ch 3

19.1K 2.7K 364
                                    

Jungkook berjalan santai di Koridor sekolahnya dengan wajahnya yang ia pasang sedatar dadanya. Masih kesal karena lagi-lagi ia kalah berdebat dengan sang Ayah kemarin. Apa mereka ingin ia kabur lagi ?

Yah, walaupun sang Ayah mengatakan bahwa ia tak memaksa dan hanya meminta Jungkook untuk sekedar berkenalan saja. Jika ia tak tertarik maka ia boleh menolaknya, tapi tetap saja..ini jaman canggih astaga...masih ada gitu jodoh-jodohan ?

Kenapa tidak sekalian saja dirinya disuruh memakai kebaya biar mirip kayak orang-orang keraton gitu, perjodohan kan masih kental banget masa itu. Cocok tuh.

Ditambah lagi Headphone metah tua kesayangannya ada pada ahjussi yang tidak ia ketahui namanya itu. Ok fix, kurang merana apalagi coba hidupnya..?

Jungkook mengacak kasar rambut merahnya yang mencolok, membuatnya menjadi bahan tontonan para penggemar keimutan yang overload.

Puk..!

"Pagi cutie"

"Heh kecebong..kau bosan hidup ? Kebetulan moodku sedang sangat jelek" Ujar Jungkook santai diselingi dengan senyuman yang entah kenapa terlihat begitu menyeramkan.

Si pemilik tangan yang masih dengan santai melingkarkannya dipundak mungil simanis hanya terkekeh saja.

"Sebutan baru lagi sayang ? Kau sudah memanggilku bantet, pendek, boncel, cebol dan sekarang kecebong. Duh kurang sabar apa lagi aku tuh..?"

Jungkook hanya menatap datar sambil menunjukkan jari tengahnya, "Fuck, Jim"

"Wow..taken eassy beb..aku selalu siap memasukimu kok"

"Haish..Park sialan Jimin..!!" Seru Jungkook jengkel. Membunuh sahabat sendiri dosa tidak sih ?

Dan Jimin tertawa terpingkal-pingkal karena berhasil menggoda simanis. Fyi, hanya Jimin saja yang berani melakukannya karena Jungkook itu pada dasarnya galak, sangar serta jutek.

Percayalah, siapapun anda yang berniat mendekati simanis..disarankan untuk mengambil langkah seribu sebelum hati anda ditemukan remuk tak bersisa.

"Oke..oke..jadi ada apa ? Berniat cerita ?"

Dengan sigap Jungkook langsung menarik Jimin keatap sekolah, tidak memperdulikan fakta bahwa dalam waktu 20 detik lagi bel masuk akan berbunyi.

Anak pinter mah bebas. Masalahnya bagaimana nasib Jimin yang hanya memliki setengah otak ? Canda.

(Atap sekolah)

Jimin ikut duduk disamping Jungkook, matanya tak lepas dari sahabat manisnya ini. Kok Jimin berasa gula darahnya naik ya ?

"Aku dijodohin Papa"

Jimin cengo.

Jadi ini yang membuat simanis seperti cewek yang lagi PMS ? Eh, tapi tiap hari juga ia seperti ini..hanya saja hari ini terlihat lebih liar.

"Lalu masalahnya dimana ?"

Jungkook mengerang kesal, "Masalahnya itu aku tak mau..!! Demi kolormu yang tak pernah kau ganti seminggu Jim..! Ini jaman canggih..emang masih ada jodoh-jodohan ?!" Jelas Jungkook ngotot.

Jimin meringis meraskan telinganya berdengung, "Oh..iya aku ngerti posisimu beb tapi tolong aibku jangan dibuka juga dong cantik. Duh, jadi pengen nyipok deh"

"Jadi aku kudu othoke ?!" Tanya Jungkook tanpa memperdulikan omongan Jimin.

Jimin mah kuat..sudah biasa dinistain dia.

"Ya udah jalanin aja. Toh papa Yunho tak mungkin salah dengan pilihannya kan ?"

"Tapi..bagaimana kalau yang dijodohkan denganku itu sudah tua..sudah aki-aki ? Keriput in everywhere ?!! Astaga..Jimin..aku masih perawan demi Tuhan..!! Masa aki-aki yang dapat pertama sih ?!!"

Jungkook's Lover (Vkook) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang