Sick

211 12 0
                                    

Adelaine membuka pintu kamar Kris perlahan, melangkah pelan memasuki kamar menghampiri gundukan di atas ranjang. Tangannya bergerak sepelan mungkin menyentuh dahi Kris, sayang gelang yang dia pakai menimbulkan sensasi geli di dahi Kris dan membuat lelaki itu terbangun.

"Heeeiiii," erang Kris.

"Hei tiang listrik tampan," sahut Adelaine.

"Sejak kapan disini?"

"Sejak aku mendengar sepupuku ini sakit."

"Hmm...aku baik-baik saja."

"Istirahatlah, akan kubuatkan makanan."

Tangan Kris menarik pergelangan tangan Adelaine, menahan gadis itu.

"Diam disini dulu, temani aku tidur. Aku tidak ingin makan."

Adelaine tersenyum maklum, dia melepas alas kakinya dan naik ke ranjang Kris, memeluk saudara sepupu yang hanya setahun lebih tua darinya itu. Gadis itu tahu Kris merindukan ibunya, itu sebabnya dia meminta Adelaine tidur bersamanya. Keduanya memang dekat sejak kecil, sebenarnya dulu mereka sering bermain berempat. Ada Anais -- bibi mereka yang seumuran dengan Kris -- juga Sean -- sepupu yang dua tahun lebih muda dari Adelaine. Namun keduanya sudah menikah sekarang dan hanya menyisakan Adelaine dan Kris yang masih lajang. Jadi keduanya lebih sering keluar berdua saja akhir-akhir ini. Terkadang bertingkah gila dengan berakting sebagai pasangan kekasih.

"Kepalaku berat rasanya," Kris bergumam, beranjak memeluk Adelaine.

"Taruh saja."

"Nanti kutukar dengan kepala alpaca."

"Bodoh! Aku membayangkannya," Adelaine terkikik tidak jelas.

"Kau yang bodoh! Jangan dibayangkan."

"Sudah tidurlah, jangan terus berbicara."

"Kau yang terus menyahut."

Sebenarnya Adelaine masih ingin menyahut, tapi kalau dia bersuara, perdebatan mereka tidak akan ada habisnya. Jadi gadis itu memutuskan dia dan menutup mulut, berniat membiarkan sepupunya tidur. Dan mulai merancang janji bahwa dia akan bersedia menemani Kris kemanapun setelah Kris sembuh, seperti biasa.

End

In Our GALAXY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang