Egi menaiki panggung yang tidak terlalu tinggi, malah hampir sejajar dengan kursi penonton. Lalu menyuruh Peserta drama naik ke atas panggung.
"BAIK DRAMA AKAN SEGERA DI TAMPILKAN, JADI BOLEH KASIH TEPUKAN YANG MERIAH DULU TEMAN TEMAN. " Seru Egi lantang menggunakan pengeras suara.
Semua bertepuk tangan meriah tanpa ragu.
Untuk malam ini memang di khususkan acara hiburan untuk merayakan hari ulang tahun Sekolah. Jadi malam ini hanya di hadiri siswa saja sama sekali tidak ada guru satupun maupun orang tua.
Hanya ada Pak Udi selaku satpam yang menjaga kelancaran acara agar tetap terlihat aman dan tidak ada penyusup dari sekolah lain yang masuk. Apalagi sampai ada yang mabuk mabukan.
"OKE, SEBELUM DRAMA DI MULAI MASING MASING PEMERAN INI AKAN MENGENALKAN DIRINYA SEBAGAI TOKOH MASING MASING. OKE SILAHKAN. " Egi mempersilahkan semua agar memperkenalkan perannya masing masing.
"Halo aku berperan jadi Ibu terima." Rina membungkukkan badannya sopan dengan gaun berwarna hijau muda.
"Gue sebagai Ayah dari pangeran. " Maul melambaikan tangan dengan setelan jas berwarna abu abu.
"Gue disini sebagai Kakak tiri." Sandra melambaikan tangan. Gadis itu menggunakan gaun Orange.
"Gue jadi tokoh pangeran. " Zakka tersenyum manis dengan setelan kemeja warna merah dengan jas di luarnya, membuat wajahnya yang putih jadi lebih kharismatik.
Sedangkan cewek cewek yang duduk dibarisan penonton berbisik bisik kagum.
"ya ampun. Tuh muka mulus banget dah." Puji salah satu yang ada disana.
"gue tebak waktu kecil dia kagak pernah main panas panasan. Mukanya bening banget udah kayak telor rebus. " Kata yang satunya lagi.
"inget pacar inget pacar woy. Aelah." ada yang ngingetin.
"aduh mumpung pacar lagi di belakang. Kan gak denger."
"biasa aja kalek. Liat cogan mah lupa kalo punya cowok."
"Gue sebagai Ibu peri." Vita membungkukan badannya dengan mengenakan gaun pink terang juga terdapat sayap buatan di belakang gaun. Serta memegang tongkat kecil lucu ada hiasan bintang di atasnya.
"Gue berperan sebagai Cinderella. " Jela membungkukkan badannya sopan, malam ini ia menggunakan gaun putih selutut. Dia terlihat cantik, namun semua anak anak terlihat biasa saja karena Jela sudah terbiasa menggunakan make up.
"Gue kira yang jadi Cinderella itu incess."
"Yah kecewa deh."
"Aduh ini gak bener kan?"
"Lah kalau Jela yang jadi Cinderella, terus incess jadi apa?"
Begitulah bisik bisik semua anak anak. Mereka ada yang kecewa dengan pemeran yang terpilih. Juga ada yang menebak nebak Yola jadi apa.
Inilah hebatnya Yola. Bahkan pada saat pementasan drama pun ia jadi pusat yang di nanti nanti.
Yola tersenyum.
"Gue jadi kakak tiri yang kedua." Dia sedikit membungkukkan badannya.
Setelah Yola memperkenalkan dirinya sebagai Kakak tiri, banyak anak anak yang terperangah melihat Yola malam ini.
Seorang Yola yang biasanya memakai baju monokrom, kalau tidak hitam ya putih, kadang kadang abu abu. Tetapi malam ini gadis itu tampak cantik sekali dengan gaun berwarna merah selutut. Wajahnya yang biasanya menggunakan bedak bayi, namun malam ini wajahnya sedikit berbeda terlihat lebih cantik karena polesan make up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess YOLA
Ficção AdolescenteMeinne Yola Zani. gadis yang super tomboy dan juga berani. Tidak ada yang Yola takuti kecuali Papa nya. Bahkan Yola ditakuti oleh siswa SMA Tunas bangsa (sekolah milik kakeknya) karena gadis tersebut memiliki aura yang menakutkan. Pada suatu hari i...