thirty

10 5 0
                                    

ashan menangkap veve "untuk apa kau kesini,, cuma syuting?melihat veve begini apa yg kamu lakukan menyelamatkan istri ke 1 mu atau istri ke dua mu" ucap willi menunjuk veve "istri ku hanya veve dia bukan istri ku" ucap ashan menunjuk perempuan itu "mama,,mama gak apa apa kan mama bangun" kekey di ajak bermain oleh mama shinta dan kekey melihat segerombolan orang dan yang dia lihat mama nya yg pingsan "uncle kok bisa gini mama kenapa?sama siapa uncle" kekey menangis

veve tersadar dari pingsannya dia melihat ke-sekeliling nya yang pertama ia pandang adalah ashan "mama" kekey menangis di perut veve "hey girls dont cry oke,,mother is fine oke" ucap veve mengusap kepala kekey

kekey tidur di sebelah veve sekarang veve sedang di apartemen willi "how are you doing?" ucap willi "im fine"ucap veve dia memandang ashan dengan sebal ia tidak melirik ashan sekali pun

ashan memberi syarat kepada mereka untuk keluar "ve aku keluar dulu yah" ucap willi dan veve mengagguk "veve kamu marah" ucap ashan
"udah jelas aku marah apa apaan berduaan di kamar perempuan"ucap veve dengan nada sebal "ingat kau sudah berkeluarga kau sudah menpunyai anak ashan,,kau-kau begitu murahan di goda oleh perempuan seperti dia kau mau saja? ingat ashan kau punya anak" ucap veve membentak bentak ashan "oke. i'm so sory" ucap ashan "tidak semudah itu kau meminta maaf" tiba tiba saja perempuan bar bar an itu muncuk dengan membuka pintu dengan kasar "ASHAN AKU HAMIL ANAK KAMU" ucap perempuan itu menunjukan test pack nya "cukup sampai sini ashan aku sungguh kecewa" veve berdiri sambil membawa kekey "VEVE" ashan mengejar veve tetapi di tahan oleh perempuan itu "cukup sampai sini aku ingin kita putus tidak ada lagi hubungan " ucap ashan ke perempuan itu "apa, kau dengan mudah mengatakannya" ucap perempuan itu "ini anakmu ashan kau mau lari dari tanggung jawab,,asalkamu ingat aku sama istri mu itu cantikan aku" ucap perempuan itu "iya tetapu kau MURAHAN" ashan menekan kata kata itu "aku gak pernah nyentuh kamu" ucap ashan "kau lupa yah,emangnya apa yang kau lakukan semalam dengan ku" di balik perbincangan mereka kekey mendengarnya "apa kekey mau punya adik" ucap kekey membuka pintu "iya sayangckamu mau punya adek lebih baik tinggal di rumah tante aja yuk" ucap perempuan itu "tapi itu bukan di kandungan mama tapi itu anak papa tapi kekey gak mau anak dari tante murahan ini" ucap kekey menunjuk lerempuan itu "KEKEY APA YG KAU SEBUT TADI HAH?" ashan menarik tangan kekey dan membentaknya "ohh kau juga sudah berani sama anak kecil dari pada dia, IYA KAN KAMU LEBIH MEMILIH JALANG ITU DARI PADA ANAKMU IYAH?" vevemembentak bentak ashan  "iyah aku sayng sama dia aku yg ngehamilin dia" veve menunjukan sebuah surat "tanda tangan itu ASHAN SEPTI" ucap veve menunjukan surat perceraian "A~APA KITA CERAI AKU GAK MAU" ashan menjauhkan kertas itu dari hadapannya "tanda tangan sayang terus kamu nikah sama aku" ucap perempuan itu "KAMU CINTA SAMA DIA KAN KENAPA GAK TANDA TANGAN KERTASANYA" ucap veve willi menarik veve kepelukannya "sabar sabar dont cry baby" willi mengusap pelan punggung veve "mamih aku mau sama mamih gak mau sama papih" kekey memeluk veve dan willi

sungguh sekarang ashan sedang pusing dengan keadaannya dia kecewa dengan dirinya sendiri "aku gak cocok jadi suami kamu ve" ashan menggebrakan meja yg ada di depannya

wrong choice ✓〔COMPLETED〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang