sejak dindra ada di sini aku merasa sangat..
hiippp .. hippp... huahhhh... oke baiklah
Biarkan aku bernafas terlebih dahulu.
Sipp!!
Aku merasa cemburu.
Jadi aku persilahkan kalian tertawa sepuasnya. karena aku benci sahabatku yang entah mengapa sangat akrab dengan candra.
bahkan mereka membaca buku yang TCK! tolong lah sampulnya saja udah engga menarik gitu tapi kenapa malah karena itu mereka jadi tertawa dan semakin dekat.
Belum lagi waktu ! yah waktu berduaan kami ( bermesraan ) berkurang dan semakin berkurang tiap detiknya.
aku cemburu dan aku kesal sekarang.
setiap jalan bareng dengan mereka aku bagai obat nyamuk yang tak ada apinya. udah tau kan mending dia nyala habis itu hilang jadi debu kan ? ini enggak lo
obat nyamuk bakar enggak nyala. kalian tau apa jadinya dia. DINGIN! sok utuh tapi rapuh.
tolong lah siapapun bisakah ada yang mematahkan ku sekarang. setidaknya kan aku berfungsi jadi obat nyamuk yang menjelma jadi kerikil di halaman.
Niatku padahal ingin mengerjai candra dan apa-apaan ini. aku seperti melempar boomerang yang malah konyolnya menghantam balik ke arahku.
tapi aku enggak mungkin juga bilang.
'Candra , kakak kurang asupan' atau 'Candra , kakak lagi cemburu'
enggak mungkin juga kan?
apalagi ada Dindra. Bisa habis aku di bully sama anak itu.
Tapi memandanginya yang sedang tersenyum menyantap kue didepannya sambil menyeruput black coffee di tanganku memberikan sensasi menyenangkan tersendiri untukku.
yah. saat ini kami sedang berada di cafe. katanya candra merekomendasikan tempat ini karena kue dan parfaitnya memiliki rasa juara lidah baginya.
jujur saja aku sebenarnya tak terlalu menyukai kue. aku agak bermasalah dengan rasa manis.
tapi kalau candra yang manis sih .. over pun aku terima dengan senang hati. Kalau bisa aku habisin pengen aku habisin dah.. tapi jangan deh nanti dia hilang. Aku nya yang engga kuat lagi.
Tanpa sadar aku terkekeh dan mulai
mengiris kecil kue di depanku.satu-satunya alternatif kue yang sesuai seleraku bukan.
tapi mau bagaimana pun aku tetap tidak suka makan kue.
"kebiasaan buruk mu nan"kata dindra yang sedang asik mengunyah potongan ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENUTUP LUKA
RomanceBerharap luka yang dia tinggalkan begitu lama bisa terobati seiring berjalannya waktu.