02 ✨

149 22 18
                                    

" Unnie, dah satu jam kita jalan, tapi tak jumpa lagi makhluk dekat sekolah ni. " Kata Seora sambil acah-acah jalan dengan lemah.

K tipu je tu. Bukan satu jam, padahal baru seminit berjalan. Menipu pulak eh maknae kita ni. Hahah.

" Aku tertanya-tanya, dekat sekolah ni tak ada pelajar ke selain budak yang acah diva tu? " Yunhwa memerhati sekeliling bangunan sekolah itu. Tiba-tiba matanya tertacap pada satu tubuh yang sedang berjalan ke arah tangga.

" Eh unnie! Tu ada namja dekat sana. Pergi lah tegur. " Kata Yunhwa sambil jari telunjuknya menunjukkan ke arah seorang namja.

" Ohmaigad, my jodoh. " Kata Hanmin apabila ternampak namja itu.

" Eh apa pulak. Tu jodoh aku. " Balas Minzy.

" Dahh, gaduh pulak. Sebelum jodoh korang tu terlepas, baik kita pergi dekat dia. " Kata Seorin lalu berjalan ke arah namja itu.

Yang lain hanya mengikuti dari belakang.

" Em, anneyong? " Seorin menegur namja itu apabila mereka sudah mendekatinya.

Namja itu menoleh memandang mereka bertujuh dengan muka cool.

" Eii seramnya muka. " Bisik Seora pada Hans.

" Aku pun tengok macam seram. " Balas Hans dengan berbisik juga.

" Anneyong! Nama saya Minzy! Apa nama awak? " Minzy mendekati namja itu.

" Eii apa ni Minzy unnie. Ni Han punya lah. " Hanmin menolak Minzy ke tepi.

Namja itu hanya melihat dengan muka tak ada perasaan.

" Eh budak berdua ni. Aku tampar jugak kejap lagi. Behave lah sikit! " Tegur Seorin sambil menjeling Minzy dan Hanmin.

" Yelah. Mian. "

Seorin menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian dia memandang namja itu.

" Er, peja-- "

" Kau nak apa? Jangan buang masa aku boleh? " Dengan pantas namja itu memotong kata Seorin.

" Eii muka je hensem, tapi sombong. " Hanmin berbisik pada Minzy.

" Kan. Tu kan jodoh kau. Ambil lah bawak balik. "

Hanmin menjeling.

" Eh bro. Sabar sikit boleh tak? Seorin baru nak tanya, kau dah potong. " Kata Hans.

" Ha kau nak tanya apa? "

" Pejabat dekat mana? " Tanya Seorin.

" Sebelah tangga ni apa? Kantin? " Namja itu menunjukkan di mana pejabat itu berada.

Rupanya pejabat itu berada di sebelah tangga yang baru saja dia nak naik.

" Laa mana lah kami nampak. Kami baru je lalu sini. " Balas Yuchan.

" Whatever. " Baru saja namja itu hendak melangkah pergi, Seorin menahannya.

Bukan tahan dengan pegang tangan okayy. Kau ingat ini drama ?

" Nama kau siapa? "

" Buat apa nak tau? "

" Kau dah tolong tunjukkan mana pejabat, so kami kena lah tau nama kau. " Kata Hanmin pula.

" Haechan. " Dia pun terus berlalu dari situ.

" Ha? Belacan? " Seora menggaru kepalanya yang tak gatal itu sebab confeus.

" Haechan buduh Haechan. " Hanmin menjeling ke arah Seora.

" Ouh Haechan. " Seora mengangguk-anggukkan kepalanya.

" Dah, jom masuk pejabat. Kita dah lambat ni. "

Mereka bertujuh berjalan menuju ke pejabat. Dalam perjalanan ke pejabat, sempat lagi diorang membawang.

" Pelajar dekat sekolah ni memang sombong ke apa? " Kata Yunhwa.

" Entahlah. Masing-masing muka sombong. " Balas Hans.

" Tula , dengan perempuannya acah diva, lelakinya pula sombong. " Kata Yuchan pula.

" Tapi sombong-sombong pun dia hensem. " Mata Hanmin mula keluar emoji love.

Semua pandang Hanmin dengan pandangan member-aku-ke-ni-duh ?



Bersambung...





Maaflah ye kalau part ni sikit .

My First and Last [NCT DREAM AF] Where stories live. Discover now