십사

14 3 0
                                    

Annyeong chinguuuu~!^^
Udah pada tidur kah?

Aovi : "Ada yang kangen nggak sama Aovi?"

B : "Nggak!"

Aovi : "Berarti kangen sama MiJi ya?"

B : "Nggak!"

Aovi : "Yaudah.... I'm fine :'v"

Sekian lama nge stuck dan males buat nulis finally bisa nyelesain 1 part.😌
Walau nggak sebanyak part yang lalu lalu.

Mianhaeyooo😭 diriku bukan orang yang punya stok part banyak. Karena kalo ada ide langsung nulis terus upload, dan selama ini nggak ada ide :'

Saya berterima kasih kepada bang Raditya Dika karena setelah menonton filmnya saya dapat pencerahan 0.0

Semoga saya bisa terus mendapatkan ide (do'a in aja)

Yaudah nggak usah panjang-panjang
Selamat membaca~ ^^

Jangan lupa untuk vote and comment jusseyo~!

***

Seoul
2021.03.07

Satu jam aku berada di dalam kamarku duduk di lantai dekat pintu kamar tanpa melakukan apapun. Bahkan membuka ponsel pun tidak. Benda tersebut ku letakkan di sampingku yang duduk memeluk kedua kakiku.

Kepalaku menunduk menatap kedua kakiku. Sesekali aku tersenyum bahagia mengingat kejadian tadi dan sesekali mengeluh pada diriku sendiri karena sejak pulang dari kampus aku sama sekali belum mandi, bahkan mencuci muka pun tidak.

Iya, aku kesal pada diriku yang menampakkan diriku didepan Jimin dalam keadaan seperti ini. Aku menjambak rambutku frustrasi. Keadaanku sudah seperti orang yang pantas masuk rumah sakit jiwa sekarang ini.

Aku berhenti menjambak rambutku saat teringat tangan Jimin yang sudah diciumnya di tempelkan ke dahiku. Tunggu. Kenapa Jimin melakukan itu? Kenapa dia tidak langsung... ehm... mencium dahiku.

T-tidak! Bukannya aku ingin dia me..... t-tapi.... hah... Baiklah aku mengaku memang aku ingin begitu. Tapi bukannya terlalu cepat iya kan? Atau.... atau.. sebenarnya Jimin tahu aku belum mandi?!

AAARRRRGGGGHHHHH!!!!

Kembalilah aku mencambak rambutku. Kali ini berbeda, aku mengguling-gulingkan badanku di lantai. Aku juga menendangkan kakiku ke segala arah. Aku frustrasi sekali sekarang ini!

.

.

.

Baiklah sekarang aku sedikit tenang. Aku kembali mendudukkan diriku. Berkali-kali aku menghela nafas panjang. Tanpa berkaca pun aku tau penampilanku saat ini sangat kacau.

Aku meraih ponselku untuk melihat jam yang untung saja tidak terkena tendanganku tadi. Sebaiknya aku mandi sekarang. Akhirnya aku beranjak berdiri dari lantai menuju meja rias untuk menata rambutku yang berantakan kemudian melangkah keluar dari kamar.

Baru saja aku membuka pintu kamarku, aku teringat telah melupakan sesuatu. Sontak aku salah tingkah ketika mendapati tatapan aneh dari kakakku yang sedang duduk di sofa. Dia hanya diam menatapku tajam membuatku takut.

"Ah... K-kakak. A-aku mau mandi... Jadi..... Sebaiknya aku pergi sekarang!" aku segera mengambil langkah seribu sebelum dia menglangkah mendekatiku. Dengan sigap aku membuka pintu kamar mandi dan kembali menutupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRAE KKUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang