NOTED!!! udah ganto pindahin ke book tersendiri dan lebih baik baca yang di book terpisah itu daripada yang di sini. yang di sini ga ganto hapus krn masih mau keep komenan pembaca ^^
.
.
.
.
.
Maaf jika tidak memenuhi ekspektasi dari pengenalan tokoh yg sebelumnya ganto tulis
Semoga masih bisa menghibur
Happy Reading
.
.
.
.
Yoongi ingin menembak salah satu anak buahnya.
Oh, bukan.
Lebih tepatnya Yoongi harus menembak salah satu anak buahnya agar amarahnya bisa terlampiaskan dengan baik. Emosi dan pikiran Yoongi sudah diuji dengan tugas utama sebagai seorang Bos Mafia Besar. Tetek bengek kinerja anak buah selevel penagih hutang bukan lagi makanannya, ada Kim Namjoon sang tangan kanan atau Yoon Junghan sang sekeretaris merangkap bendahara yang akan mengurusi masalah semisal itu.
Jadi informasi 'tak penting' yang barusan dia dengar tentu membuat Yoongi begitu murka. Bisa-bisanya urusan semacam itu disodorkan langsung tepat di depan hidungnya.
"Kenapa urusan begini bisa sampai di meja kerjaku, Namjoona?"
Jangan salah, jika sudah menyebut anak buahnya dengan panggilan akrab dan tersenyum dibuat-buat berarti Yoongi sudah siap melayangkan satu nyawa manusia [atau bahkan lebih].
"Karena sudah sejauh ini tak ada satupun yang becus menagih hutang Kim Taejoon. Jadi mau tak mau aku harus melaporkan ini kepada anda. Hutangnya terbilang besar jadi anda akan cukup rugi jika tidak memperdulikannya."
"Kenapa urusan begini bisa sampai di meja kerjaku, Namjoona?"ulang Yoongi dengan gigi yang mulai gemeretak. Senyumnya sungguh hilang tergantikan wajah murka penuh intimidasi. Dia bahkan tidak tahu siapa itu Kim Taejoon. Manusia super begitu? Sampai-sampai tak ada satupun yang becus menanganinya.
"Karena aku sendiri-pun tidak mampu melakukannya."
"Hha?"
Okay, Yoongi sudah meraih revolver dari dalam laci. Disisi lain Namjoon tetap bersikap tenang, sepuluh tahun sudah dia mengenal Min Yoongi. Dihadapkan pada Yoongi yang seperti ini sudah menjadi makanannya sehari-hari.
"Well, jika anda bersedia datang ke rumah Kim Taejoon mungkin anda akan langsung mengerti."
"Jungkook?"
"Sir, kita sama-sama tahu Jungkook hanya pandai memainkan senjata, mengeluarkan tenaga, tidak melakukan teror dan penyiksaan. Satu-satunya jalan keluar jika anda tidak ingin kehilangan uang dalam jumlah besar ya adalah anda sendiri, Sang Bos Utama kami, yang harus menagihnya ke Kim Taejoon."
"Kau menyuruhku untuk melakukan pekerjaan babu?"
"Well, aku hanya memberikan pilihan yang terbaik. Jika anda tidak mau ya tidak masalah. Anggap saja satu kilo kokain anda terbuang percuma."
"Sebanyak itu?"
"Yup. Sudah termasuk bunga 13 bulan ini."
"13 bulan?!"Yoongi menggebrak meja, "Kenapa bisa seseorang masih hidup dengan tumpukan hutang sebesar dan selama itu hha!"