Akankah dia akan begini terus ? Seolah menutup mata dengan situasi yang saat ini ia hadapi. Akankah ia hanya akan mengantar bocah itu kembali kerumahnya dan sudah selesai sampai disitu ? ia bimbang. Mungkin saja ia dapat mengadopsi Ade. Tapi bagaimana dengan ibunya ? Dia bukan pahlawan tetapi tidak dapatkah dia membantu mencerahkan dan memberikan sedikit saja perubahan pada hidup Ade ? Ditengah berkecambuknya pikirannya saat itu, ia tersadar. Ia bisa saja menjadi seseorang yang lebih berguna. Ia bia saja menjadi seorang pahlawan setidaknya bagi Ade. Ia juga sudah sekian lama merindukan sosok Adik dan seorang saudara yang dapat menjadi sohib dan teman serta sahabatnya kala duka mendera. Tapi hal itu harus ia kubur dalam-dalam karena tidak akan pernah terjadi. Bunyi mobil yang satu dua melewati Ardi membuatnya sadar hari semakin pagi. Ia harus segera mengantarkan Ade pulang kerumahnya dan segera sampai dirumah dan menikmati kasur empuknya dirumah. Biarkan dia merasapi dulu kasur big sizenya baru setelah iu ia akan memutuskan apa yang akan ia lakukan untuk Ade dan untuknya sendiri.
04.15
Samar-samar Ade membuka matamya. Ini masih dingin. Ia mengucek-ucek matanya perlahan dan mulai sedikit mendapat kesadarannya. Nyeyak sekali dia tertidur hingga tak sadar akan keadaanya. Ia mendapati dirinya masih didalam mobil sedan hitam milik Om Ardi. Ketika menoleh kearah kursi disampingnya didapatinya Om Ardi masih menyetir dengan pandangan kedepan. Fokus sekali . Terlihat dibawah matanya Om Ardi terdapat kantung mata kehitaman. Om Ardi pasti ngantuk piker Ade. Ia sibuk memperhatikan wajah Om Ardi hingga akhirnya Om Ardi tersadar akan bocah yang sibuk menelaah wajahnya
Wajah om ganteng banget ? Sampe kamu segitunya melihat Om.
Ade sedikit kaget saat tau bahwa Om Ardi ternyata sadar bahwa dia daritadi memperhatikan wajah Om Hardi
Ha? Enggaklah om. Ade cuman ngeliatin kantong mata om kok

YOU ARE READING
Jahitan Malaikat Lara
Genç KurguAde. Seorang bocah penjual koran keliling yang bercita-cita menjadi arsitek namun harus mengubur dalam - dalam impiannya tersebut karena ia tidak pernah mengenyam bangku Pendidikan formal. Hingga suatu hari,Malaikat yang buta dan kering hatinya jatu...