PART 5 : Untuk Diamanda

753 139 136
                                    

UCAPKAN SALAM SEBELUM MEMBACA PART LIMA

Meskipun waktu telah berlalu, aku masih bertahan di sini, bercengkrama dengan masa lalu

SELAMAT DATANG 2019

Semoga kita menjadi pribadi yang semakin baik lagi di tahun ini!

Untuk yang menghilang tiba-tiba:

Ditinggalkan tanpa penjelasan itu menyakitkan. Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya juga menyakitkan. Jadi kalau ditinggalkan tanpa penjelasan dan saat lagi sayang-sayangnya itu namanya doubel kill!

Teruntuk kamu,
yuk jadi bagian dari cerita ini, dengan memberi banyak komentar dan menekan tanda bintang. Jangan lupa bahagia ya teman!

IOIOIOI

SUDAH dua hari Intan menjalankan aksi mogok bicara pada Diamanda. Dia bahkan tidak mau pulang dan pergi sekolah bersama, demi totalitas aksi ngambeknya.

Merepotkan.

Diamanda harus dengan sabar menjawab rentetan pertanyaan Mama karena perubahan sikap Intan. Mama memang sangat menyayangi Intan layaknya seorang anak kandung. Mama selalu bilang, "Mama seneng banget Intan tinggal bareng kita, jadi berasa punya dua anak gadis yang cantik-cantik. Menang banyak Mama."

Satu hal yang disyukuri Diamanda atas tingkah Intan kali ini, dia tidak perlu mendengar rengekan sepupunya yang selalu minta pulang cepat, ketika dirinya sibuk di sekretariat Kopsis. Sehingga hari ini, dia bisa bersih-bersih sekretariat dengan tenang.

"Akhirnya, beres juga." Shappira memijat-mijat kecil lengan dan lehernya yang terasa pegal. "Habis ini kita ngapain, Ibu Ketua?"

"Udah semua kok. Stok dagangan, berkas-berkas penting dan penataan sekre. Semua udah beres."

"Bisa pulang berarti nih?" tanya Garnatta semangat. Si manusia ceking satu ini memang selalu jadi yang paling depan untuk urusan pulang ke rumah.

Anggukan Diamanda disambut seruan bahagia semua anggota Kopsis yang hari ini hadir bersih-bersih. Memang, pulang ke rumah untuk beristirahat setelah seharian beraktivitas adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu sebagian besar murid Pembangunan. Termasuk anak-anak Kopsis.

Satu persatu anak-anak Kopsis pamit pulang. Sekretariat mulai sepi. Tersisa Shappira dan Lazuardi yang tengah menghabiskan sisa-sisa makanan ringan, serta Diamanda yang masih asyik memahami AD/ART Kopsis.

"Ah iya, Dee. Aku sampe lupa. Tadi Intan dateng bawa kotak itu." Shappira menunjuk kotak kecil yang berada di sudut ruang dekat pintu. "Katanya nitip buat kamu."

Surat Dari AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang