Namaku Kang Mina akrab disapa Mina oleh teman-temanku, umurku baru 18 tahun, dan aku belum lama ini berhasil lolos seleksi masuk ke salah satu universitas ternama di Korea. Hobiku memasak, segala jenis masakan aku kuasai.
Sejak kecil aku memiliki keahlian menari, jika ada waktu aku selalu berlatih tari di studio yang ada di kampusku. Orangtuaku tinggal di Jeju sementara aku tinggal seorang diri di Kota Seoul sampai aku lulus kuliah nanti.
Sehari-hari setelah pulang kuliah, aku bekerja paruh waktu di salah satu cafe bersama temanku. Namanya Sejeong, teman sejak aku duduk di bangku SMA dan kini kita masuk ke universitas yang sama serta jurusan yang sama.
Seperti hari-hari sebelumnya, aku kembali bekerja di cafe tersebut. Hari ini aku bekerja pada malam hari karena tadi kelasku dimulai sore hari. Aku bersenandung memasuki cafe.
"Mina! Kemarilah!" Sejeong, sahabatku selalu menungguku di belakang meja kasir.
"Ada apa? Sepertinya kau ceria sekali hari ini?" Tanyaku balik sambil memakai apronku.
"Lima menit yang lalu ada laki-laki tampan berkunjung ke cafe ini! Dan kau tahu apa?" Sejeong menatapku dengan matanya yang berbinar.
"Apa?"
"Mereka adalah boyband NCT 127 yang baru saja melakukan comeback minggu lalu," jawabnya dengan semangat.
"Lalu?"
"Astaga Mina, kau ini membuatku gemas! Mereka sedang mencari manager baru," ujar Sejeong mulai gemas padaku.
"Aku tidak berminat, lebih baik kau saja yang melamar pekerjaan di sana."
"Ya! Kau ini cantik, pintar aku yakin mereka pasti akan menerima kau sebagai manager mereka. Kau harus mendaftar menjadi manager mereka," Sejeong terus saja mendorongku.
"Aku tidak mau, Sejeong-ah. Dengar, jika aku melamar pekerjaan di sana lalu bagaimana denganmu?"
"Kau tahu, aku bekerja di sini hanya untuk membuktikkan kepada orangtuaku bahwa aku bukanlah anak yang manja setelah mereka percaya maka aku akan pulang ke rumahku," ujar Sejeong.
"Aku tetap tidak berminat, lebih baik kita lanjut bekerja sebelum bos melihat kita."
Aku merapikan beberapa gelas yang berada di samping mesin pembuat kopi dan mengelap meja yang sudah penuh dengan tetesan kopi. Aku juga membuang sampah yang sudah hampir menumpuk di depan cafe.
Aku kembali ke belakang meja kasir dan menukar beberapa nampan kue yang telah kosong dari dalam display. Tak lupa menambah stock gelas yang sudah hampir habis.
Ting!
"Sejeong-ah, ada pelanggan datang tolong kau layani dia aku sedang membersihkan ini."
"....."
"Haish! Se-" aku berbalik dan melihat sosok pria tampan yang berada tepat di depanku sedang tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
