Tak ada seorang ibu di dunia ini yang tak sedih ketika mendengar berita mengenai hal buruk yang menimpa anaknya. Baik dunia manusia maupun immortal, semua sama. Hal itu yang kini dirasakan oleh Park Minyoung, Luna dari Alpha Kim Seojoon ketika mendengar berita yang dibawa oleh seekor kelelawar hitam besar milik Jung Soojung. Hewan mamalia yang memiliki sayap itu melaporkan apa yang diketahui pada Soojung dengan terbang tepat disamping telinga vampire cantik itu. Tak ada yang paham apa yang disampaikan jika Soojung tidak menyampaikan.
Disaat seperti ini, yang Seojoon lakukan adalah menenangkan istrinya. Minyoung sedari tadi tak berhenti menangis. Seojoon tentu merasakan sesak juga, namun yang paling dekat dalam jangkauannya adalah istrinya. Ia harus bisa membuat sang istri tenang agar bisa memikirkan langkah yang harus ia ambil. Kesehatan serta kesembuhan putranya nomor satu, namun ia juga harus memikirkan hal lain, karena selain seorang ayah, Kim Seojoon juga seorang Alpha, lebih tepatnya mantan Alpha.
"Mengapa kau merahasiakan apa yang kau lihat?" tanya Seojoon. Tersirat kekecewaan karena Soojung tidak segera jujur padanya.
"Aku melihat sesuatu tidak untuk dirubah."
"Tapi kita bisa mencegah," Minyoung menaikkan nada bicaranya.
Soojung menarik salah satu sudut bibirnya. Ekspresinya begitu tenang dan tak terbaca. "Aku melihat kita ada disana, mengapa aku berkata demikian? Karena aku juga merasakan aura peperangan itu. Tapi tidak saat ini. Aku akan mengatakan hal ini pada kalian jika aku tak merasakan aura peperangan itu."
Soojung berbohong. Sesungguhnya ia tak mau mengatakan hal apapun yang akan merubah takdir yang seharusnya berjalan. Ia memang memiliki kelebihan. Tapi ia tak ingin kelebihannya digunakan untuk merubah takdir yang seharusnya terjadi.
"Apa maksudmu akan ada perang dua kali?" tanya Seojoon.
"Apa dilakukan oleh orang yang sama?" Minyoung menambahkan pertanyaan yang membuat Soojung mengendikkan bahu.
"Aku tak tau pasti itu dilakukan dengan motif yang sama atau tidak, tapi yang jelas, kita tidak bisa datang sekarang. Tenangkanlah pikiranmu Luna, aku akan memastikan kabar dari Silvermoon datang setiap jamnya. Mataku banyak," ucap Soojung.
"Baiklah," Seojoon terlihat sudah memutuskan sesuatu. "Apa kau mau meminjamkan baju besi?"
Soojung terkejut mendengarkan permintaan dari Seojoon. Baju besi? Tentu saja Soojung paham. Chanwoo yang sedari tadi hanya diam dan membuka-buka buku juga terkejut mendengar permintaan Seojoon.
"Mengapa kau meminta baju besi dariku?"
"Well, kau tau. Aku kemari hanya berdua dengan istriku. Aku tak memiliki apapun untuk dibawa kembali. Aku juga akan meminta salah satu matamu itu untuk menyampaikan permintaan baju besi juga dari pack Timur."
"Kastil di lembah kematian tak akan terlibat dalam hal seperti itu, Alpha Kim," tegas Soojung.
"Anggap ini sebagai bentuk permintaan maafmu karena kau sudah menyembunyikan hal ini dari kami. Dan juga, tak ada salahnya membantuku kan? Apa kau lupa siapa yang berjasa atas berdirinya kastil di lembah kematian ini?"
"Astaga Kim Seojoon, sialan! Kau memanfaatkannya. Kalau kau tak rela kenapa kau membantuku," kesal Soojung.
Seojoon tersenyum menanggapi gerutuan Soojung.
"Baiklah."
"Kak," tegur Chanwoo.
"Chanwoo, hubungi tangan kananmu dan katakan kita butuh persiapan untuk berperang. Dan panggil salah satu mata kita yang berada tak jauh dari Pack Timur. Tulis surat jika Alpha Kim Seojoon membutuhkan baju besi. Oh aku lupa. Tulis surat itu untuk mantan Alpha disana, karena Alpha baru tak akan paham istilah baju besi. Hanya kalangan orang tua yang memahaminya," Soojung menjelaskan kata 'orang tua' sembari melirik Seojoon kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Snow White [JINRENE]√
Fiksi PenggemarSnow White adalah dongeng mengenai Puteri Tidur. Puteri Tidur adalah seorang Puteri yang tertidur karena sebuah apel beracun. Namun, kali ini berbeda. Bukan apel beracun namun suatu kutukan yang menyebabkan sang puteri tertidur. . . Mata yang engga...