CINTA ABADI @Ohagnes

41 7 38
                                    

Nama        : Agnes Meilina (OhAgnes)

Judul        : Cinta Abadi

SongFic    : Mengenangmu - Kerispatih

“Jangan sentuh aku! Lebih baik aku pergi daripada mendengar semua omong kosongmu!”

Anisa hendak pergi meninggalkan Reyhan yang sedari tadi menatapnya pilu. Tatapannya seakan menyiratkan suatu kesedihan yang mendalam. Anisa tidak menyukai suasana sendu ini. Dia tidak akan sanggup membayangkan semuanya terjadi. Tidak akan pernah sanggup.

Dengan gesit Reyhan bangkit dan menarik lembut tangan mungil milik Anisa lalu mendekapnya erat “Jangan pergi, sayang. Dengarkan aku bicara.”

Anisa menggeleng pelan lalu menatap kedua retina lelaki yang sangat dia cintai “Aku tidak mau mendengar semuanya, Rey. Aku tidak akan sanggup membayangkannya,” isak Anisa pilu.

Hati Reyhan seakan tertusuk benda tajam ketika melihat kekasihnya menangis karena dirinya. Tetapi inilah takdir. Inilah kenyataannya. Reyhan bisa apa ketika Tuhan sudah berkehendak?

“Aku sangat mencintai kamu.”

Anisa menengadahkan kepalanya lalu mengusap lembut pipi Reyhan “Aku lebih menyayangi kamu. Kamu harus paham itu!”

Reyhan membawa Anisa ke dalam gendongannya lalu membawa dia di bibir pantai yang sudah  melukiskan senja “Di sini adalah tempat pertama kali kita bertemu. Kita saling memandang lalu tersenyum malu. Kamu yang saat itu terlihat sangat cantik dengan rambut kepang dua,” ucap Reyhan sendu.

Perempuan yang ada di dalam dekapan Reyhan, Anisa, hanya bisa terdiam dan mencoba untuk merekam semua yang terjadi saat ini. Anisa mencoba untuk tersenyum walaupun air mata tidak sanggup untuk ditahan kembali.

Reyhan mengelus dan mengecup puncak kepala Anisa lalu kembali mengeratkan dekapannya “Entah kenapa aku merasa bahagia karena menemukanmu saat itu. Aku sangat bersyukur dan berharap kelak akan memilikimu.”

“Aku milikmu, Rey,” ucap Anisa sendu.

Reyhan mengangguk pelan lalu membawa tangan mungil Anisa untuk dia cium “Ya aku tahu kamu adalah milikku.”

“Tapi kamu akan pe—“

Dengan segera Reyhan membungkam bibir Anisa dengan telapak tangannya lalu mengurai lembut dekapan hangat mereka “Stt.. Itu tidak akan pernah terjadi,” menatap Anisa dengan hangat lalu membawa kedua tangan Anisa pada dada bidang milik Reyhan “Karena di jantung ini terukir nama kamu. Jadi bagaimana aku bisa pergi kalau ada kamu di sini?” tanya Reyhan dengan nada yang sangat pilu.

Anisa memejamkan kedua matanya. Dia tidak tahan untuk melihat wajah Reyhan yang penuh dengan luka dan kesedihan. Sekuat tenaga dia berusaha untuk tegar dan terlihat bahagia “Iya Rey, Icha punya Rey. Sampai kapanpun punya Rey,” jawab Anisa tulus.

Mereka berdua tersenyum hangat dan saling menggenggam. Berharap bahwa keajaiban akan datang untuk sekali ini saja. Bersama senja mereka menghabiskan waktu berdua. Bersama senja mereka mengukir kenangan yang indah. Bersama senja mereka lewati untuk terakhir kalinya.

Anisa bangkit lalu membawa Reyhan pada pangkuannya. Dia menidurkan Reyhan di atas pasir pantai yang lembut lalu mengusap rambut hitam lebat yang mungkin akan dia rindukan “Rey, aku sangat beruntung karena bertemu dan mencintaimu. Entah sejak kapan rasa itu ada. Rasa yang selalu membuatku ingin selalu bersama kamu. Melewati bersama, saling menggenggam dan memberi kebahagiaan, dan bahkan a—aku ingin kita menua bersama. Namun, Tuhan menulis kisah kita dengan alur yang berbeda,” ucap Anisa dengan pilu.

“...”

“Benar kata kamu, aku adalah cewek yang manja dan cengeng. Belum apa-apa aku sudah nangis. Kamu gak mau usap air mata aku huh?!”

CERITA SAHABATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang