ch 2

21.1K 2.9K 199
                                    


Setelah kejadian yang hampir membuatnya mati berdiri, kini Jungkook dan pria yang belum ia ketahui namanya itu sedang terduduk dilantai lift sembari menunggu pertolongan datang.

Pria itu menyenderkan kepalanya dipundak mungil Jungkook sambil mendengarkan sebuah instrument music melalui headphone yang dipinjamkan anak itu. Jungkook pikir music yang lembut dapat membuat pria itu tenang dan ternyata memang berhasil.

Tadi Jungkook sudah sempat menelpon bagian teknisi dan mereka akan segera datang secepatnya, apalagi saat Jungkook mengatakan ada seseorang yang mengidap penyakit Anxiety Disorder.

Jangan Tanya darimana Jungkook tahu soal penyakit itu. Ia bukan mahasiswa kedokteran ataupun sebangsanya, lulus SMA saja belum kok. Berterimakasihlah pada hobynya yang gemar membaca buku bergenre apapun dan Jungkook baru saja membaca tentang penyakit ini tadi ketika sedang berada di perpustakaan sekolahnya. Sebenarnya sih iseng saja membaca karena ia sedang bosan dengan buku lainnya.
Dan keisengannya malah membuatnya dapat bertindak cepat dalam situasi seperti ini. Untung saja otaknya encer jadi ia bisa mengambil pencegahan meski agak ragu. Jika orang lain mungkin mereka akan panik, tapi Jungkook sudah diajarkan agar jangan panik dalam keadaan genting apapun, ia harus tenang agar bisa berfikir tindakan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Tidak salah lagi, dia memang putera seorang Jeon Yunho yang jenius. Saking jeniusnya, Yunho saja sering terkena trap-trap jahil anak itu.

Jungkook bosan dan ia hampir tertidur kalau saja ia tak mendengar sesuatu dari pintu lift. Ia menatap kearah pintu itu was-was sambil sesekali melirik pria disampingnya yang sepertinya sudah terlelap. Padahal awal bertemu tadi sok garang dan cool tapi lihat sekarang malah jadi tak berdaya begini.

Hingga akhirnya pintu itu terbuka perlahan dan menampakkan 2 orang petugas teknisi dan seorang keamanan. Ternyata mereka terjebak diantara lantai 4 dan 5, terbukti dari jalan keluarnya yang hanya terbuka setengah. (ngerti gak maksudnya ?)

“Hey..dik..kalian baik-baik saja ?” Tanya petugas itu sambil berusaha turun kedalam lift itu.

“Ugh..aku baik-baik saja. Tapi ahjussi ini kurasa tidak” Jawab Jungkook.

Si petugas memperhatikan raut wajah pria itu yang memang pucat, “Jadi dia yang kau maksud itu ?”

Jungkook hanya mengangguk saja.

“Baiklah..julurkan tanganmu, temanku akan menarikmu keluar”

“Tidak. Bawa keluar ahjussi itu dulu..penyakitnya bisa semakin parah kalau dia masih berada disini”

Si petugas menatap ragu kemudian mengangguk paham, lalu perlahan mengangkat tubuh pria itu yang tidak bisa dibilang kecil. Jungkook membantu saat melihat si petugas kesulitan dan sesekali mengumpat karena demi apapun..pria itu benar-benar berat. Padahal porsi tubuhnya tak bisa dibilang gemuk atau jangan-jangan ia keberatan dosa.

“Ugh..pintunya sudah terbuka ?” Lirih pria itu pelan.

“Eoh..ahjussi kau sudah bangun ? Kau baik-baik saja kan ?” Tanya Jungkook.

Pria itu tersenyum kecil, meski wajahnya masih bercucuran keringat.

“Tuan..julurkan tangan anda agar teman saya bisa menarik anda keluar”

“Keluarkan bocah itu dulu..aku baik-baik saja” Tolak pria itu lemah.

Jungkook mendengus, “Hell..deskripsikan kata baik yang kau maksud dalam keadaan mengenaskan begini ahjussi ? Udah seret dia duluan” Ucap Jungkook ngotot lalu membantu menjulurkan tangan pria itu hingga tangan lain dapat meraihnya lalu perlahan menariknya keluar.

Jungkook's Lover (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang