"Jadi apa yang ingin anda bicarakan dengan saya, tuan kim?" Yujin tersenyum kearah Kim Woo Bin yang sekarang wajahnya seperti tidak percaya pada apa yang dilihatnya.
Begitu CEO Amethyst itu sudah duduk dengan tenang di kursinya, staff-staff termasuk Lee Kaeun dan Lee Chaeyeon ikut duduk.
"Maafkan atas keterlambatan tuan muda, beliau baru saja kembali dari Amerika untuk mengurus perusahaan cabang disana." kata Lee Kaeun agak menunduk hormat.
"Nggak perlu seformal itu denganku disini paman..." kata Yujin meningatkan, sedangkan Kaeun hanya diam saja.
"Saya dengar anda ingin bekerjasama dengan persuhaan kami......" Yujin menatap Minju yang berada disebelah ayahnya.
"Dengan menjodohkan putri anda dengan sepupu saya, Lee Chaeyeon."
Sekarang Kim Woo Bin sudah bekeringat dingin, dia tidak menyangka kalau pemuda yang dia habisi satu tahun yang lalu adalah CEO perusahaan paling besar di korea.
"TUAN! SAYA BENAR-BENAR MENYESAL!" tiba-tiba Kim Woo Bin sudah bersujud di lantai ruang pertemuan itu. Kang Hyewon dan anak buahnya yang dulu pernah menghajarnya juga ikut bersujud "MAAFKAN KAMI TUAN!"
Minju yang masih shock, hanya diam ditempat menyaksikan semua itu. kepalanya serasa pusing sekarang. banyak pertanyaan yang muncul didalam pikirannya.
"Tidak perlu bersujud seperti itu tuan." Kim Woo Bin mendongak, dia melihat Yujin sudah mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri, "Kalau saya ada di posisi anda, saya mungkin juga akan melakukan hal yang sama...." kata Yujin tersenyum.
"Karena putri anda ,Kim Minju pastinya adalah seorang yang sangat berharga bagi anda, karena itulah anda berusaha membuatnya bahagia, benarkah begitu?"
Kim Woo Bin menangis sekarang, dia terlambat menyadari bahwa selama ini dialah yang membuat Minju tidak bahagia karena keegoisannya.
dia tidak ada disaat putinya membutuhkannya, tentu saja itu berat baginya. kakanya sudah menikah, ibunya sudah tiada. dan dia sudah menghadapi itu semua sendirian.
Sekarang? dia malah memaksa putrinya untuk menikah dengan orang yang tidak dicintainya demi menguntungkan perusahaan miliknya.
"Minju...." Woo Bin langsung memeluk anaknya sambil menangis, "Maafkan ayah ya nak, ayah gak pernah ada buat kamu..."
"Nggak kok yah, malah Minju yang harusnya maaf karena gak bisa bantu ayah, dan ayah pasti gini karena sayang sama aku..." Minju balas memeluk ayahnya itu dengan erat sambil menangis.
"Sudah yah, jangan nangis, nanti ayah bisa keganggu rapatnya..." Minju menghapus airmata ayahnya dengan tangannya.
Yujin tersenyum lebar, yaa walaupun hatinya masih agak perih melihat Minju setelah sudah setahun tidak bertemu dengannya, lebih tepatnya merasa bersalah karena pergi dari korea tanpa pamit.
--FLASHBACK-- (Lihat di chapter 10)
Kriiingg kriiingg
"Halo paman??"
"Iya iya,kenapa??"
"Apa?! Pindah?! Kemana???"
"Amerika??"
Setelah mematikan telepon dari pamannya, Yujin menyenderkan badannya di sofa dan menghela nafasnya. Matanya sekarang berkaca-kaca, karena setelah kejadian kemarin malam dia harus meninggalkan Minju untuk sementara atau bahkan mungkin waktu yang lama.
Ditambah dengan, Yujin yang sekarang dibuat sangat bingung dengan perkataan ayah minju kemarin malam.
"Dijodohkan dengan Chaeyeon? apa maksutnya?" Yujin mencoba berpikir, pastinya jika ada hubungannya dengan amethyst, pamannya pasti akan langsung memberitahukannya.
Tok tok tok
Yujin melangkahkan kakinya menuju pintu dan langsung membukanya.Tampak sepupunya sekarang itu terbelalak kaget begitu melihat wajah si tuan rumah sudah babak belur.
"Yujin! kamu dihajar lagi?!"
"Tenang dulu, ayo masuk , banyak yang ingin kutanyakan." Yujin langsung menarik Chaeyeon menuju ruang makan, "Duduklah disini, aku akan membuat kopi dulu." Chaeyeon mengangguk.
"Dasar Kim Minju, setelah puas memanfaatkan Yujin dia langsung aja membuangnya seperti itu....." Chaeyeon mengepalkan tangannya, sudah berapa kali dia memberi Minju surat ancaman melalui anak buahnya untuk menghentikan rayuannya pada Yujin.
"Sudah kubilang Chaeyeon, jangan ikut campur urusanku dengan Minju." Yujin datang dengan menaruh kopi didepan Chaeyeon, "Sudah berapa kali aku harus membuat anak buahmu mengerti? bahkan mereka sampai berani menggoda minju didepan sekolah dulu."
"Minju pasti hanya memanfaatkanmu jin, aku hanya berusaha membantumu saja."
"Kenapa kamu selalu berpikir minju seperti itu?" Yujin menyeruput kopinya, "bahkan kalian tidak pernah bicara kan?"
"Ayah bilang perusahaan clarion ingin mengadakan pertemuan dengan kita, dan sepertinya mereka ingin menikahkan minju denganmu, bisa jadi minju mendekatimu hanya karena kekayaan amethyst."
"Tidak,kemarin Kim Woo Bin dari Clarion bilang kalau kamu yang akan dijodohkan dengan minju."
"Hah?!" Chaeyeon mengepalkan tangannya, "apa-apaan? Bagaimana bisa?!"
"Pastinya mereka mengira kalau paman adalah CEO amethyst,karena itulah mereka mengiramu pewarisnya....." Yujin agak berpikir. "Mengingat minju memang benar-benar tidak tahu aku sebenarnya siapa."
Chaeyeon menatap sepupunya itu,sejak kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan,Yujin terpaksa mengambil alih perusahaan sebelum waktunya tapi dengan dibantu oleh pamannya.
diluar dugaan setelah menginjak bangku smp ternyata Yujin bisa membuat perusahaan Amethyst jadi lebih maju dengan inovasinya,salah satunya adalah menanam modal di luar negeri dengan membuka perusahaan cabang disana.
Selama ini Yujin selalu memeintah dibalik layar,hanya orang-orang atas Amethyst saja yang tahu kalau Yujin adalah CEO yang sebenarnya, sedangkan pamannya bekerja di lapangan.
Kenapa Yujin hidup di rumah kecil dan sendirian seperti ini walaupun dia salah satu orang terkaya di korea? Jawabannya adalah karena dia ingin hidup mandiri dan hidup seperti anak sma biasanya.
"Oh ya...kapan aku harus pergi ke Amerika?" Yujin meminum kopinya.
Chaeyeon menghela nafas, "jadi ayah sudah menelponmu ya...."
"Lalu bagaiman dengan Clarion?"
Yujin menaruh gelasnya, "Kita fokus dulu saja ke Amerika,jangan sampai masalah pribadiku menganggu urusan perusahaan." Kata Yujin tegas.
Chaeyeon mengangguk, perusahaan Amethyst berencana membuka cabang di salah satu negara di eropa,hanya saja kemungkinan untuk mendirikan cabang disana sangat kecil karena sudah banyak perusahaan yang sangat berpengaruh disana, dan akhirnya mereka memutuskan untuk membuka cabang di Amerika.
"Kamu akan langsung berangkat besok,urusan sekolah dan lain-lain biar aku dan staff lain yang mengurus."
"Kamu tidak pamit dulu ke teman-temanmu?" Yujin menggeleng lalu memberikan ponselnya pada Chaeyeon.
"Tidak perlu,aku titip ponselku ke kamu. Selama di Amerika aku tidak ingin konsentrasiku pada perusahaan pecah."
"Lalu....."
"Bagaimana dengan Minju?....."
Yujin diam,menurutnya kalaupun dia menemui Minju sekarang itu hanyalah memperburuk suasana saja, apalagi ayah Minju masih belum tahu soal dirinya dan urusan perusahaan ini jangan sampai terganggu.
"Aku.........."
"Mungkin aku terpaksa membuatnya harus menunggu....."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny ; MinJin JinJoo
RomancePepatah mengatakan bahwa cinta dan benci hanya berbataskan benang tipis saja, tapi aku adalah segelintir manusia yang tidak percaya pada pepatah itu.