Menemukan satu hal penting dalam hidup bukan berarti harus melepaskan semua hal penting lainnya. Cinta memang berada di atas segalanya, namun bukan berarti tidak ada kesalahan di sana. Mungkin hanya terjadi sesekali.
.
.
.
"Kau akan kembali ikut denganku atau ingin di rumah saja?"
Jaejoong yang tidak mendapatkan jawaban lantas menolehkan kepalanya pada Yunho yang bergeming pada sofa "Youngwoong?"
Manik musang itu mengerjap cepat dan mendapati Jaejoong yang telah siap untuk meninggalkan apartemen "Kau ingin berangkat? Aku juga akan ikut denganmu. Lagipula aku harus menemui seseorang." sahut Yunho yang telah melangkah terlebih dulu.
Namun Jaejoong yang masih terdiam pada posisinya membuat Yunho menghentikan langkahnya "Ada apa, Jaejoong?"
"Seseorang?" manik bulat itu menilik penampilan Yunho yang hanya mengenakan kaus biru dan celana jeans. Jelas pakaian itu Jaejoong temukan pada mobil Yunho beberapa waktu lalu "Dengan penampilan seperti itu?"
Nyatanya pakaian yang Jaejoong temukan pada mobil Yunho cukup banyak dan beragam. Sepertinya kecelakaan yang Yunho alami memang diawali dengan niatan buruk, melarikan diri bisa jadi alasan tepat ketika barang pribadi Yunho begitu lengkap tersimpan pada mobil yang dibawa pria tampan itu. Benar kata orang lain, niatan buruk bisa saja menjadi bencana diakhir.
Yunho mengedikan bahunya "Jeon Hyukjin memintaku untuk bertemu dengannya. Kupikir kami hanya akan mendiskusikan hal biasa."
"Youngwoong, kau benar-benar..." Jaejoong menghentikan ucapannya sebelum menggeleng tak berdaya "Kalau begitu kau yang akan menyetir."
"Kau tidak takut jika aku membawamu pada kematian keduaku?"
"Aku akan terus memburumu jika memang terjadi."
Yunho meringis sebelum meraih kunci mobil Jaejoong dan melesat terlebih dulu "Aku akan menjadi supir yang baik, kau tenang saja!" serunya menggema sepanjang lorong.
...
Dilihatnya Hyukjin yang tengah mendiskusikan sesuatu pada ruangan di hadapannya, terhalang sekat kaca dari keberadaannya kini membuat Yunho merasa cukup jenuh. Usai membiarkan Jaejoong memulai pekerjaannya tiba-tiba Lorence, wanita yang diketahui Yunho sebagai asisten Hyukjin menghampirinya dan membawanya ke tempat ini.
"Apakah menunggu lama, tuan Jung?"
Yunho sempat dibuat tersanjung ketika Hyukjin sendiri yang memaintanya langsung untuk berdiskusi di dalam. Terlebih dirinya bukanlah sosok penting yang membuat mereka harus bersikap hormat, terlebih beberapa pria sebaya Hyukjin terlihat memandangnya lekat, sedikit raut terperangah pada masing-masing wajah.
"Disini aku akan memperkenalkan penggantiku. Jung Yunho." sahut Hyukjin dengan senyum lebar, dan tentunya ucapan itu menjadikan pro kontra pada setiap pasang telinga yang mendengarnya, tak terkecuali Yunho yang memandang Hyukjin tak mengerti "Seperti yang kita semua ketahui akan prestasi yang telah didapatkan pemuda disampingku ini, membuatku tidak perlu menimbang terlalu lama untuk mempercayakan ICN kepadanya. Terlebih dengan pengalaman Jung Yunho pada maskapai sebelumnya serta keunggulannya pada bidang-bidang yang kita butuhkan."
Hyukjin menghadap Yunho dengan salah satu tangan yang terulur bermaksud untuk menjabat tangan pemuda itu "Selamat untuk jabatanmu setelah ini, Jung Yunho."
Manik musang itu menatap lekat-lekat Hyukjin sebelum membalas jabatan tangan itu pasti seraya mendekatkan diri pada sang pria baya "Anda harus menjelaskan hal ini kepada saya, tuan Jeon." bisiknya benar-benar terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated
FanfictionDirinya terbangun tanpa mengetahui apapun. Semua terasa buram dan kelam. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Dan sosok menawan itu mulai memenuhi pikirannya. Siapakah pemilik wajah rupawan itu? Ketika semua hal terasa semakin sulit dimengerti, sebua...