10

1K 193 89
                                    

_Note : Bukan perang gulat ya, jadi nggak seseru perangnya manusia wkwk. Aku bingung sebenarnya ngegambarin serigala perang. Udah lah ya.. happy reading aja hehe_





Suasana Silvermoon Pack begitu panas. Vampire dan Pack selatan benar-benar mendesak Silvermoon pack yang merupakan pack dari utara agar bisa menyerah. Beberapa warrior mengalami luka yang cukup parah. Namun, hal itu tak membuat Silvermoon pack menyerah.

Jungkook sebagai Gamma, yang berarti tangan kanan Alpha setelah Beta juga disibukkan mengatur warrior-warriornya disertai dengan arahan. Kesulitan memang tanpa sang Beta karena Beta Choi dikenal cerdik dalam taktik sementara Gamma Jeon dikenal sebagai punggawa yang tangguh. Ketika ahli strategi sedang tak ada ditempat cukup membuat Jeon Jungkook keteteran. Di punggung Jungkook terdapat beberapa anak panah sementara tangannya memegang busur panah. Ia masih setia menggunakan wujud manusianya untuk bertahan dari serangan musuh.

Jiyeon sudah mengamankan seluruh omega maupun maid. Jiyeon memerintahkan werewolf yang lemah maupun werewolf yang sudah tua untuk membakar dupa dan beberapa diantaranya menumbuk wolfsbane. Apa itu wolfsbane? Wolfsbane adalah sebuah tanaman rambat yang merupakan racun bagi kaum werewolf. Werewolf tidak akan mati hanya dengan bersentuhan atau terkena tanaman itu, namun jika tertelan atau terkena pada tubuh yang terluka, maka tubuh werewolf itu akan perlahan melemah dan tumbang.

Ada penjaga yang khusus masuk untuk mengambil cairan wolfsbane itu, entah untuk melumuri mata panah bagi penjaga yang pandai memanah seperti sang Gamma, maupun untuk di tembakkan tepat di mata para werewolf dari pack selatan. Sementara bahan dasar mata panah itu adalah perak.

Slash

Tiga anak panah dilepaskan dari busurnya sekaligus oleh Jungkook. Jungkook berdiri tepat disebelah kanan Alpha. Mereka masih berada dalam wujud manusia. Tiga anak panah tersebut telah dilumuri oleh cairan wolfsbane sehingga ada dua werewolf dan satu vampire yang terkena, langsung tewas.

"Apa maumu mengusik wilayah kami?!" Alpha tone keluar dari mulut Seokjin. Matanya hitam pekat, terdengar geraman amarah dan yang melakukan itu adalah Sean.

"Well," seorang pria tampan dengan rambut merahnya keluar dari kerumunan manusia berkulit pucat disana. Mereka segera membuka jalan agar pemimpinnya berada di depan barisan. Ia tak hanya sendiri, ada seorang pria berkulit pucat lainnya dan seorang lain yang tak asing bagi Seokjin. Pemimpin pack Selatan.

"Pangeran vampire," gumam Jungkook yang siap dengan tiga anak panahnya lagi. Ia akan segera melepaskan tiga anak panah itu jika ada keadaan genting.

"Kita bertemu lagi," ucap pemimpin vampire itu pada Jungkook.

Tentu saja Jungkook ingat pertemuan yang dimaksud adalah ketika Jungkook menyelamatkan gadis yang tak dikenal. Gadis bertudung yang dikatakan warriornya bukan manusia. Gadis yang beberapa waktu lalu diketahui identitasnya adalah shewolf.

"Kami tak akan datang jika bukan kalian yang mulai," ujar Pangeran Vampire. "Kalian membakar jasad bangsa kami. Kalian membantai bangsa kami. Kami tak akan tinggal diam karena hal itu."

Benar. Apa yang dikatakan Myungsoo benar adanya. Bahkan belum ada sehari kepergian Myungsoo, pack-nya diserang. Seokjin menggeram marah.

"Tak ada asap jika tak ada api. Pack kami tak akan membantai jika mereka tak sembarangan masuk. Pack kami memiliki aturan! Zona bebas ada, mengapa harus melakukan perburuan di pack kami?!"

"Tapi itu bukan berarti membunuh, Alpha!" amuk Jung Jaehyun.

"Tak hanya bangsamu, bahkan rogue, sejenis dengan kamipun akan kami hukum berat jika merusak pack kami! Pergilah dan bawa antek-antekmu ini! Jangan pernah menginjakkan kaki di wilayahku!"

Dark Snow White [JINRENE]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang