Keterikatan (Alert)

827 82 0
                                    

Kami pun sampai di apartment.

Selama perjalanan kami hanya diam dan sibuk dengan pikiran kami masing-masing.

Aku pun berjalan duluan menuju ke kamar apartmentku dan Candra mengekoriku dari belakang.

Sesampainya di dalam aku meletakkan tasku di atas meja makan dan menoleh ke arah Candra menyuruhnya untuk duduk di depanku.

Ada perasaan gugup yng tergambar di wajah Candra.

"kakak mau ngobrol tentang apa?''

Aku menghela nafas perlahan berusaha berharap degub jantungku yang sejak tadi aku tahan bisa sedikit lebih tenang.

Semoga aku enggak salah bicara nantinya.

''kakak enggak mau terlalu banyak basa basi Candra, kakak ingin membicarakan soal ..''

''soal aku mencium kakak" potong nya

Aku hanya mengangguk sambil melihatnya.

"gue suka kakak" hanya itu yang dia katakan.

"oh jadi.. Apa Can?! Kataku sedikit berteriak karena baru menyadari apa yang dia katakan

"aku suka kakak" ulangnya lagi.

"suka sebagai saudara kan?" Raguku

'lebih dari saudara"

"maksud kamu?"

"aku mencintai kakak. Aku cinta kak Nantha" katanya dan sekarang dia memandangku intens.

Jujur seperti di tindih gajah rasanya dadaku terasa sangat sesak.

Bagaimana bisa adik sepupu yang bahkan aku anggap seperti adik kandungku sendiri malah mencintaiku? Di tambah lagi kita sama-sama perempuan.

Pusing di kepalaku membuat aku memijat keningku.

"Gue serius soal perasaan ini kak Nantha" katanya dan kini dia menggenggam tanganku erat.

"sejak gue nyium lo terakhir kali itu. Perasaan yang selama ini gue pendam udah tak bisa lagi gue tahan kak. Kakak yang membuat gue seperti ini" matanya mulai memerah menahan air matanya.

"sejak kapan kamu mulai memiliki perasaan seperti itu Candra?''

"sudah lama kak sejak kedua orang tuaku bercerai dan kita harus berpisah. Awalnya gue pikir itu hanya cinta monyet semata kak. Tapi selama gue berpisah dengan kakak. Perasaan rindu ini kian membesar"

"perhatian kakak, senyum kakak , kebaikan kakak, semua aku rindukan kak"

"awalnya gue sempat menyerah saat tau kakak sudah menikah tapi setelah mendengar kakak di campakan oleh laki-laki sialan itu timbul rasaku ingin berada di samping kakak lagi"

"gue hanya ingin berada di samping kakak tapi keserakahan di hati gue membuat gue berharap lebih ingin menjadi satu-satunya orang spesial yang ada di hati kakak" air matanya turun. Candra mulai menangis.

Tangisannya persis seperti waktu kedua orang tua nya bercerai. Miris dan menyayat hati. Membuatku merasakan sakitnya. Reflek aku memelukknya memberikan kehangatan berharap agar dia lebih tenang. Aku tau mengakui hal yang sebesar ini perlu tenaga dan batin yang sangat besar.

Tapi apa dayaku. Bagaimana caranya aku menanggapi adik sepupuku yang notabene nya perempuan yang menyukaiku?

Tuhan apa yang harus aku lakukan?

Cinta adalah anugrah dan beruntunglah bagi mereka yang bisa merasakan cinta. Tidak sepertiku yang pernah merasakan cinta , pernah memiliki cinta. Dan cinta itu pergi tanpa menyisakan sedikit harapan lagi untukku berikan kepada yang lain.

MENUTUP LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang