5

1.6K 239 20
                                    

"Mulai sekarang aku akan merawatmu Yujin!"

"Hah? Gak mau, aku nggak butuh babysitter."

--------------------------------------------------------------------------------------

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, koridor kelas ramai dengan mereka yang akan pulang sekolah sekaligus melihat drama didepan mereka.

"Yuuujiiinnn tungguin aku dooonggg." rengek Minju berjalan cepat, berusaha menyamakan langkah kakiknya dengan Yujin. 

"Jangan ngikutin aku terus dong nju,kan udah aku bilang kalau aku bisa sendiri." kata Yujin menghindari Minju.

Sudah 3 hari berlalu, Minju tetap berusaha membantu Yujin walaupun dia sering menolak.Mulai dari menjemputnya untuk pergi ke sekolah sekaligus mengantarkannya  pulang,mengantarkannya ke klinik terapi tulang, dan hal-hal lain seperti tadi saat Yujin makan ramen di kantin, karena Yujin nggak bisa makan pakai tangan kiri akhirnya dia disuapin sama Minju. "daripada disuapin Yena nanti dikira homo." kata yujin, tali sepatunya lepas-pun sama Minju diiketin, nah sekarang dia lagi bawa tas-nya Yujin "Pokoknya aku yang bawa, nggak ada tapi-tapi!"  padahal sama Yujin sudah dilarang. "Malu tahu." batin Yujin . 

"Nggak berat tuh bawa tasku? sini aku bawa sendiri, kamu pulang aja duluan sama Eunyoung-ssi."

"Lha terus kamu pulang sendiri gitu jalan kaki??" kata Minju galak.

Waduuu macan betina mau ngamuk nih!

Yujin nggak menyangka kalau Minju yang nggak lama dia kenal itu ternyata sangat posesif terhadapnya. Yujin juga heran kenapa Minju sampai sebegitunya perhatian padanya.

"Errmm nggak deh, btw mau nemenin aku dulu nggak ke lapangan bultang?"

"Boleh, mau ngapain emang?"

"Kangen aja."

Mereka sampai di sebuah gedung khusus untuk latihan bulutangkis, Yujin langsung membawa Minju ke tribun dan duduk disana sambil melihat anggota klub bulutangkis yang masih latihan. "Jadi kamu sering latihan disini jin?" dijawab angukan kepala oleh Yujin. Sambil menghela nafas, Yujin melihat kearah lapangan hijau itu dan teringat kemarin dia dimarahi pelatihnya karena Yujin terpaksa batal mewakili sekolahnya.

"Yujin....."

"Hmmm?"

"Aku lupa ngasih kamu ini." Minju menyodorkan berberapa buku catatan yang terlihat masih baru. Yujin membuka satu buku yang diberikan Minju, matanya langsung mendelik melihat buku itu, "I..ini... semua ini kamu salin?" Minju tersenyum bangga pada dirinya sendiri, kemarin dia lembur di rumah Yabuki Nako, teman sekelas Yujin. Ngapain?  tentu saja menyalin catatan pelajaran selama 3 hari ini. "Aku hebat kan? hehehe. "

"Hebat sih, cuma tulisanmu kok kayak ceker ayam HAHAHAHA." 

"YUUUJIIIIINNN!!!" Yujin berlari keluar dari gedung untuk menghindari Minju yang sepertinya sudah siap memangsanya.Mereka berdua berlarian sambil tertawa, jomblowan jomblowati sma sopa pun hanya bisa melihat dengan iri, KAYAK PACARAN SUMPAH!

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"terima kasih tumpangannya Eunyoung-ssi." tidak lupa Yujin mengucapkan terimakasih pada sopir pribadi Minju. "Kalau ke kamu aku gak usah bilang makasih ya." kata Yujin santai sambil berjalan menuju rumahnya yang gelap karena lampunya belum dihidupkan. Minju yang saat itu berada diluar mobil ingin menangis melihat Yujin yang setiap hari harus hidup sendirian di rumah seperti itu dan dengan keadaan seperti itu, perasaan bersalah dan kasihan itu membuat Minju sangat emosional. "BYE MINJU!" kata Yujin sambil menoleh, "LHO!" Yujin nggak jadi masuk kerumah karena Minju tiba-tiba menangis. "Kamu ini,cengeng banget." kata Yujin sambil mengusap air mata Minju dengan tangan kirinya. "Orang nangis kok malah diledekin sih??" gerutu Minju sambil terus mengeluarkan air mata. "Kalau saja aku minta maaf lebih awal pasti gak akan kayak gini ." batin Minju terus menerus. "Aku bener-bener payah kan Yujin? Aku tahu gara-gara kamu cidera pelatihmu marah ke kamu terus....." 

Destiny ;  MinJin JinJooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang