Hijabku tidak salah @tsabitha

92 10 8
                                    

Hijabku Tidak Salah

Author : TrianiAni

Terinspirasi dari lagu "Jangan Salahkan Hijabku"

Siang itu cuaca memang sulit untuk diprediksi. Dan yang lebih parahnya lagi, aku sedang tidak bawa jaketku! Bagaimana tidak, hujan telah membuatku basah kuyup dan rinainya tidak berhenti sejak satu jam yang lalu. Sekolahku sudah mulai sepi dari penghuninya, yaitu murid-murid teladan. Bisa dibilang kali ini aku sama sekali tidak beruntung, mengapa demikian? Karena aku tidak membawa jaket untuk berjaga-jaga jikalau akan turun hujan selebat ini. Apa yang tengah aku lakukan saat ini? Hanya bisa menunggu hujan itu reda bersama ketiga sahabat sejatiku ini.

"Lil, temenin nisa yuk nanti dengerin tausyiah agama di pasar dua," aku yang ada di dekat kedua sahabatku yang diketahui adalah sepupu dekat itu mereka pun mulai membuka obrolan.

"Tausyiah? Jam berapa nis? Lilla gak baca grup soalnya," sahabatku yang bernama Lilla mulai menjawab pertanyaan Nisa dengan nada bingung, namun aku tetap memilih diam.

"Kalian nanti mau dengerin ceramah?" aku yang tidak terbiasa untuk membisukan diri kini mulai bertanya ke arah Lilla dan Nisa sembari mereka mengangguk mengiyakan.

Nisa tersenyum sambil mengangguk dengan pertanyaan yang aku lontarkan ke mereka, pulang sekolah begini apa mungkin mereka pergi ke mesjid, belum lagi cuaca hari ini yang tidak mendukung, ada-ada saja mereka ini!

"Iya nih bit, mau ikut gak? Kalo mau ikut kita sama-sama aja ke mesjidnya, lumayan nambah ilmu," Nisa mulai mengajakku untuk ikut bersama keduanya mendengarkan ceramah dan untuk menambah sedikit ilmu pengetahuan tentang agama.

"Boleh aja sih, tapi apa kalian yakin hujan kayak gini bakalan tetep mau pigi juga? Kalo misalnya nanti hujannya makin lebet gimana tuh? Kan kalian yang kasian," aku berusaha memberikan mereka pengertian jika cuaca di siang hari ini tidak memungkinkan mereka untuk pergi ke mesjid untuk mendengar ceramah, dan mungkin mereka akan setuju dengan usulanku.

"Gak deh kayaknya, hujannya aja udah berhenti nih, yaudah yuk kita bahas yang lain aja sambil jalan ke depan," Nisa kemudian menggandeng tanganku dan Lilla sambil kami berjalan dengan pelan dan membicarakan masalah tentang ceramah apa yang akan kami dengarkan hari ini di mesjid.

"Lilla terkadang heran deh, kenapa sih kalo misalnya cewek berhijab ngelakuin hal yang dilarang oleh agama malah masyarakat tuh nyalahin jilbabnya ya?" tiba-tiba Lilla mendapat ide untuk membahas tentang hal itu kepadaku dan Nisa. Memang sih di jaman sekarang sudah banyak wanita berhijab namun masih melakukan perbuatan yang buruk dan mungkin akibatnya fatal bagi dirinya dan orang di sekitarnya.

"Emang sih kita kan tahu kalo cewek itu berhijab tidak sepenuhnya akhlaknya baik, setidaknya dia sudah menjalankan perintah dari Tuhan, yaitu menutup aurat, tapi banyak banget dari mereka yang masih pacaran, pegangan tangan dengan yang bukan muhrim, berbicara yang mengundang syahwat atau nafsu dari laki-laki, tapi kenapa yang harus disalahkan itu selalu hijabnya, kadang Lilla kesel aja gitu lihat orang-orang selalu salahkan jilbab dan jilbab melulu, kan Lilla merasa bahwa orang berjilbab itu harus suci dan tidak berbuat dosa," Lilla terus saja bercerita kepada aku dan Nisa tentang maraknya wanita berhijab yang dihujat karena perbuatan yang dilakukannya.

"Kalo menurut bitha nih ya Lil, tidak semua dari kita sebagai wanita bisa dianggap baik oleh masyarakat, emang sih biasanya orang tuh kalo ngeliat cewek berhijab hati jadi adem, tentram dan merasa gak panas deh, tapi pas tahu kelakuannya tidak mencerminkan pakaiannya bukan berarti kita berhak untuk menyalahkan apa yang dia pakai kan?" aku menjawab pertanyaan Lilla dengan menurut pendapatku dan dia langsung merenung memikirkan tentang pendapatku tadi.

CERITA SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang