Choi Siwon

340 61 4
                                    

Yunho selalu saja menjadi orang ketiga ketika Jaejoong dan Siwon sedang berduaan seperti saat ini. Namja bermata musang itu tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka berdua yang sedang mencari letak rak buku di perpustakaan sekolahnya.

Bukan tanpa alasan Jaejoong ada disana, ia di beri tugas oleh Lee-saengnim untuk merapihkan kembali buku yang dipinjamnya. Ketika sedang kesulitan membawa buku Jaejoong pun tidak sengaja bertemu dengan Siwon dan Lee-saengnim pun meminta Siwon untuk ikut membantu Jaejoong.

Seperti tidak rela budaknya itu bersama ‘malaikat’ sehingga sang iblis pun mengikutinya. Dan kebetulan sekali saat itu adalah jam istirahat pertama.

“Merapihkan tiga puluh lima buku saja menghabiskan hampir dua puluh menit. Dasar lelet.” ejek Yunho. Bukannya membantu, namja itu malah mengganggu Jaejoong.

Jaejoong berdecak kesal.

Bagaimana mungkin tidak menghabiskan waktu lama, sejak tadi Yunho terus saja menghalangi Jaejoong yang akan meletakkan kembali buku tersebut dalam rak. Siwon sendiri tiba-tiba mendapat tugas lain dari penjaga perpustakaan sehingga ia harus meninggalkan Jaejoong dengan sang iblis.

“Kumohon, berhentilah mengangguku Yunho-ssi.” pinta Jaejoong. Tangannya sudah pegal sejak tadi terus saja memegangi setumpuk buku di kedua tangannya. Tak satupun buku berhasil Jaejoong tempatkan ditempatnya karena tubuh Yunho menutupi rak buku tersebut.

“Jaejoong belum sempat beristirahat Yun, biarkanlah ia menyelesaikan tugasnya dulu.” kali ini Siwon yang meminta Yunho untuk menghentikan kejahilannya. Yunho pun akhirnya menyerah dan memberikan Jaejoong jalan untuk merapihkan buku-buku tersebut. Tentu saja tidak lupa dibantu oleh Siwon.

Waktu istirahat tinggal sepuluh menit lagi, sosok Yunho mendadak hilang dari pandangan mereka berdua. Mungkin saja Yunho tersinggung dengan usiran halus dari Siwon sehingga dia memutuskan untuk pergi.

Petugas perpustakaan membungkuk mengucapkan terima kasih karena Siwon dan Jaejoong sudah membantunya merapihkan buku-buku yang sudah mereka pinjam untuk belajar tadi. Bersamaan dengan itu Yunho pun datang membawa sebuah bungkusan plastik yang ia letakkan dengan kasar didepan Jaejoong.

“Makanlah.” perintahnya. Tanpa berniat membagi bungkusan makanan itu pada Siwon.

“Aku sudah makan coklat yang diberikan Siwon tadi,” tolak Jaejoong. Memang benar tadi Siwon memberinya sebatang coklat untuk mengganjal lapar diperutnya mengingat untuk pergi ke kantin tidak mungkin sempat lagi. Jaejoong memutuskan akan makan di jam istirahat kedua saja.

Yunho menatap Siwon lalu Jaejoong dengan tajam.

“Makan saja atau—“

“Baiklah-baiklah aku makan!”

Jaejoong akan selalu refleks mengalah saat Yunho sudah memberikan tatapan penuh arti itu. Tatapan yang mengingatkannya akan hutangnya yang begitu besar padanya.

Dengan kesal Jaejoong membuka bungkusan yang dibawa Yunho. Bungkusan itu berisi roti dan susu rasa strawberry. Membuatnya mendadak ingat pada Kibum. Dulu ketika liburan sekolah dan Kibum mengunjunginya ke Jepang, Kibum tak pernah lupa meminta Jaejoong untuk menyiapkan makanan serba strawberry, termasuk roti dan susu seperti yang saat ini ada didepannya.

“Ada apa?” tanya Siwon ketika melihat mata Jaejoong terlihat berkaca-kaca. Jaejoong menggeleng lalu mulai mengambil bungkusan roti tersebut.

“Aku hanya teringat sesuatu.” ucapnya pelan.

“Pasti teringat hutangmu padaku.” celetuk Yunho.

Jaejoong memberikan tatapan tajamnya pada Yunho. Siwon pun kebingungan dengan situasi yang sedang mereka hadapi.

“Hutang apa? Kau berhutang pada Yunho, Jae?” tanya Siwon.

Jaejoong sedikit terkejut saat Siwon bertanya tentang hal itu.

Angel Human Devil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang