Prolog

2.1K 218 61
                                    

BRAK

Lagi-lagi aku mengamuk karena alasan yang jelas. Kebodohan bawahanku. Bukan Beta maupun Gamma, tapi para warrior yang dengan bodohnya membiarkan Rogue menerobos perbatasan. Manik mataku berubah menghitam, pekat. Itu tandanya, serigala didalam tubuhku akan mengambil alih. Dewi, aku tau apa yang akan terjadi jika serigala abu-abu dengan garis putih melintang di punggung dan ekor berbulu lebat yang menjuntai itu mengamuk. Semua akan habis.

Sean, sebutlah demikian, karena serigala yang muncul ketika usiaku tujuh belas tahun itu memperkenalkan dirinya sebagai Sean. Dia serigala yang mudah sekali marah, tapi, tetap tak sampai kehilangan akal. Sean adalah serigala yang akan melindungi teritorinya dengan sangat ketat. Itulah mengapa, ketika aku dan Sean selesai diangkat menjadi ALPHA menggantikan papaku, Silvermoon Pack menjadi Pack besar di kawasan utara dan sangat disegani.

"Sean, tenanglah. Warrior itu sudah menebus kesalahannya. Sekarang rogue sudah diamankan," ucap tangan kananku. Ialah Beta di pack ini. Beta Choi Minho. Beta yang terkadang menjadi sosok kakakku. Tidak terkadang, tapi lebih sering.

Mendengar perkataannya, aku lebih memilih untuk bernegosiasi dengan Sean agar tenang, dan... berangsur-angsur Sean mulai mengembalikan warna manik mataku ke warna semula. Mata indahku kembali. Ha ha ha

"Alpha, bagaimana ini? Pagar di perbatasan rusak. Apa kita harus membangunnya kembali?" suara berat dari sosok muda yang menatap mataku dengan tatapan bingungnya memenuhi ruangan. Sungguh lucu melihat bola matanya membulat menunggu perintahku.

Dialah Gamma-ku. Tangan kiriku. Orang ketiga yang disegani di Pack. Dia adikku, ya, aku anggap demikian. Tingkahnya menggemaskan.

"Jungkook, tak perlu kau tanya lagi pasti kau sudah tau kalau pagar rusak perlu perbaikan," kak Minho yang menjawabkannya untukku. Dia mengangguk dengan memamerkan gigi kelincinya, tunggu, dia serigala yang unik bukan? Memiliki gigi kelinci.

"Baiklah. Aku akan mengabari orang-orang untuk membenahi kekacauan. Bye kakak-kakak!"

Jungkook melesat pergi seperti anak kecil yang diijinkan bermain di luar seharian. Entah, apa yang dipikirkan para tetua sehingga mengangkat sosok muda seperti Jungkook untuk menjadi Gamma ku. Dua orang dengan tubuh atletik siap untuk mendampingiku.

Tiba-tiba pintu ruangan kami terbuka. Seorang wanita berjalan anggun kearah Beta-ku. "Alpha, bolehkah aku membawa Minho sebentar? Ada yang ingin aku sampaikan."

Aku hanya mengangguk dan memberikan gerakan mengusir. Wanita itu adalah Mate dari beta-ku. Selepas aku mengusir mereka tanpa bersuara, hatiku tiba-tiba mencelos kosong. Aku merindukan sosok yang tak ku ketahui wujudnya. Aku membutuhkan mate, tapi aku sendiri tak tau mate ku berada dimana. Tak ada tanda-tanda kehadirannya. Pikiranku melayang pada saat aku diangkat menjadi Alpha.

 Pikiranku melayang pada saat aku diangkat menjadi Alpha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Argh..."

Darah menetes setelah ujung pedang yang tajam menyayat telapak tanganku. Aku meringis merasakan perih. Hal yang sama juga dilakukan oleh sosok lelaki dihadapanku. Lelaki yang begitu berwibawa dan tampan. Kim Seojoon, papa-ku.

Dark Snow White [JINRENE]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang