ch 15

12.4K 2K 153
                                    

Sudah 3 minggu semenjak Jungkook sadar dari Coma-nya, pemuda manis itu pun sudah di perbolehkan pulang karena kondisinya yang semakin membaik meski ia harus menggunakan tongkat untuk sementara waktu. sebenarnya Jaejoong menginginkan Jungkook menggunakan kursi roda saja sampai kakinya benar-benar sembuh tapi Jungkook menolak, ia merasa seperti orang lumpuh kalau begitu.

Hari ini Jungkook tengah duduk di kantin ditemani anggota geng kesayangannya, mengobrol tentang banyak hal yang ia lewatkan selama sebulan terakhir. Dan yah..banyak hal yang ia lewatkan termasuk pelajaran yang untungnya sudah di catat dan dirangkum oleh Jimin khusus untuk dirinya. Bersyukurlah Jungkook memiliki otak yang encer jadi mempelajari semua itu tidaklah sulit baginya.

"Kook..kudengar pelakunya sudah ditangkap ?" Hoseok membuka percakapan.

Jungkook mengangguk singkat,"Ne"

"Benar-benar dia ?" Tanya Jimin penasaran.

"Hmm.."

BRAK..!

"Sialan..! Bocah itu benar-benar...!!" Geram Yoongi dengan tatapan tajam.

Jungkook menghela nafas, "Sudahlah hyung...marahpun percuma..semua sudah terjadi"

"Tch..tapi tetap saja..! Sisialan itu membuat kau dan tunanganmu Coma, Kook..!" Yoongi masih berisikeras.

Jimin meringis melihat kekasihnya menusuk-nusuk makanannya dengan sadis, berusaha menenangkan kekasih mungilnya itu sebelum ia mengamuk lebih parah lagi.

"Halo hyungdeul..maaf aku telat tadi dari ruang guru dulu" Interupsi sebuah suara.

"Tak apa Yugyeom-ah, kami juga baru makan kok" Kata Jimin. Yugyeom sendiri tersenyum lalu sedikit merasa agak aneh dengan aura di meja tempat mereka berada, terasa agak mencekam.

"Kau sudah bertemu dengannya, Kook ?" Tanya Namjoon yang sedari tadi hanya diam mendengarkan saja.

"Ya..seminggu setelah aku keluar dari rumah sakit, aku bertemu dengannya"

FLASHBACK

"Hyung..apa benar pelakunya sudah tertangkap ?" Tanya Jungkook sesaat setelah ia mendengar percakapan Hanbin dengan seseorang di telepon. Hanbin sendiri tersentak kaget saat tau sang adik mendengar percakapan mereka.

"Ah..itu—"

"Siapa..? Siapa pelakunya, hyung ?" Jungkook bersuara lagi, kali ini dengan tatapan dingin yang menusuk. Hanbin sampai tak mengenali adiknya sendiri, Jungkook benar-benar berbeda.

Hanbin menghela nafas, "Kenapa memangnya Kook ?"

"Biarkan aku bertemu dengannya"

"Untuk apa ?" Kening Hanbin berkerut tidak setuju mendengar penuturan sang adik.

"Aku ingin tahu..apa alasannya membuat kami jadi seperti ini" Dan Hanbin hanya mengangguk saja mengiyakan permintaan sang adik kesayangan.

Keesokkan harinya mereka pergi pergi ke tempat yang Jungkook sendiri tak tahu apa namanya, mengikuti Hanbin dari belakang tanpa berniat bertanya apapun. Langkahnya sedikit tersaruk-saruk akibat tongkat penyangga yang ia pakai, sesekali Hanbin akan menoleh kebelakang memastikan sang adik tidak tertinggal. Tadi ia menawarkan agar Jungkook di gendong saja tapi si cantik menolak dengan alasan ia masih sanggup berjalan.

"Kau..yakin mau bertemu dengannya ?" Tanya Hanbin lagi ketika mereka telah tiba di depan pintu besi sebuah ruangan.

"Ne hyung" Jawab Jungkook datar.

Jungkook's Lover (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang