PART 13 : Nasib Mantan, YA Gitu!

514 77 30
                                    

SELAMAT DATANG DI CERITA SALSA. DAN SELAMAT MEMBACA DALAM DAMAI

Dear Reader,
yuk jadi bagian dari cerita ini, dengan memberi banyak komentar dan menekan tanda bintang. Jangan lupa bahagia ya teman!

Untuk si buruk sangka:
Otakmu kebanyakan nyimpen elektron deh kayaknya. Coba diisi proton dulu.

Sebelum mulai BAB ini, baca ini dulu:

1. Aku udah edit tulisan dan segala macam typo sesuai masukan kalian semua, makasih guys, love you all :)))

2. Surat di bagian prolog aku panjangin, tapi intinya sama aja sih. Bab satu juga agak berubah, biar pada paham, surat itu ada setelah Diamanda pelantikan :)

3. Dan terakhir, status Jasper dari Temen Tapi Demen jadi Mantan Masih Sayang, jangan kaget yesss :)

IOIOIOI

"Selesei!"

Akhirnya, setelah seminggu belakangan ini mengalami sesak napas dan sulit tidur karena terjebak kasus keracunan mi ayam, hari ini Diamanda bisa tersenyum lega.

Genap sudah 27 korban keracunan berdamai dengan Diamanda. Memang tidak semua mau memaafkan Diamanda begitu saja, tapi berkat bantuan Pak Siswo, semua menjadi lebih mudah.

The power of teacher.

Berhasil berburu maaf dari para korban, tidak berarti tugas Diamanda selesai. Masih ada tugas lain yang menjadi tanggung-jawabnya. Menemukan si pelaku utama dan mencari 'aku' misalnya.

Namun, biarkan saat ini, Diamanda beristirahat sejenak sebelum memulai pertempuran berikutnya.

"Gila sih! Udah ngeracunin puluhan anak orang, tapi Diamanda bisa dimaafin gitu aja. Amazing!" seru Intan ketika berkunjung ke kelas Diamanda.

"Terus kamu mau sepupumu dituntut, gitu?" Kristal berkomentar sengit.

"Otakmu negatif banget sih, Tal. Kebanyakan elektron!"

"Ngaco."

"Eh, kalian pada sok pinter bahas-bahas otak, kayak tau aja otak yang mana?" sela Diamanda menengahi perdebatan tidak bermutu dua orang yang sangat disayangnya. "Udah lah, mending kita ke Kopsis, aku traktir makan."

Mendengar kata traktiran, sontak membuat Intan dan Kristal bersorak bahagia. Detik berikutnya, mereka berdua mengapit Diamanda dan menuntunnya ke Kopsis.

Canda-tawa mewarnai langkah mereka menuju Kopsis. Ada saja yang bisa dijadikan bahan candaan. Mulai dari semut yang tidak jatuh ketika berjalan di tembok hingga alasan mengapa daun mangga di dekat Kopsis tidak mengalami patah tulang meskipun jatuh dari pohon yang tingginya lebih dari dua meter.

"Aku beli makan dulu," ucap Diamanda saat mereka sampai di Kopsis. "Kalian cari aja meja yang enak."

"Enak apa dulu nih? Enak didudukin atau enak dijadiin spot buat ngeliatin cowok ganteng?"

Surat Dari AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang