**Kantor Polisi**
" Nyonya apa pengakuan anda? "
" Hey, ayolah pak! Saya tak melakukan pembunuhan berencana! "
" Nyonya kau telah jelas jelas tersangka dan bukti itu kuat dengan video cctv berikut. "
Polisi itu memutar sebuah video yang sangat amat amat sangat bertentangan dengan yang terjadi sebenarnya.
Memang awal dari video itu enggak janggal. Gua yang nonton anime sambil ngemil, lalu ada yang dobrak dobrak pintu, gua nelpon Reinhard, tapi pas gua nelpon Reinhard suara yang terdengar itu bukan suara gua yang minta bantuan, tapi suara gua yang ngomong " Target sudah siap di depan, sekarang kembalilah dan jalankan misinya! " Gua langsung ngerutin alis tak percaya. Lalu gua ngambil senapan sambil siap siap depan pintu, dan pintu terdobrak gua langsung tarim pelatuknya. Si ibu tua itu mati... Waktu disana gua enggak keliatan kaget dan malah niup ujung senapan dan Reinhard meluk gua sambil nyium gua. Tak lama, Lucano dan bapak tua itu datang... Lucano dan bapak itu langsung ngehampirin ibu yang mati itu dan nangis nangis berdua... Lalu disana terlihat Reinhard yang manah kepala bapak itu tapi cuma ke sepintas... Disana gak ada adegan gua dicambukin... Dan alasan Reinhard kayak gitu... Adalah
... Gua... Di video gadungan itu gua nyambukin Reinhard sampe kayak gitu dan luka oaha gua... Itu karena kecambuk gua sendiri saat mengayunkan cambuk.Gua menghentak meja kasar. Polisi polisi disana semuanya tersontak terkejut.
" Pak! Yang sebenarnya terjadi itu bukan kayak gitu! Itu mah udah di edit! " Gua nyolot.
" Nona, jangan mengelak. Bukti yang memberatkan anda bersalah telah cukup kuat. " Polisi itu tetap ngomong dengan suara nada rendah.
" Saya akan mengajukannya kepengadilan. " Gua ngomong sambil natap mata polisi itu dan pergi.
*****************************
*Telpon Tersambung*
" Ada apa Nona? "
" Gua lagi butuh lo nih... Gua dapet kasus pemitnahan... Kan biasanya lo jagonya... "
" Tentang pembunuhan? "
" Oh, beritanya udah kesebar luas, ya? "
" Bahkan saya sedang membaca berita tersebut. "
" Berita bohong kok dibaca.
Sudahlah... Jemput gua di Rumah Sakit. "" Baik Nona... "
Gua gak diperbolehin masuk ke dalam Rumah Sakitnya. Sedangkan para reporter udah pada otw ke tempat gua... Huh
..males banget dah...Reporter pada datang... Mengkerubungi jalan gua... Dan gua cuma bisa duduk di kursi tunggu...
Para reporter udah pada ribut sendiri sendiri... Lighting cekrak cekrek... Suara bising nanya nanya... Dan gua gak jawab satupun... Gua cuma dengan santainya nunggu jemputan...
Saat para reporter menjadi udah makin nyeret kedepan, lalu ada yang nyimpulin yang enggak enggak... Ya gitulah... Tiba tiba ada yang nyambar tangan gua dari belakang... Gua malik kebelakang dan dengan santai berdiri di kursi tunggu dan loncat.
Kita lari sambil ketawa ketawa kayak dulu... Para reporter tergesa gesa ngikutin kita...
*Dimobil*
" Akhirnya, sampe juga dimobil... Huh gua haus... Gerah lagi... " Gerutu gua sambil ngambil spirt di tempat air minum.
" Lama tak berjumpa... Nona... "
" Ayolah Cris... Mengapa harus Nona? Kan gua juga temen lo dari kecil... Pake nona nona segala... "
" Ok, kalo lo gak suka... "
" Langsung ah ke rumah gua capek pengen tidur... "
" Hmm... Oke... "
Mobil rangeover itu maju melesat melewati jalan yang dikelilingi hutan yang basah karena hujan.
Kita sampe deh di rumah hasil jeripayah gua sendiri...
Yang gua namain... The Mansion of Lucya.
Kitapun langsung menuju garasi yang ada dibawah tanah.
Kita turun dan ke loby dengan lift gantung.
Kita sampe di loby dan gua langsung to the point ke masalahnya.
Oh ya, sebelum itu... Kita kenalin dulu pengacara hebat gua ini.
Cris Demonard, itu lah namanya... Pengacara yang sangat terkenal dengan pemecahan masalahnya yang sering dijuluki dengan spesialis fitnah fitnahan.
Gua pun ceritain semuanya ke Cris... Di cuma ngetik ngetik gak jelas di laptop nya.
Sekian lama kita diskusi... Dialog, teori, semuanya udah siap buat pengadilan kapan aja...
Waktu menunjukan pukul 2.00.
Gua ngantuk..." Cris gua tidur ya... "
Guapun jalan menuju tangga. Tiba tiba.
Seseorang meluk gua da belakang.
" C.. Cris... Ngapain sih ah! Gua udah punya Reinhard lo tahu kan? " Gua ngomong sambil mencoba ngelepasin pelukannya.
Pelukannya lepas...
" Ya gak papa, lagian Reinhardnya juga lagi gak ada. "
" Cris, mustipun gitu gua gak mau khianatin Reinhard. "
Gua lari ke kamar dan tidur...
Pagi datang...
Ada yang ngetuk pintu kamar. Gua yang lagi magerpun cuma mencet remot dan pintupun terbuka.
Ada Cris yang bawa nampan berisi roti tawar dengan selai yang beragam.
" Buatin buatin! " Gua bersuara mirip anak kecil.
Sambil gua makan... Cris menerangkan kembali teorinya dan bilang...
" Editan cctvnya bagus banget... Siapa yang ngedit ya? "
" Bapak itu mungkin... Cuma yang gua tahu dia gak pandai ngedit... "
" Lucano... " Cris ngomong pelan.
" Bisa jadi! " Gua teriak seneng.
**Waktu ke pengadilan tiba**
*****************************
Hai all! Maaf telat update... Insyaallah minggu depan gua update lagi ya! Doain aja biar otaknya bisa diajak kompromi ok? Makasih buat semuanya yang udah baca cerita yang sebenernya gaje ini hehe...Untuk part selanjutnya... Tunggua ya... Insyaallah gak nyesel kok!
Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Real Nerd (Fake Nerd Girl) ✅
Novela Juvenil#1 wanita cantik, #4 priatampan, #66 Bully, #80 nerd, #185 badgirl, #512 badboy, #614 ceo Diambil pada tanggal 29 Maret 2019 Lucya Graciela Frans Nama gadis cantik berusia 17 tahun. Dia adalah anak dari keluarga Frans. Tetapi, orang tuanya tidak men...