Zakka bercermin membenarkan kerah batik yang dikenakan di badannya. Hari ini adalah acara Ultah sekolah, semua siswa di anjurkan memakai batik bebas, Asalkan rapi.
Lelaki bertubuh tegap tinggi itu tetap menatap pantulan dirinya di cermin, Zakka merasa tidak percaya diri dengan penampilannya hari ini.
Padahal jelas jelas batik yang berwarna coklat itu telah sempurna dan terlihat bagus membungkus badan Zakka yang gagah. Apalagi kulitnya yang putih membuat dia berpakaian apapun akan sangat pas di badannya.
"Masih lama kagak nih?"
"Udah lo duluan aja sana dhan" Zakka mengibaskan tangannya menyuruh agar Ramdhan lebih dulu ke Lapangan.
"Gue tungguin deh, tapi dandan nya jangan lama lama"
"Dandan?. Gue cuma ngerapihin diri aja".
"Abang udah rapi ah, ganteng lagi" ucap Ramadhan dengan nada genit.
"Jijik"
"Zak"
"Hmm" Zakka menoleh. Menghentikan sebentar kegiatan menyisir rambutnya dengan jari jari.
"Gue tadi ketemu Yola, wah...
"Gak nanya" potong Zakka cepat.
Tidak Ramdhan tidak Anto, kedua teman nya selalu mencomblangkan dia dengan si jutek Yola."Sekarang aja berantem dan benci. Gue doain deh lo suka sama Yola"
"Eh bong lo bisa enggak ngomongnya pelan dikit. Ini toilet, kalo ada yang denger nanti dikira gue suka beneran lagi" protes Zakka dengan muka kesalnya.
"Nyantai Zak, sensi amat sih kek cewek"
"Lo tuh mirip benc..ng Thailand "
"Wah cantik dong"
"Serah lu lah" Zakka memilih keluar dari toilet dari pada meladeni celotehan yang tidak penting dan tak bermutu. Apalagi jika harus membahas si jutek Yola, jadi ingin menghindar rasanya.
"Zak, kampret lu. Tungguin napa oy".
,,,
Lapangan olahraga telah terpilih menjadi tempat pelaksanaan hari ulang tahun sekolah. Al hasil sepagi ini lapangan sudah di penuhi siswa SMA Tunas Bangsa yang kompak mengenakan baju batik bermacam macam warna dan model.
Semua dewan guru sudah duduk di kursi barisan paling depan, tak terkecuali kepala sekolah. Mereka terlihat duduk begitu santai, padahal jika di lihat dari kemarin kemarin guru guru lah yang paling terlihat sibuk. Mungkin semuanya sudah dalam tahap final. Mereka tinggal menunggu acara di mulai.
Sedangkan Zakka memilih duduk di kursi barisan ketiga dari depan di temani Ramdhan dan Anto di sampingnya.
"Gimana To, lo pangling gak liat gue pake batik gini?" Tanya Ramdhan sambil menarik turunkan kerah bajunya dengan wajah songongnya.
"Alah, kepedean banget. Gue yang mirip pejabat aja biasa aja tuh" balas Anto dengan nada percaya diri.
Zakka yang berada di tengah tengah di antara keduanya ingin sekali pindah ke kursi ke belakang dari pada harus mendengar lagi ocehan tidak bermutu dari kedua sobat nya.
Namun setelah melihat lihat, semua kursi sudah ada yang menduduki. Terpaksa Zakka harus mendengarkan perdebatan kedua temannya.
Dari pada mendengarkan perdebatan, Zakka memilih mengecek pesan di hp nya. Siapa tau ada pulsa nyasar walaupun itu tidak mungkin, tetapi ia masih berharap semoga begitu.
Setelah di cek, Boro boro ada pulsa masuk, yang ada malah sms operator yang mengingatkan bahwa masa aktif kartunya sudah tinggal beberapa hari lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess YOLA
Fiksi RemajaMeinne Yola Zani. gadis yang super tomboy dan juga berani. Tidak ada yang Yola takuti kecuali Papa nya. Bahkan Yola ditakuti oleh siswa SMA Tunas bangsa (sekolah milik kakeknya) karena gadis tersebut memiliki aura yang menakutkan. Pada suatu hari i...