Happy reading^^
Aku semakin terkejut, mulutku terbuka, bunga di tanganku hampir saja terjatuh kalau saja Sejeong tidak menahannya. Aku menatap Jungwoo oppa dengan tatapan tidak percaya. Mencoba mencari kebohongan dalam matanya tapi tidak kutemukan.
"Ya! Apa yang kau tunggu?" Sejeong menyikut lenganku dan membuatku tersadar dari lamunanku.
"A-aku aku-"
"Hm?" Jungwoo oppa menaikkan satu alisnya.
"Pa-pakaikan cincinnya padaku oppa," aku tersenyum kemudian menunduk.
Jungwoo oppa tersenyum kemudian memakaikan cincinnya padaku. Kemudian dia berdiri dan aku memakaikan cincin juga pada tangannya. Ia memelukku erat dan mengecup keningku cukup lama.
"Terima kasih," Jungwoo oppa mengusap pipiku.
"Oke! Sekarang apa aku boleh menyantap hidangannya?" Tanya Haechan sambil menatap ke dalam..
"Tentu saja, mari kita masuk dan selamat menikmati hidangannya."
Kami semua masuk dan menggantung jaket tebal kami di tempat yang telah disediakan. Aku dan Jungwoo oppa menemui kedua orang tua kami di meja khusus keluarga.
"Eomma, appa," Jungwoo oppa menarik kursi untukku.
"Terima kasih oppa," aku tersenyum kemudian duduk.
"Mina-ya," ujar eomma Jungwoo oppa.
"Ne, eommonim?"
"Kau sangat cantik hari ini mengingatkan eomma ketika masih muda," eomma Jungwoo oppa terkekeh.
"Terima kasih, menurutku eommonim jauh lebih cantik."
"Apa Jungwoo memerlakukanmu dengan baik?" Tanya appa Jungwoo oppa.
"Ne, sangat baik."
"Kalian berdua tetaplah bahagia kami pasti selalu mendoakan kalian," ujar eomma dan sukses membuatku menitikkan air mataku.
"Uljima," Jungwoo oppa tersenyum dan mengusap air mataku dengan ibu jarinya.
"Jungwoo-ya," ujar appa.
"Ne?" Jungwoo oppa langsung membungkuk.
"Jaga Mina kami baik-baik," appa tersenyum pada Jungwoo oppa.
"Ne, pasti!" Jawab Jungwoo oppa dengan tegas.
"Eomma dan appa akan kembali besok pagi karena perkebunan di sana tidak ada yang menjaga," ujar eomma.
"Aku akan mengantar sampai bandara karena besok pagi kami juga akan melanjutkan promosi album di New York," ujar Jungwoo oppa.
"Kami tidak ingin merepotkan kalian," ujar eomma sambil tersenyum.
"Tidak apa, lagipula jika anda pergi bersama dengan mereka akan lebih aman. Kami juga akan mengantar ke bandara," ujar eomma Jungwoo oppa.
"Baiklah kalau begitu kami akan ikut bersama kalian," ujar appa sambil tersenyum.
"Kami kesana dulu selamat menikmati hidangannya eomma appa," Jungwoo oppa membungkuk dan mengajakku berpindah tempat.
"Mina-ya, ini gawat!" Winwin oppa berbisik di telingaku.
"Ada apa?"
"Johnny menghilang sejak tadi, Jaehyun hyung dan Taeyong hyung sedang berusaha mencarinya. Tolong bantu kami mencarinya," ujar Winwin oppa sambil menatapku dan Jungwoo oppa.
"Apa kau sudah mencoba menghubungi ponselnya, hyung?" Tanya Jungwoo oppa.
"Sudah ku coba tapi tidak diangkat, dengar aku akan mencoba mengalihkan perhatian orang tua kalian. Kalian pergilah mencari Johnny hyung," ujar Winwin oppa setengah berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager - NCT 127
FanfictionAku takut jika rasa ini hanyalah sebuah mimpi untukku - Mina Aku di sini, selalu di sini hanya untuk kamu, Minaku - Jungwoo ⚠ Bahasa Baku