"Terkadang, kita terlalu sibuk mencintai ini
dan itu, tetapi lupa untuk mencintai
diri sendiri."•••
Hari ke tiga perlombaan, adalah semi final yang di adakan di SMA Garuda. Tinggal tersisa lima sekolahan yang masuk ke semi final hari ini.
SMA Garuda mendapat jam pertandingan sehabis ishoma. Masih ada beberapa jam lagi untuk mereka berlatih atau memanjakan tubuh nya dengan rebahan di ruang basket mereka.
"Masih empat jam lagi kita main bro." ucap Sandy.
Bintang melirik jam tangan nya sekilas dan mengangguk, sekarang masih pukul sembilan pagi. Dan pertandingan masih berjalan anatara SMA JAYA Vs SMA Tri Sakti.
"Ya udah nonton SMA Tri Sakti dulu ayok, tumben banget mereka masuk sampe final gini." ucap Aldo cengengesan.
"Mulai, mulai .." sahut Bima yang sudah tau bahwa mereka sudah mau merosting SMA Tri Sakti lagi.
"Iya, enggak jadi deh. Ya udh kita ke lapangan aja semangatin mereka." ucap Aldo.
"Ayok sama gue!" ucap Rio sembari merangkul bahu Aldo.
Aldo dan Rio pun berjalan berdua ke arah lapangan dan di susul oleh Sandy yang berlari di belakang mereka.
Bintang dan Bima masih sibuk di dalam ruang basket. Bintang yang sibuk dengan layar handpone nya dan Bima yang tengah bertelponan dengan sang kekasih baru nya.
Bima mematikan layar handpone nya ketika sudah selesai memberi kabar kepada Alana.
"Tang, lo sama Vania belum jadian?" tanya Bima tiba-tiba.
Bintang tersenyum sedikit, "Kenapa pada nanya soal itu sih?"
"Ya, yang gue lihat lo sama Vania deket banget Tang, mustahil kalo di antara kalian nggak ada yang baper, kan?"
"Gue nggak bakal baper sama dia, Bim. Gue anggep dia udah kayak temen sendiri, kayak adik gue."
Bima menggelengkan kepala nya tak menyangka dengan jawaban teman nya yang satu ini, "Temen?"
Bintang menganggukkan kepala nya dan kembali larut ke layar handpone nya.
"kalau temen doang, emang sikap lo nggak terlalu berlebihan ke Vania, Tang?"
"Ya gue akuin kalo gue nyaman ada di dekat dia. Keluarga nya wellcome, and Vania orang nya baik, nggak ribet, beda sama cewek-cewek lain." jelas Bintang.
"Dan lo ... Nggak jatuh cinta sama dia?" ucap Bima penasaran.
Bintang terdiam beberapa detik, cowok itu lalu menghembuskan napas nya kasar, "Ya udah gue mau ke lapangan dulu nyusulin anak-anak." kemudian Bintang berjalan keluar ruang basket dengan santai.
Bima menatap kepergian Bintang. Ia paham betul dengan sikap Bintang, si cowok dingin anti cewek itu kini memiliki sikap berbeda semenjak bertemu sosok Vania di hidup nya.
"Dasar gengsi nya gede banget." gumam Bima.
๑๑๑
KAMU SEDANG MEMBACA
Narcissistic Man
Romantizm"Jangan jutek gitu, jatuh cinta sama gua tau rasa lo." ucap Ardan. "Idih! Jadi cowok jangan kepedean, gua nggak bakal jatuh cinta sama cowok narsis kayak lo!" jawab Melody sengit. Ini cerita tentang cowok bernama, Ardan