Choi Ji Suk,lelaki paruh baya ini melangkahkan kakinya dengan gontai ke dalam istana mewah milik nya. Semua kisah lama,luka lama dan kebencian yang telah lama tertanam dalam hatinya meledak begitu saja. Fikirannya kacau,sangat amat kacau.
"Apa kau menemui Tiffany." Tuan Choi menghentikan langkahnya,menatap balik ke arah istrinya yang tengah merawat tanaman-tanaman hias miliknya tersebut.
"Bisakah kau lupakan dendam mu. Lihat Seung Hyun,ia sakit karena mu! Kondisi kejiwaan Seung Hyun memburuk karena dendam mu. Ku mohon maaf kan Ji suk-ah,maafkan kesalahan mereka di masa lalu!" Nyonya Choi mulai naik pitam, bagaimana tidak dendam pribadi membuat keluarganya hancur. Dendam yang di miliki suaminya membuat putranya terluka.
"Kenapa,kenapa hanya aku yang terus di sudutkan! Apa kau lupa Ji Eun-ah apa kesalahan mereka pada kita?" Prang nyonya Choi membanting vas bunga mewah miliknya untuk melampiaskan kekesalannya.
"Kau pun tak ada bedanya! Bahkan kau lebih dari seorang monster! Kau juga sama seperti mereka kau juga monster kau hancurkan kehidupan Min Na!" Nyonya Choi mengatur nafasnya yang sedikit tersenggal sebab kemarahan yang menguasainya.
"Apa kau pernah mencintaiku sepenuhnya? Apa kau benar-benar sudah melupakan masa lalu mu dengannya?" Tanya nyonya Choi menatap lekat sang suami.
"Aku tau Ji Suk-ah,kau terluka karena masa lalu! Aku paham! Ku mohon jangan menjadi monster pendendam Tiffany tidak bersalah seperti Seung Hyun juga Siwon! Cukup, cukup kejiwaan Seung Hyun yang kau hancurkan!" Setelah puas mengatakan hal yang ingin ia katakan nyonya Choi pun mendorong roda di kursinya agar bergerak ke arah kamarnya ia akan membiarkan sang suami merenung memikirkan kesalahannya.
"Ji Eun-ah,hati mu tak seutuhnya untuk ku bukan?" Tuan Choi menatap lekat punggung sang istri dengan sedih. Ia juga tertekan mempin pernikahan yang entah kemana arahnya. Menampung segala dendam kebencian dari masa lalu. Ia juga lelah.
***
Tiffany memasuki apartemennya dengan langkah gontai,ia lelah memikirkan semuanya. Pertemuannya dengan Tuan Choi dan juga permasalahan yang harus Siwon tanggung karena ia.
"Mommy." Na Mi menghambur ke arah Tiffany,memeluk kaki Tiffany dengan erat.
"Dimana Mommy Hyo?" Ya semenjak Hyoyeon tinggal dengan mereka Na Mi memanggil Hyoyeon Mommy,ia selalu bangga memiliki banyak mommy karena itu akan mengalihkan perhatiannya dari tak mendapatkan kasih sayang seorang ayah.
"Mommy Hyo sedang memasak." Setelah itu Tiffany memilih menemui Hyoyeon dan memerintahkan Na Mi untuk menonton televisi.
"Hyo," Tiffany memanggil lirih Hyoyeon yang saat ini tengah memunggunginya.
"Pengangkatan Siwon sebagai CEO gagal itu pasti karena ada aku." Mata indah Tiffany mulai meneteskan air mata,ia merasa bersalah pada Siwon. Tiffany pun menceritakan segalanya kepada Hyoyeon. Hyoyeon hanya sanggup menenangkan Tiffany karena ia sendiri pun tak memiliki jalan keluar.
"Fany-ah,cari tau kenapa tuan Choi membenci mu mungkin penyelesaian masalah mu ada di sana."
***
Dalam tidurnya Siwon terus bergerak gelisah,potongan kejadian kecelakaan mobilnya selama 6 tahun yang lalu terus membayangi malamnya. Dan ~Braaak~
Siwon pun terbangun dari mimpi mengerikannya,ia tetap tidak ingat mengapa ia mengalami kecelakaan. Ia melihat lampu berbentuk jamur. Dan gadis yang menangis. Hanya itu lagi-lagi hanya potongan kecil kisah yang Siwon ingat.
Bunyi ponsel di atas nakas mengalihkan perhatian Siwon,tanpa melihat nama penelpon Siwon langsung menjawab dengan suara khas bangun tidurnya.
"Yeobseyo...Dengan Choi,"
"Tidak kah kau merasa penasaran tentang masa lalu mu? Tidak kah kau ingin tahu kenapa Hyung mu mengalami gangguan mental,lalu alasan kedua orang tua mu terlihat dingin tanpa cinta?" Suara misterius itu membuat Siwon membesarkan matanya.
"Apa maksud mu?"
"Maksud ku? Jika kau ingin membantu ku,aku akan membantu mu." Siwon merasa terkejut kenapa orang ini bisa mengetahui urusan keluarganya.
"Aku tak perduli." Siwon mematikan sambungan telepon. Ia bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah dapur ia butuh minum untuk menjernihkan pikirannya.
Siwon berjalan kearah sofa,melatakan tubuhnya bersandar di sana. Fikiran Siwon mulai melayang pada semua permasalahan keluarganya. Tentang ingatan masa lalu nya yang menghilang,perang dingin antara ibu dan ayahnya,dan masalah psikis kakaknya yang mudah membenci. Ia bisa gila.
Siwon memilih mengambil mantelnya ia harus menenangkan diri karena nanti ia harus bekerja.
Siwon berjalan dengan langkah tegapnya sembari memikirkan semua beban yang ia pikul. Ia merasa bahwa masalah ini harus di selesaikan oleh dirinya. Tanpa tau arah Siwon hanya terus berjalan mengikuti langkah kakinya.
"Kau ingin kemana." Siwon membalikan tubuhnya ke arah sumber suara,ia terkejut dan penasaran siapa yang memanggilnya.
"Aish.. Kau mengagetkan ku Tiffany!" Siwon memegang dadanya yang rasanya hampir copot,ia sempat berfikir apakah itu hantu?
"Mianhe,aku reflek saja. Udara di luar dingin sedangkan Tuan Choi hanya memakai pakaian rumah saja."
"Panggil saja aku Siwon jika di luar pekerjaan." Siwon mengkoreksi ucapan Tiffany yang menurutnya terlalu formal Tiffany hanya menganggukan kepalanya.
"Apa fikiran mu tengah kacau?" Siwon mengalihkan pandangannya dari lantai menuju wajah cantik Tiffany,ia menatap dalam pada kornea mata indah milik Tiffany.
"Apa aku terlihat lemah?" Dengan segera Tiffany menggelengkan kepalanya,ia masih ingat Siwon selalu seperti itu jika ada masalah yang tak dapat ia selesaikan maka ia akan menyalahkan dirinya sendiri,menganggap dirinya lemah dan tak memiliki kemampuan.
"Aku merasa sangat tak berdaya." Perlahan Siwon mendudukkan tubuhnya,entahlah melihat netra hitam milik Tiffany membuatnya nyaman dan ingin berbagi kasih. Di sepertiga malam yang sunyi itu, Siwon mengungkapkan segala isi hatinya semua keluh kesahnya,mulai dari ia yg tidak bisa mengingat masa lalunya, tentang kakaknya,tentang orang tuanya,dan juga masalah si penelepon misterius .
"Siwon-ah,aku tau kau belum dapat menyelesaikan semua masalah mu. Perlahan saja,satu persatu. Dan yang paling penting,kamu harus percaya diri. Kamu harus percaya kamu dapat melakukannya." Tiffany menatap dalam mata teduh Siwon kala lelaki tersebut menggenggam erat lengannya, dalam wajah tampannya terdapat guratan kelelahan yang Tiffany lihat.
Siwon merasakannya lagi,sebuah memori yang terus terngiang di kepalanya ia menggenggam erat lengan Tiffany menyalurkan rasa lelah dan sakit yang selama ini ia rasakan.
"Mi Young..." Seketika netra Tiffany membesar ia terkejut mendengar apa yang Siwon ungkapkan.
CHIT CHAT TIME
Hay hey hoy! Mohon maaf untuk keterlambatan update,apakah sudah lupa dengan cerita ku? Hehehe. Di karenakan kesibukan nyata aku ga dapet inspirasi untuk menulis,dan sebenernya ini part udah cukup lama tapi baru aku UP. Untuk dukungannya sejauh ini ku ucapkan terimakasih 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurt
FanficKesalahan masa lalu orang tua mereka membuat mereka harus menanggung akibatnya. Membenci,harusnya hubungan itu yang Tiffany dan Siwon jalani tapi entah di masa lalu maupun masa depan cinta tetap terselip tumbuh diantara mereka. Kamu monster,penipu t...