"Kalau kangen ya samperin orangnya dong!" sambil membaca buku di kelas, dia memperhatikan Minju yang dari tadi banyak bicara padanya hanya gara-gara jarang ketemu moodbooster-nya.
"Tolong tanyain Yujin ke Yena pleaseee." Minju mulai membujuk Yuri. "Please yul,kamu kan baik, cantik,rajin menabung,suaranya bagus..."
"Mulutmu nju,kalau gini doang muji, dasar!" Yuri langsung memotong pujian Minju itu, dan tiba-tiba sebuah ide terpampang di otaknya.
"Gini deh,gimana kalau nanti kita pulang bareng terus mampir ke mall sebentar? itung-itung refreshing, biar kamu gak stress tuh mikirin ujan ujin mu."
"MAU MAU!" mata Minju langsung melebar bahagia.
"Sip,nanti tunggu aku aja di parkiran ya." kata yuri dengan senyumnya yang agak mencurigakan, "Siyaaaapp.yaudah yul, aku mau ke kantin nih laper hehehe, ikut gak?"
"Gak deh,kamu duluan aja."
"Hmm jangan nyesel kalau lapar, byee.."
setelah Minju pergi, Yuri langsung mengeluarkan smirk smile nya "dasar bucin."
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Sepulang sekolah di tempat parkir
Sudah lebih dari 30 menit Minju menunggu Yuri yang batang hidung-nya belum nampak dari tadi. sambil memain-mainkan kakinya, dia langsung membuka ponselnya begitu ada pesan masuk
Minju 🐸
Yuuuulll kamu dimana???
Joyuuuulllll
WOOOOIIII
Joyul 🎤
Maaf yaa njuuuu 😭
aku lupa ngabarin tadi😭
aku masih ada kerja kelompok nih
kamu pulang bareng pacarmu aja ok? 😘
*calon pacar
"Hah?? calon pacar??" Minju langsung diam dan berpikir sampai sesuatu yang aneh tentang rencana Yuri terlintas dipikirannya, "Hah??"
"Ngapain Joyul ngajak aku ketemuan disini? dia kan kalau pulang dijemput?"
Minju..
Minju langsung berbalik ketika namanya dipanggil "terkutuklah kau Joyul!! " ,sosok yang memanggilnya itu sudah ada di belakangnya, dia tersenyum lebar memamerkan gigi kelincinya dengan memakai jaket abu-abu yang biasa dia pakai, Minju lagi-lagi merasa pipinya panas.
"Yujin...."
"Ngapain disini? nggak pulang bareng Eunyoung-ssi?"
"Rencananya sih mau pulang bareng Joyul, tapi gak jadi." kata Minju agak kesal. "Padahal sudah lama gak ke mall sama Joyul."
"Ngapain ke Mall? mau ke Time*one lagi?" kata Yujin cekikikan. "Nanti kalau mati lampu lagi kasihan tuh Yuri nenangin si bayi cengeng." ledek Yujin.
"APAAN SIH?" Minju langsung menonjok perut Yujin. "ADUH AMPUN MAK!" Yujin langsung meringis kesakitan sambil ketawa.
"Ya maaf kalau aku cengeng, tapi memang aku kan takut gelap." Minju memalingkan muka karena ngambek.
"Hmm maaf deh kalau gitu." Yujin mengingat kejadian saat dia dan Minju bermain di game center saat tangannya masih belum pulih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ; MinJin JinJoo
RomancePepatah mengatakan bahwa cinta dan benci hanya berbataskan benang tipis saja, tapi aku adalah segelintir manusia yang tidak percaya pada pepatah itu.