Sebuah mobil sport keluaran terbaru terlihat memasuki sebuah perumahan. Mobil itu berhenti di depan sebuah rumah minimalis bergaya belanda dengan banyak bunga cantik menghiasi taman yang terlihat terawat.
Jinyoung yang berada didalam mobil itu tampak tak sabar. Ia memilih menunggu, menunggu seseorang yang sangat ia rindukan keluar dari dalam rumah itu.
Netranya menangkap seulet tubuh wanita sedikit berisi terlihat keluar dari sebuah bangunan kecil di dekat taman itu. Wanita itu membawa selang air di tangannya. Jinyoung tersenyum bahagia, lantas ia segera keluar dari dalam mobilnya.
"Honey!", panggilnya setengah berteriak.
Wanita itu segera menoleh kearah sumber suara. Seketika tubuhnya kaku melihat seorang pria, pria yang sangat ia cintai dan ia rindukan kini berjalan menghampirinya.
Namun, ia memilih berlari masuk kedalam rumahnya. Menguncinya dari dalam lalu menyandarkan tubuhnya di balik pintu.
'tok, tok, tok',
"Jihoon buka pintunya, aku merindukanmu", teriak Jinyoung dari luar.
Park Jihoon, wanita itu menggelengkan kepalanya. Menutup telinganya, tak ingin mendengar suara yang sebenarnya ia rindukan.
"Pergilah Jinyoung, aku tak ingin bertemu dengan mu", ucap Jihoon, menekan suaranya agar tak terdengar bergetar.
"Bohong, kamu bohong honey. Cepat buka pintunya, aku ingin memelukmu. Aku tau kamu masih mencintaiku",
"Tidak Jinyoung, aku sudah tak mencintaimu lagi. Pergilah, bukankan kamu sudah menikah. Aku tak ingin orang berprasangaka buruk tentangku lagi",
Diluar, Jinyoung tampak frustasi. Ia masih berdiri didepan pintu masuk rumah Jihoon.
"Kumohon Honey, keluarlah dan katakan langsung kepadaku jika kamu benar-benar tak mencintaiku lagi. Aku akan tetap disini sampai kamu keluar",
Jinyoung berucap dengan memandang nanar pintu yang masih tertutup itu. Perlahan ia menangis, terisak pelan.
Didalam Jihoon mendengarnya, pertahanannya runtuh. Ia tak tega mendengar isakan keluar dari pria yang sampai saat ini masih memenuhi hatinya. Bohong jika ia tak mencintai Jinyoung. Setiap malam ia selalu sedih tiap kali mengingat Jinyoung.
Jihoon merutuki kebodohannya di masa lalu. Tak seharusnya ia lebih memilih karirnya dari pada Jinyoung. Hanya karena tawaran menjadi model hollywood di Amerika. Ia memilih pergi sehari sebelum acara pernikahan yang telah lama ia persiapkan. Dulu ia bodoh, seharusnya kini ia sudah hidup bahagia bersama dengan pria yang dicintainya.
'cklek'
Jihoon membuka pintu rumahnya dan berlari memeluk tubuh tegap Jinyoung yang masih terisak. Bersandar pada dada bidang pria itu dan terisak. Jinyoung bahagia dan membalas pelukan itu. Mengecup puncak kepala Jihoon berkali-kali dan membisikkan kata-kata cinta di telinga pujaan hatinya itu.
Tanpa mereka sadari, seorang wanita dengan perut buncit menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan.
"Bukankah itu Jinyoung, siapa wanita itu?",
~~~
Malam itu Daehwi terlihat tengah duduk diruang tamu. Menunggu suaminya yang beberapa hari kemarin pulang larut malam. Ia merindukan suaminya yang mulai jarang ia temui. Jinyoung pulang saat ia tertidur dan pergi lagi sebelum ia terbangun. Bahkan terkadang suaminya itu tak pulang dan saat ia tanya pada sekertarisnya. Sekertarisnya bilang Jinyoung telah keluar dari kantor saat makan siang dan pulang lebih awal dari biasanya.
Rasa kantuk datang menghampirinya, namun ia masih bertekad untuk menunggu suaminya pulang. Ia melihat jam dinding yang kini menujukkan pukul 11.45. Beberapa kali ia menguap dan akhirnya memilih bersandar pada punggung sofa yang ia duduki.
~
Jinyoung memakirkan mobilnya di garasi rumahnya, lebih tepatnya rumahnya bersama Daehwi. Senyuman mengembang di bibirnya ketika mengingat ia baru saja menghabiskan malam dengan kekasih hatinya, Jihoon.
Senyuman itu pudar saat melihat Daehwi yang tertidur di sofa. Ia mendengus kesal dan menggedong tubuh Daehwi menuju kamarnya. Membaringkannya perlahan.
Namun, saat ia akan pergi untuk membersihkan tubuhnya. Daehwi memeluk lengannya secara tak sadar. Jinyoung menatap wajah damai Daehwi yang tertidur. Ia baru menyadari jika wanita didepannya dan berstatus istrinya itu memiliki porposi wajah yang mendekati sempurna. Hidung mancung, pipi tirus dan mata tak seimbang jika terbuka. Tatapannya terhenti melihat bibir plum milik Daehwi yang sedikit terbuka dan terlihat manis.
Malam itu, Jinyoung melakukannya. Melakukan hal yang hanya di lakukan pasangan yang sudah sah di mata hukum dan agama.
~~~
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
My Angel (Jinhwi)
RomanceLee Daehwi hanyalah gadis rapuh yang sangat pandai menyembunyikan kesedihannya. Berharap cintanya terbalaskan, namun sepertinya hal itu mustahil. Orang yang ia cintai, Bae Jinyoung lebih mementingkan kekasih hatinya, Park Jihoon ketimbang dirinya ya...