Hola!?..Semoga kalian menikmati chapter ini
Happy Reading
⬇⬇⬇Mereka berlari ketika awan menumpahkan tangisannya. Tidak membawa payung adalah kesialannya karena pagi ini cuaca cukup terang ketika tiba-tiba hujan langsung mengguyurnya. Kedua siswa itu berlari menuju halte sembari menunggu bis berhenti, beberapa orang juga berteduh disana karena hal yang sama, tidak membawa payung. SinB menatap wajah Yerin yang sudah dipenuhi air hujan, rambut dan seragamnya ikut basah karena mereka berlari cukup jauh dan baru menemukan tempat berteduh. SinB masih menyukainya? .. Menatap Yerin yang menyisir rambutnya diantara ruas jarinya, rambut basahnya membuatnya terlihat semakin cantik dan natural, tetapi ketika merasa ada yang memperhatikannya, Yerin menoleh kearah SinB yang seketika membuang pandangannya salah tingkah.
“Kenapa terus menatapku?” SinB terpaksa kembali membawa pandangannya kewajah Yerin
“Kau basah dan semua dandananmu rusak” Jelas sekali yang diucapkannya itu bohong karena gadis imut itu tidak berdandan selain bedak yang tipis dan perwarna bibir agar tidak terkesan pucat
Yerin sedikit terkekeh melihat sahabatnya yang tiba-tiba canggung.
“Ahh itu… Bisnya sudah datang. Cepat kita kedepan sebelum tidak mendapatkan tempat duduk” SinB mengalihkan perhatian Yerin dengan menarik tangan Yerin agar berdiri dipaling depan dan dengan mudah bisa masuk kedalam bis tanpa harus berdesakan
“Disana!” Tunjuk SinB ketika sepasang netra keduanya mengedar mencari tempat duduk dan beruntung ditengah barisan kursi penumpang, masih ada dua kursi yang kosong meski tidak bersampingan langsung
Yerin segera menarik SinB sebelum kursi itu diserobot oleh oknum tidak bertanggung jawab . dan akhirnya keduanya bisa tenang meletakan pantatnya
“Bagaimana kita menerima pelajaran dalam keadaan basah seperti ini?” tanya SinB yang menunjukan seragamnya yang tak kalah basah dari punya Yerin.
“Sesampainya disekolah kita akan langsung menggantinya dengan pakaian olah raga” Kata Yerin yang terlihat tidak nyaman dengan seragamnya
Kedua remaja itu saling berlarian kecil menuju loker masing-masing setelah turun dihalte dekat gedung Hansan HS tidak peduli tatapan aneh dari beberapa siswa yang melihatnya. mereka tetap mengeluarkan tawanya yang renyah. SinB dan Yerin adalah sepasang sahabat yang tidak terpisahkan, dimana ada SinB disitu ada Yerin begitupun sebaliknya.
Tawa ringan kedua sahabat itu seketika terhenti dan tergantikan wajah kagetnya ketika Yerin tidak sengaja menabrak siswa yang kini menjadi popular dalam beberapa bulan setelah kepindahannya, Yerin menunduk takut untuk sekedar menatap wajah Krystal yang diyakininnya sangat dingin dan tajam
“Shit!” Yerin semakin tidak berani ketika umpatan dingin Krystal menusuk hatinya yang sudah dingin kehujanan. SinB masih diam, namun lelaki itu tidak bisa diam lagi jika gadis yang diam-diam dicintainya diperlakukan kasar
“M-mianhaeyo, jebal mianhae Sunbenim" berusaha menyembunyikan ketakutannya nyatanyan suara Yerin sangat bergetar
Krystal menatap seragamnya yang sedikit basah karena tubuh Yerin yang menabraknya lantas dengan tatapan yang mematikan gadis itu menatap Yerin tanpa ada cela sedikitpun. Seolah menghujaninya dengan kegelisahan Yerin meremas rok seragamnya yang tidak luput dari air hujan.
“Siswa sepertimu sangat tidak pantas berada disini! Dengan keadaan seperti ini kau tidak akan berarti apapun bagi sekolah kau hanya akan menjadi bahan mainan bagi mereka yang diatasmu”. Yerin hampir tidak percaya akan perkataan gadis yang sempat diidolakannya ini, SinB mengepalkan tangannya tidak suka dengan ucapan Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indestructible
FanfictionKuharap kita akan bisa saling mencintai. Karena kita sudah ditakdirkan.