi perdebatan mereka.

Karena Shappira tak kunjung bersuara, maka Garnatta yang berbicara. "Misi. Mohon maaf nih ya ganggu waktu pedekate kalian."

Diamanda merespon. "Kenapa, Nat?"

"Kak Amberlyn nunggu kalian berdua. Buruan masuk, gih!" Shappira menyerobot Garnatta, tidak memberi kesempatan laki-laki itu mengeluarkan candaan tidak jelas.

"Ok. Oh iya, Ra, kamu bisa kan nunggu aku di perpustakaan? Aku mau bahas masalah semalem."

Mengetahui Shappira akan berurusan dengan Diamanda, secara otomatis radar tanda bahaya di otak Lazuardi bekerja. "Kalian mau bahas apa? Aku ikut!"

Surat Dari AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang