Meinne Yola Zani Prajasa

114 12 1
                                    

" SIAL gua telat lagi " umpatnya. Yola membenarkan tali sepatunya. Ia sudah bersiap siap untuk memanjat pagar pembatas sekolah. Pagar setinggi 3.5meter, untuk cewek umummya memanjat di pagar tersebut tidak aka bisa. Namun yola?, jangan meremehkannya, dia sudah beberapa kali memanjatnya.
Gadis itu harus melakukan hal tersebut dikarenakan kecerobohannya.( Telat bangun )
Ia mulai memanjat dg hati2. Ia mengomel karna harus memakai rok kesekolah ini. Ia lebih setuju memakai celana. Setidaknya melakukan apa pun tidak ribet.

DAN... yola berhasil masuk. Ia sudah ada di dalam sekolah di taman belakang. Tidak ada satu orang pun disana. Mungkin karna ini hari selasa dan sudah jam 07:15 . diperkirakan semua siswa ada di kelasnya masing2.

Yola berjalan santai, ini memang idenya. Siap siap kalau nanti ada yang melihatnya mereka tidak akan curiga ia terlambat.
Dan benar saja di depan kelas yg akan ia lewati terlihat kepala sekolah, pak handoko sedang menceramahi siswa yg sering telat.

Yola berjalan mendekati
"Ekhem, ada apa pak?" tanya yola kepada kepsek. Tangannya dipeluk di depan dada, layaknya polisi yg mengidentifikasi . kurangajar sekali seorang siswa bisa bertingkah seperti itu di depan kepala sekolah. Namun sangat boleh sekali menurut yola. Ia cucu pemilik sekolah, ia dg sangat gampang bisa mengeluarkan orang2 yg tidak ia sukai. Jahat memang.
Tapi jangan nilai negatif dulu sama gadis bernama yola ini, setiap orang jahat kan ada alasannya. Ciahh.

"Eh, ini yola. semakin hari semakin banyak saja siswa terlambat. Padahal pak seto, guru kesiswaan selalu memperingati siswa siswi ini. Tapi tetap saja .makanya saya sendiri yg akan menanganinya". Jelas kepsek tersebut sambil membuang kayu ditangannya. Ia tidak ingin di nilai sebagai kepala sekolah yg suka memakai kekerasan. Walaupun, kayu tadi hanya untuk menakut nakuti para siswa agar jerah.
Tapi tetap saja, pak kepsek harus terlihat baik di depan princess.

Yola mengangguk ngangguk paham.

" memangnya kamu dari mana?" tanya kepsek.
Yola sedikit terkejut dg pertanyaan itu. Namun ia tetap menjaga ekspresinya agar semua tidak curiga padanya.

"Oh yola dari toilet, gak tau kenapa pagi2 udah mules. Mungkin gara2 semalam yola ngerujak dg teman2 " jelasnya detail.
Pak kepsek hanya manggut manggut mengerti. Ia tidak ingin memperpanjang hal ini dg princess YOLA (cucu pemilik sekolah).

Lalu yola mengambil kayu yang tadi pak kepsek buang.
"Kalau memang itu bersifat kekerasan, nggak ppa . lakukan jika itu mengarah pada kebaikan" nada suara yola lembut. Ia tidak ingin kepsek merasa tidak enak, bersalah dan semacamnya.
Pak kepsek hanya tersenyum lebar mengiyakan. Tuh kan, kalah tegas dan kepintarannya, pikir pak kepsek dalam hati.

"Ya sudah pak, bapak pergi saja, biar yola yang mengatasi siswa2 yang tidak tau disiplin ini" Ia meminta dg sangat tegas sambil memukulkan kayu tersebut kesalah satu kursi kayu di depan kelas yg menimblkan suara nyaring .
Siswa pada menelan salivanya dg kasar.
" baik yola, saya tinggal dulu." pak kepsek langsung menyetujui dan pergi meninggalkan semua siswa terlambat, dan menyerahkan semua pada yola.

Yola tersenyum dalam hati. Padahal dia juga telat, tapi tidak ppa. Hiburan pagi pikirnya dalam hati .

Yola menghitung siswa yg terlambat dg berjalan memutari siswa siswi tersebut dg membawa kayu yg di pukul pukul kecil ke telapak tangannya sendiri.
Nyali mereka sudah 1 persen. Mereka takut sekali. Siap2 saja mereka.

"Semua 14 orang. 8 cowok, 6 cewek. Yg cowok mungkin sudah saya anggap biasa, tapi knp bisa cewek juga telat. sekarang gue mau tanya sama kalian semua. Kenapa kalian telat?" yola menanyakan dg sangat tegas, guru BK saja sudah terkalahkan dg keberaniannya.
Semua siswa diam tidak menjawab, mereka takut salah jawab kepada princess.

" lo semua pada budek hah?" mata yola menyorot pada semua siswa didepannya. Sedangkan siswa2 itu sudah pada gemetar. Masa tidak, yola sangat menakutkan bagi mereka.

"Oke, kalau gak ada yg jawab satupun. Gue pastikan lo semua pulang, dan besok nggak usah ke sekolah lagi". Ancamnya, tangannya bekacak pinggang. Ia mengikat rambut nya menjadi satu.

" kalian kira gue bercanda. Gue hitung sampai tiga. 1...2...ti.."

"Aku telat bangun inces, sebab semalam aku nonton bts lagi konser di youtube" akunya anak cewek berambut pendek. Memang berani menjawab walau suaranya agak gemetar.

Yola tertawa sekeras kerasnya.
Sedangakan anak itu menelan ludah, antara ikut tertawa atau dirinya akan berbahaya.

"Ternyata lo juga suka bts??. Sama dong ,gue juga" ungakap yola senyum senyum.
Sedangkan siswa2 itu pada tertawa.

"Diam!!. Siapa yg nyuruh kalian tertawa?. Sekali lagi lo semua telat... Gue patahin tulang betis kalian " ancam yola . wajahnya kembali sangar, seperti singa yg siap menerkam mangsanya.
Siswa siswa itu mulai mengeluarkan keringat dingin. Serta gemetar ketakutan.

"Baik kalian semua gue bebasin. Tapi inget, Sekali lagi lo gini. gue gak akan segan2 mematahkan tulang betis kalian. Paham?"
"Paham inces" jawab mereka serempak.

"Ya sudah, sana bubar" sentaknya.
Tidak sampai hitungan 3, tidak ada satupun siswa didepannya.
Yola tersenyum geli.

Meinne Yola Zani. Gadis yang berumur 16 tahun, wajahnya sangatlah cantik, berambut lurus dibawah ikal dg sentuhan cat rambut abu2. Postur tubuhnya sangatlah ideal, namun tertutupi dg sifat tomboy nya. Siapapun yg melihat sikap dan cara jalannya akan mengira dia laki2 jika tidak melihat wajahnya yg cantik.
Sungguh cantik sekali.

"Inces dari mana aja? Udah hampir jam 8 juga" tanya vani kepo.

Yola tidak langsung menjawab, ia duduk di bangku paling belakang, bangkunya sendiri. Ia menyandarkan tubuhnya ketembok dan mengangkat kakinya ke atas meja. Sangat tidak sopan, tapi siapa yang berani menegur? TIDAK ADA.

"Gue telat" suaranya dikecilkan. Takut takut teman sekelasnya ada yg denger.
Sedangkan vani geleng geleng kepala. Itu sudah hampir setiap hari, bagi seorang princess. Hanya saja vani bertanya mungkin saja sekarang beralasan lain. tapi tetap saja dg alasan terlambat.

" tau nggak? Gue tadi abis marahin siswa2 yg pada telat. Siapa suruh mereka tidak di siplin. Udah untung spp bulanan di gratiskan. Masih aja males sekolah " omelnya di depan vani.
Memang di sekolah ini semua di gratiskan, kecuali makan2 dikantin. Tapi bukan berarti sekolah ini tidak berkelas. Itu salah besar karna sekolah ini sangatlah berkelas tinggi. Jelas lah, tuan Sahir prajasa (kakek yola) pemilik sekolah ini.

" btw, mala mana?, si egi juga gak keliatan" tanya yola sambil melirik bangku2 kelas siapa tau mereka ada.

" ke ruang guru inces, tuh anak dua dipanggil buat acara pensi" jawab vani mengeluarkan buku novel nya.

"Wah tuh anak, eh lo kapan beli ni novel. Kek nya baru beli deh" yola merampas novel ditangan vani . ia membolak balik buku tersebut .

"Hhe, kemarin inces. Aku udah lama mau beli, tapi baru kemarin sempatnya." vani nyengir kuda.

"Ah kenapa gak ngajak gue sih... Kan gue juga mau" omelnya sambil menurunkan kaki nya.

"Sori inces. Ya udah nanti aku belikan bust inces ya?". Tawar vani.
" ok, baik banget deh". Yola mengacak2 poni vani.

"Incessssss... Lo tau gak ada berita apa?" tiba2 saja mala muncul berteriak menghampiri yola.
"Apa?".



Hai, maaf kalo masih kurang bagus. Inikan akunya baru belajar nulis.

@Intan FL






Princess YOLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang