Happy reading^^
"Tolong gantikan aku untuk menjaga dia sebentar," aku beranjak keluar untuk menemui Taeyong.
Bersama denganku, kulihat dokter yang akan memeriksa Mina masuk ke dalam kamar. Aku mengurungkan niatku untuk menemui Taeyong namun ada seseorang yang menepuk pundakku.
"Maafkan aku atas kejadian tadi," Taeyong tersenyum, tulus.
"Aku juga minta maaf, aku terlalu panik jadi emosiku jadi meledak."
"Kau sampai sepanik itu begitu tahu Mina pingsan," ujarnya sambil terkekeh.
"A-aku hanya tidak ingin-"
Ceklek
"Terima kasih dok maaf harus menelepon Anda tengah malam begini," ujar Winwin sambil bersalaman dengan Dokter Lee.
"Tidak apa-apa jangan lupa berikan vitamin pada Nona Mina agar kondisi badannya tetap fit," ujar Dokter Lee kemudian pamit pulang.
"Ayo kita lihat kondisi Mina," Taeyong mendahaluiku masuk ke kamar.
"Dia sempat diinfus tadi dan untuk saat ini dia butuh istirahat total ini ada beberapa resep yang harus ditebus biar aku saja yang urus," ujar Winwin sambil menunjukkan kertas resep di tangannya.
"Biar aku temani kau di sini saja," Taeyong menepuk pundakku lagi lalu keluar bersama Winwin.
Aku duduk di sisi kasur yang kosong lalu menaikkan selimut Mina sebatas leher. Aku mengusap puncak kepalanya sambil tersenyum. Aku juga mengusap tangannya yang terasa hangat.
"Dia tidak akan tidur nyenyak jika kau ganggu seperti itu," tegur Taeil Hyung dari depan pintu.
"Ah, hyung aku hanya ingin mengecek suhu badannya saja."
"Kau terus saja mengelak sementara mata dan raut wajahmu berkata kalau kau menyukai Mina," Taeil hyung terkekeh lalu duduk di depanku.
"Ternyata aku tidak bisa membohongimu," aku ikut terkekeh.
"Bagaimana dengan kondisinya?" Tanyanya.
"Dia sempat diinfus sepertinya dia kelelahan dan kehilangan banyak cairan karena terlalu sibuk mengurus kita," aku kembali menatap Mina yang sedang tertidur pulas.
"Apa tidak terlalu berisiko jika kita membawa dia ke Jepang besok?" Taeil Hyung menyentuh kening Mina.
"Aku juga mengkhawatirkan itu hyung aku takut kondisinya semakin parah jika kita mengajaknya ke Jepang," jawabku.
"Badannya masih demam biarkan dia istirahat," Taeil Hyung berdiri.
"Aku akan tetap di sini untuk menjaganya, aku bisa tidur di sofa."
"Baiklah jika kau butuh sesuatu panggil aku atau member yang lainnya," Taeil Hyung keluar dari kamarku.
Aku mengikuti dia dan menutup pintu lalu mengambil selimut dan bantal dari lemari. Tak lama aku juga ikut terlelap.
🌈🌈🌈
"Oppa," aku menoleh ke belakang dan mendapati Mina sudah duduk di tempat tidurku.
"Akhirnya kau sadar juga, aku khawatir padamu. Ini tadi Taeyong menyiapkan sarapan untukmu," aku duduk di sampingnya lalu mengambil mangkuk bubur di atas nakas.
"Aku juga harus bersiap agar kita tidak terlambat," Mina turun dari kasur lalu pergi ke kamar mandi milikku.
Aku membawa sarapan Mina keluar dan bergabung bersama member lainnya yang sedang kumpul di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager - NCT 127
FanfictionAku takut jika rasa ini hanyalah sebuah mimpi untukku - Mina Aku di sini, selalu di sini hanya untuk kamu, Minaku - Jungwoo ⚠ Bahasa Baku