Special Part

461 61 25
                                    





Hai guysss lama tak jumpa dengan ff tak jelas ini 👐👐

Ehmm bingung mau ngetik apaan 😂 yg jelas maaf belum bisa ngelanjutin work ini karna dunia rl aku sibuk dan jarang bisa ngebuka wp -apalagi buat ngetik #sebulan lebih ngk update 😂😂

Maka dari ituuu, aku persembahkan part ini khusus buat kalyan pecinta dan bucinnya seoksoon :D

Buat pembaca baru jugaa



Happy membaca 💕💕💕






  Musim salju sudah dimulai sejak empat hari yang lalu. Hawa dingin akan terasa apabila kita keluar dari tempat dengan penghangat ruangan atau tidak mengenakan pakaian yang tentu saja dapat menghangatkan tubuh. Butiran-butiran salju akan jatuh bertebaran dimanapun tanpa pandang bulu. Lamanyapun terkadang tidak hanya dengan hitungan jam, tetapi hari.

Karena hal tersebut, membuat beberapa orang enggan untuk bepergian barang sejenak jika bukan karena terpaksa, misalkan saja bekerja. Begitu pula dengan dua orang yang masih betah tinggal di ranjang besar itu.

Dengkuran halus yang terdengar dari wanita bertubuh mungil itu bagaikan alunan nada-nada indah bagi pria bertubuh atletis disebelahnya. Bahkan tak segan jari-jari panjang pria tersebut mengusap pipi seputih susu milik wanita yang merupakan pasangan hidup dan matinya itu serta merapikan surai berwarna coklat yang terasa halus ditangannya.

Meskipun tindakan ini sedikit mengganggu tidur nyenyaknya tetapi sang wanita itu terlihat menyukai sikap pasangannya. Dengan perlahan ia membuka kedua kelopak matanya. Dan mendapati wajah seseorang yang sudah menemaninya selama ini, seseorang yang selalu ia sebut dalam doa.

   "Selamat pagi sweetheart." ucap pria itu dan langsung mengecup singkat bibir pink istrinya.

   "Pagi honeyyy." balasnya dengan suara serak kemudian juga melakukan kecupan singkat dan errr sedikit lumatan. Lalu menyudahi saat akan disambut lawannya.

   "Menggodaku huhh?"

   "Tidak kkkk~ aku, aku hanya ingin saja."

   "Bagaimana jika kita lanjutkan? Aku tidak ingin berjauhan denganmu dan ranjang kita." pria itu memeluk posesif walau tidak erat karena ada makhluk mungil di bawah sana.

   "Bicara apa kau ini?? Cepat bersiap ke kantor. Aku akan menyiapkan pakaian dan sarapan di dapur."

Sebelum benar-benar kaki jenjang itu mendarat di karpet, sebuah kaki lain menindihnya yang bermaksud agar jangan pergi kemana-mana.

   "Haruskah?? Tapi diluar dingin sayang. Kau mau membuat suami tampanmu ini kedinginan lalu mati disana??"

Plakkk plakkkk

   "Jangan berbicara aneh-aneh!! Apa kau tak ingin melihat dia lahir dan merawat serta mendidiknya hah??!" bukannya mendapat jawaban yang menyenangkan, tapi mendapatkan jawaban lewat pukulan-pukulan bantal berulang kali. Meskipun tidak sakit sih sebenarnya.

   "Kau tak ingin melihat kami lagi hah??! Kau, kau hiks hiks hiks hiks..."

Dan tadaaaaaa

Perubahan hormon membuat suasana menyenangkan menjadi malapetaka.

💕석순석순석순💕


  Sepertinya aksi diam masih dilakukan wanita bernama Soonyoung terhadap suaminya, Seokmin. Sudah lebih dari tiga jam Soonyoung mendiami Seokmin yang mengajaknya berbicara dan tidak merespon segala tindakan yang dilakukan untuk menarik perhatiannya.

Siapa suruh berbicara aneh-aneh denganku -Soonyoung to Seokmin

   "Ayolah sayang, maafkan aku. Maafkan perkataanku beberapa menit yang laluuuu." Seokmin membujuk istrinya yang sibuk menonton televisi serta menghabiskan susu hamilnya.

   "Menit apanya, sudah hampir lima jam tau!!"

   "Kalau begitu bagaimana jika aku belikan kue kesukaanmu di toko roti milik Wonwoo??"

   "Berniat menyogokku?!! Tidak semudah itu! Lagipula, cheesecake memangnya hanya dijual di tempat Wonwoo?! Kenapa harus disana??! Kau mau bermain dibelakangku hah???!!"

Wajah Soonyoung yang sedikit berekspresi -kesal- membuat Seokmin yakin jika ia berhasil membujuk.

   "Bagaimana?? Atau mau tambah yang lain?? Tentu saja akan aku belikan.." Seokmin menujukkan senyum lebarnya.

   "PIKIR SAJA SENDIRI!!!  AKU MARAH PADAMU!!!" Soonyoung semakin jengkel pada Seokmin yang ia rasa tak memahaminya.

   "Baby, sepertinya mommy marah pada daddy. Menurutmu apa yang harus daddy lakukan agar mommy memaafkan daddy??" Seokmin mulai bermonolog sambil mengusap pelan perut buncit istrinya. Dan hebatnya, curhatan Seokmin dibalas tendangan si kecil yang membuat Soonyoung mengaduh karena gerakan tiba-tiba itu.

   "Uwaa, kau membalas ucapan daddy. Coba sekali lagi." Sekali lagi Seokmin menyuruh si kecil untuk menendang dan langsung dipatuhi. Si kecil menendang bahkan hingga tiga kali.

Seokmin senang bukan main. Bahkan mulai bercerita hal-hal ringan di depan perut buncit itu. Walaupun hanya direspon dengan tendangan dari dalam sana tapi membuat perasaan Seokmin lebih dari kata bahagia.

Begitu pula dengan Soonyoung. Ia tersenyum hangat menyaksikan interaksi keduanya. Dan tanpa sadar mengusap kepala Seokmin yang berada di dekat perutnya. Mungkin inilah yang dinamakan dengan kebahagiaan tanpa perlu hal yang mewah dan mahal. Cukup dengan kehangatan yang diberikan orang-orang tercinta didekat kita.

Semoga hal ini akan terus terjadi setiap harinya dimasa depan. Meskipun kelak akan ada batu-batu kerikil yang menghambat itu bukan halangan untuk meraih kebahagiaan.














END




Sebenernya ini baru kepikiran beberapa menit yang lalu wkwkwk jadi maapkeun kalo buanyakkkkk typo maupun tulisan -kata2- yang aneh 😂😁😂

Dan ini cuma kayak oneshoot jadi nggak ada hubungannya sama jalan cerita WSID ya 😄😄 karna ku belum tau bakal jadi gimana endingnya ehehe walaupun udah ada yang sempet aku tulis buat di beberapa part

Kalau gitu, pay payyy 👋👋👋 sampe jumpa di part kelanjutan WSID :D

Besok senin btw wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What Should I Do??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang