38 13 0
                                    

Seoul
2020.11.13

Jimin

"Park Jimin! hari ini giliranmu belanja di mini market."

Itu suara Yoongi hyung. Kemarin malam kami menyelesaikan syuting 달려라 방탄 (Run BTS). Setelah syuting selesai kami diperbolehkan untuk pulang ke dorm untuk beristirahat. Mendengar itu kami sangat bahagia. Akhirnya dapat kami bisa beristirahat di rumah di tengah jadwal yang padat.

Jujur walau kami terlihat selalu ceria di luar tapi kami juga bisa merasakan lelah. Kami juga manusia biasa sama seperti kalian. Tapi ketika mendengar suara kalian (ARMY) saat menyemangati kami, seakan rasa lelah itu hilang. Karena itu kami sangat berterima kasih pada kalian yang selalu memberikan semangat kepada kami. Saranghae uri ARMY!

Oke kembali ke topik awal

Mendengar suruhan dari Yoongi hyung, aku tidak menjawabnya tapi aku segera mengenakan mantel, topi hitam kesayanganku, dan mengambil dompetku. Lalu aku buru-buru keluar dari dorm dan berjalan menuju mini market di dekat dorm. Aku berjalan sangat cepat atau mungkin sedikit berlari sampai tidak mendengar suara Yoongi hyung yang memanggilku.

"Ya! Park Jimin! Apa kau tau kau harus membeli apa saja!" melihatku tidak menoleh, dia berfikir aku tidak mendengarnya (memang tidak dengar karena buru-buru) kemudian berteriak memanggilku lagi.

"Park Jimin! Ya! Aish paboya!... Ah, molla."

Setelah sampai di depan mini market aku melangkahkan kaki ku untuk masuk. Seperti biasa penjaga kasir menyapa pembeli yang masuk toko. Aku kemudian berjalan menuju tempat bahan makanan. Walau pun ini mini market tapi barang di sini cukup lengkap.

Saat melihat barang-barang di depanku aku tidak tahu apa yang harus kubeli. Kemudian aku teringat kenapa tadi aku tidak bertanya kepada Yoongi hyung terlebih dahulu. Aish Jimin neo paboya! Aku menyalahkan diriku sendiri yang langsung pergi ketika disuruh tanpa bertanya terlebih dahulu.

Kemudian aku mencoba untuk menghubungi Yoongi hyung, tetapi saat aku ingin mengambil handphoneku di balik mantelku tiba-tiba aku dikagetkan seseorang yang memegang pundakku sambil meneriakiku. Dari suaranya sepertinya dia seorang perempuan. Aku sangat terkejut sehingga aku kehilangan keseimbanganku dan berakhir terjatuh. Dan sepertinya orang yang mengagetkanku ini juga ikut terjatuh.

Aku merintih kesakitan, sedangkan orang yang mengagetkanku sudah kembali berdiri. Aku melihatnya sekilas, benar dugaanku dia seorang perempuan. Tapi kenapa dia mengagetkanku sehingga aku berakhir seperti ini. Apa dia seorang fans yang mengikutiku? Tapi kenapa dia tidak menolongku dan hanya diam memperhatikanku tidak melakukan apa-apa.

Saat itu aku baru sadar bahwa topi hitam ku sudah terlepas dari kepalaku. Oh tidak dia melihat wajahku! Kemudian saat aku berkutat dengan pemikiranku dia menarikku untuk berdiri dan mengambilkan topi hitam ku dan memberikannya padaku. Sepertinya dia bukan orang yang berbahaya.

Tiba-tiba aku mendengar suara penjaga kasir yang hendak menghampiri kami. Buru-buru aku menarik gadis yang membuatku terjatuh keluar dari mini market sebelum ada orang lain lagi yang mengetahui identitasku. Aku hanya berlari mengikuti trotoar aku tak tahu kemana tujuanku yang terpenting aku harus lari menjauh terlebih dahulu. Gadis yang ku tarik ini tidak melawan sama sekali dan hanya mengikutiku berlari.

Karena sudah lelah berlari aku berhenti di sebuah taman yang cukup sepi. Dia pun ikut berhenti, saat aku sudah sadar aku melepaskan tangannya yang sejak tadi ku pegang. Saat aku ingin memulai pembicaraan tiba-tiba dia membungkuk di hadapanku. Dia kenapa? Batin ku. Kemudian dia angkat bicara.

MIRAE KKUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang