Chapter# 29

1K 92 108
                                    

Special up 'cause Birthday my moodbooster 😍

Happy Reading

.
.
.






_

Hari itu ia menyadari bahwa sesuatu terjadi padanya. Bukan soal asmara atau tahta namun lebih dari itu, ini mengenai hidupnya yang mungkin hanya menghitung bulan..menurut Pria berjas putih itu ia memilikinya sekitar kurang lebih satu tahun lalu tapi ia tidak terlalu memikirkannya karena tidak ada rasa nyeri yang dirasakannya namun semakin kesini ia sedikit aneh dengan benjolan disekitar lehernya yang semakin membesar juga tubuhnya yang lebih mudah lemas dan sesak nafas membuatnya terpaksa harus memeriksakannya dan menurut hasil pemeriksaan MRI dan CT Scan ternyata ia menderita Kanker Limfoma Hodgkin atau sejenis Kanker  Getah bening atau sistem limfatik yang terdiri atas kelenjar dan pembuluh yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Limfoma Hodgkin disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfatik, sistem limfatik memiliki peran dalam mengontrol sistem kekebalan tubuh, Limfoma Hodgkin, salah satu jenis sel darah putih (limfosit), yaitu limfosit tipe B, akan mulai menggandakan diri secara abnormal dan menyebabkan limfosit kehilangan fungsinya dalam melawan infeksi, sehingga mengakibatkan penderitanya rentan terhadap infeksi. Dan hal itu tentu saja tidak bisa diterimanya begitu saja, siapa yang ingin sakit? Semua orang tidak akan mau jika menderita sesuatu yang ganas.. dia yang terkenal irit kata semakin membatasi setiap kata yang bibirnya ucap, bukan karena ia juga di Diagnosis tuna wicara hanya saja fakta ia menderita Kanker Limfoma membuat hidupnya kacau. Tidak ada yang tahu tentang ini, bahkan keluarganya. Ia menutup dari siapapun, ia tidak ingin membuat orang lain tidak tenang karena memikirkannya atau mungkin saja ia masih selalu berfikir bahwa tidak akan ada yang perduli padanya...

Setelah menahan diri didepan pintu ia mulai menarik nafas dalam. Tangannya menarik knop pintu dan terlihatlah pria yang beberapa hari lalu juga sudah ditemuinya. Ia berjalan ragu hingga terduduk dihadapan sang Dokter. Raut wajah yang apik terbungkus keelegantnannya hilang dihadapan sang Dokter, yang ada saat ini hanyalah wajah sendu seorang pasien yang berharap akan menerima kesembuhannya. Tidak ada yang bicara, keduanya hanya saling bertukar pandang. Ini bukan adegan romantis! Karena ini adalah tatapan cemas takut serta ketidak siapan akan hidupnya yang diprediksi tidak lebih dari satu tahun, tapi Dokter bukanlah Tuhan.. Dokter hanya bisa mengira sementara Tuhan? Dia yang menentukannya__

"Saya ingin tetap hidup_". Butuh beberapa detik untuk berbicara senormal mungkin, ia ingin mempercayai jika hidupnya berbeda dengan yang Dokter katakan.. ia akan hidup lebih dari lima tahun lagi, ya ia akan berusaha untuk sembuh.

Dokter itu mengamati bagaimana keseriusan yang masih sedikit terbalut ketakutan diparasnya, merasa prihatin namun bagaimana lagi? Ini sudah jalannya takdir. Dokter hanya bisa berusaha namun tetap Tuhanlah yang menentukan hasilnya.. dan Dokter selalu mempercayainya. Kesembuhan seorang pasien adalah kerjasama diri sendiri yang memiliki tekad kuat untuk bertahan hidup dan Tuhan pasti memberi jalan yang terbaik sementara Dokter adalah perantara bagimana Tuhan memberi kehidupan bagi para umatnya.

"Anda bisa melakukan Radioterapi, terapi menggunakan sinar X untuk membunuh sel kanker. Sinar X akan dipaparkan pada area kanker, misalnya pada kelenjar getah bening atau area penyebaran sel kanker. Durasi terapi akan bergantung pada stadium kanker Anda. Beberapa efek samping dari terapi ini adalah rambut rontok, muncul warna kemerahan pada kulit yang terpapar radiasi, dan rasa lelah". Dia terdiam. Apa dia akan siap jika rambutnya akan habis perlahan. Akankah dia sanggup menahan semua efek samping dari Radioterapi yang dijalaninya jika ingin sembuh. Tapi kenapa ia yang selalu menderita_

IndestructibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang